Panduan Lengkap Cara Budidaya Wijen Di Lahan Kering Dan Basah Lengkap Bagi Pemula

Panduan Lengkap Cara Budidaya Wijen Di Lahan Kering Dan Basah Lengkap Bagi Pemula Wijen yaitu tumbuhan semak semusim yang masuk dalam famili Pedaliaceae. Tanaman dengan nama latin Sesamum indicum syn sesamum orientalis ini diduga berasal dari Afrika tropika dan lalu menyebar ke timur sampai India dan Tiongkok.


Tanaman wijen merupakan tumbuhan bertipe akar tunggang dengan banyak akar cabang. Tinggi tumbuhan wijen bervariasi mulai dari 60 sampai 120 cm bahkan sanggup mencapai 2-3 meter. Batang tumbuhan wijen yang telah cukup umur berkayu. Daun tumbuhan wijen tunggal dengan bentuk pengecap memanjang. Bunga wijen tumbuh diketiak daun.Bunga tersebut yaitu bunga tepat dengan warna kelopak bunga yang bervariasi ada yang kuning, putih, pink atau biru violet tergantung varietasnya. Dalam bunga tumbuh 4-5 kepala sari, bakal buah terbagi menjadi 2 ruang dan terbagi kembali menjadi 2, membentuk polong, biji terbentuk di dalam ruang tersebut. Biji wijen mempunyai bentuk menyerupai buah apokat, kecil, berwarna putih, kuning, cokelat, pink atau hitam.


Dalam biji wijen mempunyai kandungan 50%-53% minyak nabati, 20% protein, 7%-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5%-6,5% abu. wijen yang sudah dalam bentuk minyak wijen kaya akan asam lemak tak jenuh khususnya asam oleat dan asam linoleat dan juga minyak wijen kaya akan vitamin E.


Wijen sering dimanfaatkan atau dipakai untuk menciptakan minyak wijen, hiasan camilan manis dan makanan menyerupai onde-onde, pasta. Ampas biji wijen juga sanggup dimanfaatkan untuk pakan ternak.


Karena hal tersebut, wijen sekarang banyak dibudidayakan. Berikut yaitu cara budidaya Wijen:


1. Syarat Tumbuh

Tanaman wijen akan tumbuh subur pada tempat yang mempunyai ketinggian sekitar 1 sampai 1200 mdpl dengan suhu udara sekitar 25°C-30°C dan curah hujan yang ideal yaitu sekitar 300-1000 mm. Tanah yang baik untuk budidaya wijen yaitu tanah lempung berpasir dengan pH sekitar 5,5-8 dan mempunyai drainase yang baik.


2. Pembenihan Wijen

Benih wijen diperoleh dari biji tumbuhan wijen induk. Ciri biji yang cantik untuk dijadikan untuk bibit yaitu berasal dari tumbuhan induk yang sehat, bebas dari hama penyakit dan kotoran, mempunyai bentuk yang utuh, tidak keriput dan berasal dari satu varietas.


3. Persiapan Lahan Tanam

Sebelum melaksanakan penanaman, lakukan pengolahan lahan terlebih dahulu. Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak. Selanjutnya lakukan pemupukan dasar dengan memakai pupuk sangkar dengan takaran sekitar 15-20 ton per hektar lahan. Jika sudah buatlah bedengan dengan ukuran sekitar 10 m untuk panjangnya, 120 cm untuk lebarnya dan 40-50 cm untuk tingginya atau sanggup juga disesuaikan. Buatlah parit untuk drainase dengan lebar sekitar 40 cm dengan kedalaman sekitar 50 cm. Selaiun itu buatlah parit mengelilingi lahan dengan lebar sekitar 60 cm dengan kedalaman sekitar 60 cm.


4. Penanaman Tanaman Wijen

Ada 2 macam cara tumbuhan tanaman wijwn yaitu menanama pada lahan berair dan menanam pada lahan kering. Cara penanaman pada lahan berair hampir sama dengan cara menanam pada lahan kering yang membedakan hanya cara pengolahan tanahnya saja.


Untuk menghasilkan tumbuhan yang berkualitas baik, anda harus memperhatikan cara tanam dan juga jarak tanamnya. Jarak tanam yang biasa dipakai yaitu sekitar 10 x 30 cm atau sanggup juga 25 x 75 cm bergantung pada varietas yang dibudidayakan.


Selain memperhatikan 2 hal tersebut, perhatikan pula waktu tanam tumbuhan tersebut. Apabila pada lahan berair atau sawah waktu tanam dimulai pada isu terkini kemarau dan apabila pada lahan kering maka waktu tanam dimulai pada isu terkini hujan. Pola tanam yang dipakai yaitu teladan tanam tumpang sari.


5. Pemeliharaan Tanaman wijen

Pemeliharaan yang dilakukan pada tumbuhan wijen biar kualitas tumbuhan wijwm maka perlu pemeliharaan menyerupai pemupukan, penyulaman tumbuhan yang mati atau tidak tumbuh dengan normal, penyiangan terhadap gulma, serta penanganan hama dan penyakit tumbuhan wijwn. Untuk pemupukan, gunakan pupuk Urea dengahn takaran sekitar 100 kg per hektar lahan.


6. Pemanenan dan Pasca Panen

Pemanenan wijen sanggup dilakukan kalau sebagian polong telah hijau kekuningan dan daunnya mulai rontok. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang wijen sepanjang 10 cm -20 cm dibawah polong. Setelah pemanenan polong dikeringkan.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Wijen Di Lahan Kering Dan Basah Lengkap Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Budidaya Wijen Di Lahan Kering Dan Basah Lengkap Bagi Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel