Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi Agar Sukses Dan Hasil Panen Melimpah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi Agar Sukses Dan Hasil Panen Melimpah


Kopi ialah tumbuhan tahunan yang sanggup mencapai usia poduktif sampai 20 tahun. Kopi merupakan komonditas tumbuhan perkebunan yang paling banyak di perdagangkan, jadi tak heran kalau kopi banyak ditanam atau dibudidayakan. Pusat budidaya kopi ini terdapat di Amerika latin, Asia-Pasifik, Amerika tengah dan juga Afrika. Sedangkan untuk konsumen kopi terbesar berada di negara-negara di benua Eropa dan juga Amerika utara.


Membudidayakan kopi haruslah menentukan jenis tumbuhan kopi yang baik, alasannya ialah jenis tumbuhan merupakan salah satu faktor yang sanggup mensugesti keberhasilan budidaya. Selain jenis tumbuhan kopi, faktor yang mensugesti keberhasilan budidaya kopi atara lain teknik budidaya mulai dari penanaman sampai panen dan pasca panen dan masih banyak yang lainnya.


Berikut ialah cara Budidaya Kopi :


a. Memilih Varietas Jenis Kopi

Terdapat berbagai varietas jenis tumbuhan kopi namun hanya arabika, robusta, excelsa dan liberika lah yang paling banyak di budidayakan, namun semuanya mempunyai sifat yang berbeda.

Jika lahan tanam yang akan dibudidayakan tumbuhan kopi berada pada ketinggian lebih dari 800 mdpl sebaiknya tanamlah tumbuhan kopi arabika alasannya ialah sangat cocok. Jika lahan tanam berada pada ketinggian sekitar 400 mdpl sampai 800 mdpl sebaiknya tanam tumbuhan kopi robusta alasannya ialah sangat cocok. Sedangkan kalau lahan tanam berada pada dataran rendah disarankan untuk menanam jeis tumbuhan kopi liberika atau excelsa.


b. Persiapan Lahan Tanam dan Pohon Pelindung Tanaman

Tanaman kopi menghendaki lahan tanam denan tanah gembur yang kaya aka materi organik. Tingkat keasaman tanah atau pH tanah yang baik ialah sekitar 5-6,5 untuk jenis kopi arabika an 4,5-6,5 untuk jenis kopi robusta.

sebelum penanaman atau pengolahan tanah, tanamlah pohon pelindung tumbuhan kopi. Biasanya pohon yang dipakai sebagai pohon pelindung tumbuhan kopi ialah pohon lamtoro, sengon ataupun dadap. Fungsi dari pohon-pohoon tersebut ialah untuk mengatur intensitas cahaya matahari yang masuk alasannya ialah tumbuhan kopi tidak membutuhkan cahaya matahari secara penuh. Jika pohon yang akan dijadikan pohon pelindung tumbuhan ialah pohon sengon maka tanamlah 4 tahun sebelum budidaya kopi dilakukan, kalau memakai pohon lamtoro maka tanamlah 2 tahun sebelum budidaya kopi dilakukan. Jangan lupa lakukan perawatan pada poohon pelindung berupa pemangkasan daun dan penjarangan.

3 bulan – 6 bulan sebelum penanaman buatlah lubang tanam dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm (pisahkan tanah galian atas dan galian bawah). Lalu biarkan, sehabis memasuki 2 bulan sebelum penanaman tanah galian bawah dicampur dengan 200 gr sulfur dan 200 gr kapur kemudian dimasukan dalam lubang tanam. sehabis memasuki 1 bulan sebelum tanam masukkan galian tanah bab atas yang sudah di campur dengan 20 kg kompos dalam lubang tanam.

Lubang tanam dibentuk dengan jarak tanam sekitar 2,75 m x 2,75 m untuk jenis kopi robusta dan 2,5 m x 2,5 m untuk jenis arabika, Namun jarak tersebut sanggup diadaptasi dengan kondisi lahan, apabila lahan semakin tinggi maka jaraknya semakin jarang apabila semakin rendah lahan maka jarak tanamnya semakin rapat.


c. Pembibitan Tanaman Kopi

Pilihlah bibit kopi yang unggul apabila untuk budidaya semoga kesudahannya pun sanggup memuaskan. Biasanya untuk budidaya kopi paling sering ialah kopi arabika dan robusta.

Sumber tumbuhan atau bibit kopi robusta biasanya memakai varietas menyerupai varietas USDA 762, S 795, Kartika 1 dan 2. Sedangkan sumber tumbuhan kopi budidaya jenis robusta biasanya memakai klon menyerupai klon BP 358 atau klon BP 42.

Perbanyak bibit tumbuhan kopi sanggup dilakukan dengan cara generatif ataupun vegetatif. Cara generatif atau memakai biji biasa dilakukan untuk memperbanyak bibit kopi jenis arabika. Cara vegetatif atau memakai cara stek biasanya sering dilakukan untuk memperbanyak bibit kopi jenis robusta. Masing-masing cara atau teknik tersebut mempunyai kelemahan dan keunggulan masing-masing.


d. Penanaman

Jika lahan tanam, pohon pelindung serta bibit telah siap, selanjutnya lakukan penanaman. Gali dahulu lubang tanam yang telah di buat beberapa bulan yang kemudian dengan kedalaman diadaptasi dengan panjang akar tanaman. Setelah lubang tanam siap, sebelum dimasukkan dalam lubang tanam yang telah dibuat, pangkas daun sampai tersisa skitar 1/3 bab daun saja semoga mengurangi penguapan. Barulah lepaskan polybag pada bibit kopi, kemudian masukan bibit pada lubang tanam dan untuk bibit yang mempunyai akar tunjang usahakan semoga akar tetap tegak lurus. Timbun kembali dengan tanah, kemudian beri ajir bila perlu beri ajir semoga tumbuhan tidak roboh.


e. Perawatan Tanaman

Penyulaman

Setelah penanaman, bibit diperiksa setidaknya setiap 2 kali seminggu dan apabila sudah berumur sekitar 1 sampai 6 bulan investigasi tumbuhan dilakukan setidaknya sekali dalam sebulan. Selama periode investigasi berlangsung apabila ada tumbuhan bibit kopi yang mati maka lakukan penyulaman dengan menggantinya dengan tumbuhan yang baru.

Pemangkasan

Ada 2 tipe pemangkasan pada budidaya kopi yaitu pemangkasan berbatang ganda dan berbatang tunggal. Pemangkasan berbatang ganda biasanya dilakukan pada tumbuhan kopi robusta sedangkan pemangkasan tunggal pada tumbuhan kopi arabika. Berdasarkan tujuannya ada 3 macam pemangkasan yaitu:

1. Pemangkasan Pembentukan

Pemangkasan pembentukan ditujukan untuk membentuk kerangka tumbuhan menyerupai tinggi, percabangan serta bentuk tajuk tanaman.

2. Pemangkasan produksi

Pemangkasan ini ditujukan untuk membuang cabang yang sudah tidak produktif dan memfokuskan semoga tumbuhan fokus menumbuhkan cabang yang produktif, selain itu tujuan pemangkasan ni juga untuk membuang cabang yang terjangkit hama penyakit.

3. Pemangkasan peremajaan

Pemangkasan ini dilakukan pada tumbuhan yang mengalami penurunan produksi atau tajuknya sudah tidak beraturan. Biasanya pemangkasan ini dilakukan sehabis pemupukan semoga terjaga ketersediaan nutrisinya.

Pemupukan

Pemupukan sanggup memakai pupuk organik atau juga pupuk buatan. Kebutuhan pupuk pada setiap tumbuhan kopi ialah 20 kg/tanaman. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditabur secara melingkar pada tumbuhan dan pemberiannya dilakukan sekali dalam 1 atau 2 tahun.

Penyiangan

Lakukan penyiangan gulma setiap 2 ahad pada dikala tumbuhan masih muda dan apabila tumbuhan sudah remaja lakukan penyiangan gulma seperlunya saja.

Hama & Penyakit

Hama Dan penyakit yang sering menyerang tumbuhan kopi ialah Hama penggerek buah kopi, Penyakit karat daun (HV), dan Penyakit serangan nematoda. Semua itu sanggup diatasi dengan penggunaan pestisida yang sesuai dan takaran yang benar.


f. Pemanenan

Apabila budidaya dilakukan secara intensif maka pada umur 2,5 sampai 3 tahun untuk jenis robusta sudah mulai berbuah, dan untuk jenis arabika pada umur 3 tau 4 tahun. Biasanya dikala pemanenan pertama kopi tidak begitu banyak namun pada umur sekitar 7 sampai 9 tahun produktifitas kopi akan mencapai puncanya. Pemanenan kopi dilakukan secara sedikit demi sedikit dan sanggup terjadi 4-5 bulan dengan interval waktu pemetikan setiap 10 sampai 14 hari.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi Agar Sukses Dan Hasil Panen Melimpah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Budidaya Kopi Agar Sukses Dan Hasil Panen Melimpah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel