Panduan Lengkap Cara Sukses Budidaya Tanaman Padi Agar Panen Melimpah

Panduan Lengkap Cara Sukses Budidaya Tanaman Padi Agar Panen Melimpah


Padi atau Oryza sativa merupakan tumbuhan budidaya penghasil beras yang dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat. Padi sudah berabad-abad dibudidayakan termasuk di Indonesia. Berikut yaitu langkah – langkah budidaya padi yang baik dan benar:


Syarat Tumbuh


Tanaman padi sanggup tumbuh di kawasan dataran rendah maupun dataran tinggi. Pada kawasan dataran pada membutuhkan ketinggian sekitar 0 mdpl sampai 650 mdpl dengan temperatur 22°C-27°C sedangkan pada kawasan dataran tinggi padi membutuhkan ketinggian sekitar 650 mdpl sampai 1.500 mdpl dengan temperatur 19°C-23°C Dengan curah hujan rata-rata sekitar 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun.


Persiapan Persemaian Padi


Lahan yang akan dipakai untuk menyemai padi sebaiknya mempunyai tanah yang subur, mengandung humus dan juga gembur, serta lahan tersebut dengan sumber air.


Persiapan persemaiannya sebaiknya dilakkan sekitar 50 hari sebelum tanam. Terdapat 2 jenis persemaian yaitu persemaian lembap dan persemaian kering alasannya yaitu adanya 2 jenis padi yaitu padi lembap dan padi kering.


Pesemaian Basah

Pertama bersihkan dahulu jerami dan rumput yang ada pada lahan persemaian, kemudian airi sawah supaya tanah pada lahan semai gembur dan rumpu serta serangga mati. Setelah gembur, selanjutnya bajak atau cangkuli lahan semai. Sembari mengemburkan tanah lakukan pula pembuatan dan perbaikan tanggul.

Lahan yang dipakai untuk semai bibit bila lahan tanam sekitar 1 hektar maka lahan yang dipakai untuk semai yaitu sekitar 1/20 nya atau sekitar 500 m². Benih yang diperlukan yaitu sekitar 75 gram biji benih/1 m² sehingga keseluruhan sekitar 40 Kg.


Pesemaian Kering

Pertama bersihkan dahulu jerami dan rumput yang ada pada lahan persemaian,kemudian tahan lahan semai digemburkan dengan cara di bajak atau dicangkuli. Setelah itu buatlah bedengan untuk semai, ukuran bedeng semai yaitu mempunyai tinggi sekitar 20 cm, lebar sekitar 120 cm, dan panjang sekitar 500-600 cm dengan jarak antar bedeng sekitar 30 cm.


Persemaian Biji Benih


Biji padi yang akan dipakai untuk benih bibit, pertama direndam dahulu selama sekitar 24 jam dalam air sampai biji benih berkecambah. Biji benih yang telah direndam selanjutnya di bungkus dengan karung atau yang lainnya untuk diperam selama sekitar 8 jam. Jika biji benih telah berukuran panjang sekitar 1 mm, selanjutnya semai pada lahan semai secara merata jangan terlalu rapat dan tidak terlalu renggang.


Pemeliharaan Bibit Semai



  • Pengairan

    Pada persemaian basah, biji benih yang telah ditabur atau disemai terus digenangi air selama sekitar 24 jam, setelah itu gres dikeringkan.Pada persemaian kering, pengairan dilakukan dengan memakai cara air rembesan. Air tersebut di masukkan diantara bedengan-bedengan, sehingga bedengan akan terus mendapat air dan benih akan tumbuh tanpa mengalami kekeringan. Jika benih bibit sudah cukup besar, penggenangan sanggup dilakukan dengan melihat keadaan.

  • Penyemprotan Insektisida

    Penyemprotan Indsektisida ini dilakukan untuk mencegah serangan hama penyakit pada benih bibit, penyemprotan insektisida ini dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada ketika benih bibit berumur 10 hari setelah semai dan 17 hari setelah semai.


Pengolahan Lahan Tanam Padi


Lahan persawahan yang akan ditanami padi perlu disiapkan setiadknya 2 bulan sebelum penanaman. Lahan persawahan dibersihkan dahulu dari jerami dan rumput yang ada, selanjutnya lahan diairi selanjutnya di gemburkan dan dibolak balik dengan memakai cangkul atau bajak. Setelah dicangkul atau di bajak maka airi kembali lahan dengan air selam 5-7 hari supaya rumput atau tumbuhan lainnya cepat kedaluwarsa dan bongkahan tanah bekas cangkul dan bajak tersebut melunak.


Setelah itu, lakukan penggaruan berulang sampai sisa rumput atau tumbuhan lainnya terbenam dan perembbesan air berkurang. Setelah penggaruan selesai, selanjutnya genangi lagi dengan air dan biarkan selama 7 sampai 10 hari. Setelah beberapa hari, lakukan pembajakan atau pencangkulan kembali supaya tanah rata dan pupuk dasar terbenam dan terjadi pelumpuran dengan sempurna.


Penanaman Padi


Setelah bibit berumur sekitar 25 hari sampai 40 hari (tergantung jenisnya), telah mempunyai daun berjumlah 5 sampai 7 helai, bibit dicabut. Setelah dicabut, ikat bibit menjadi ikatan besar supaya lebih gampang mengangkutnya. Bibit yang dah siap kemudian ditanam pada lahan tanam.


Penanaman padi tersebut dilakukan dari larik kanan ke kiri dengan jarak sekitar 20 cm x 20 cm, biasanya lahan telah digaris contoh penanaman supaya lebih mudah. Bibit ditanam dengan kedalaman sekitar 3 sampai 4 cm dengan posisis tegak.


Pemeliharaan Tanaman Padi



  • Pengairan

    Pengairan dilakukan ketika tumbuhan padi berumur 0 sampai 8 hari setelah tanam dengan kedalaman air sekitar 5 cm, Pada ketika tumbuhan berumur 8 sampai 45 hari maka pengairan ditambah menjadi 10 sampai 20 cm, ketika tumbuhan telah mempunyai bulir dan telah menguning, maka pengairan sanggup sitambah sampai kedalamannya sekitar 25 cm. Saat 10 hari sebelum penanaman maka lahan persawahan tersebut dikeringkan.

  • Penyiangan dan Penyulaman

    Lakukan penyulaman pada tumbuhan yang mati dan diganti dengan tumbuhan yang baru, perlakukan ini dilakukan sebaiknya sebelum tumbuhan padi berumur sekitar 10 hari setelah tanam.Lakukan pula penyiangan pada rumput atau gulma yang mengganggu disekitar tumbuhan padi, penyiangan ini dilakukan saan tumbuhan padi berumur 3 ahad dan 6 ahad setelah tanam.

  • Pemupukan

    Tujuan pemupukan dilakukan yaitu untuk menambah zat-zat dan unsur-unsur makanan dalam tanah yang diperlukan tumbuhan padi. Untuk tumbuhan padi, pupuk yang dipakai antara lain:

    1. Pupuk alam, sebagai pupuk dasar yang diberikan 7-10 hari sebelum tumbuhan sanggup dipakai pupuk-pupuk alam, misalnya: pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos. Banyaknya kira-kira 10 ton / ha.

    2. Pupuk buatan diberikan setelah tanam, misalnya: ZA/Urea, DS/TS, dan ZK.


Pemanenan Padi dan Pasca Panen Padi


Padi yang telah menguning berarti siap untuk dipanen, pemanenan tersebut dilakukan dengan memotong bab pangkal batang padi dengan sabit yang tajam selain dengan memakai sabit sekarang juga telah ada mesin berjulukan Reapet binder arau Reapet harvester yang memudah dalam pemanenan padi.


Padi yang telah dipanen, selanjutnya dirontokan dengan cara diinjak-injak atau dengan di banting atau dihempas, sanggup juga dengan memakai mesin perontok. Setelah itu, padi dibersihkan dengan cara diayak supaya kotoran hilang.


Setelah pemanenan maka padi dijemur selama sekitar 3-4 hari selama 3 jam/hari sampai kadar airnya menjadi 14 %. Kemudian padi yang telah dijemur sanggup disimpan atau dijual.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Sukses Budidaya Tanaman Padi Agar Panen Melimpah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Sukses Budidaya Tanaman Padi Agar Panen Melimpah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel