Panduan Lengkap Cara Budidaya Kerang Hijau Agar Sukses Bagi Pemula

Panduan Lengkap Cara Budidaya Kerang Hijau Agar Sukses Bagi Pemula – Kerang Hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green mussels merupakan hewan lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau. Kerang hijau juga mempunyai nama-nama lokal antara lain kijing (Jakarta), kemudi kapal (Riau), kedaung (Banten).


Klasifikasi Ilmiah Kerang Hijau

Kingdom: Animalia

Filum: Moluska

Kelas: Bivalvia

Subkelas: Pteriomorphia

Ordo: Mytiloida

Famili: Mytilidae

Genus: Perna

Spesies: P. viridis


Ciri-ciri kerang hijau yaitu mempunyai anatomi panjang badan antara 6,5-8,5 cm dan diameter sekitar 1,5 cm. Ciri khas kerang hijau terletak pada warna cangkangnya yang menjadikan gradasi warna gelap ke gradasi warna cerah kehijauan.


Kandungan gizi pada kerang hijau, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 % karbohidrat dan 4,3 % bubuk sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam. Dalam 100 gr daging kerang hijau mengandung 100 kalori yang tentunya sangat bermanfaat untuk ketahanan badan manusia.


Kerang hijau merupakan salah satu biota bahari yang bisa bertahan hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa mengalami gangguan yang berarti. Dengan sifat dan kemampuan pembiasaan tersebut, maka kerang hijau telah banyak dipakai dalam perjuangan budidaya.


Cara Budidaya Kerang Hijau


Pemilihan Lokasi Budidaya Kerang Hijau


Pastikan lokasi yang dipilih bebas dari limbah beracun menyerupai tembaga, seng, merkuri, cadmium, timah dan lainnya. Hindari pula lokasi yang berdekatan dengan sungai untuk menghindari limbah rumah tangga seperi detergen dan sabun mandi alasannya yaitu bisa memicu munculnya aneka macam basil menyerupai Eschericia coli, Salmonella, dan Shigella yang bisa berbahaya bagi insan yang mengkonsumsi kerang hijau. Lokasi yang baik untuk melaksanakan budidaya kerang hijau yaitu lokasi yang mempunyai suhu berkisar antara 27-37 derajat celcius dan tingkat pH 6-8.


Pemijahan Kerang Hijau


Kerang hijau umumnya dioecious, yakni induk jantan dan betina terpisah dan pembuahan terjadi di luar tubuh. Kerang hijau bisa dipijahkan dengan cara menambahkan sperma ke dalam air di daerah pemeliharaan yang sudah matang gonad. Kerang hijau matang gonad pertama kali pada umur 60 hari dengan ukuran panjang antara 2,50-2,75 cm. Sedangkan kerang betina memijah pada umur 93 hari dengan panjang sekitar 2,90 cm. Membedakan kerang jantan dan betina bisa dilakukan dengan melihat pada warna gonad, gonad kerang betina, biasanya berwarna merah sampai orange, sedangkan gonad kerang jantan berwarna krem (putih).


Selain itu, pemijahan juga bisa dilakukan dengan cara mengganti air yang usang dengan air yang baru, dengan atau tanpa mengubah suhunya. Telur yang sudah dibuahi, umumnya berbentuk lingkaran dan berukuran sekitar 50 um, sedangkan yang tidak dibuahi berbentuk lonjong. Benih kerang hijau akan melekat pada kedalam 1,50-11,70 meter di bawah permukaan air pada ketika pasang tertinggi. Pemijahan kerang hijau berlangsung sepanjang tahun. Di Indonesia, puncak pemijahan kerang hijau terjadi pada bulan April-Mei, Agustus dan November.


Cara Budidaya Kerang Hijau


Cara budidaya kerang hijau ada empat, yaitu tancap, rakit tancap, rakit apung dan rawai.


Budidaya kerang hijau dengan metode tancap

Budidaya kerang hijau dengan metode tancap ini bisa dilakukan dengan pengumpulan benih dari alam, pembesaran sampai panen kerang hijau. Pertama, siapkan batang bambu berdiameter sekitar 15-20 cm, kemudian runcingkan di bab pangkalnya. Tancapkan bambu yang telah diruncingkan ke dasar perairan dengan teratur.


Panjang bambu yang dipakai tergantung pada kedalaman perairan, ketika pasang atau surut. Selanjutnya, tambahkan bab yang ditancap ke dasar dan bab yang menjulang di atas permukaan laut, kurang lebih sekitar 50-100 cm. Bagian atas bambu dipakai sebagai tanda dan juga untuk memudahkan mencabut ketika panen kerang hijau tiba.


Bagian atas unit kolektor sanggup ditambahkan pondok sebagai pengamat terhadap kolektor. Tambahkan bambu yang diikat, dipasang sejajar dengan permukaan air untuk menguatkan bambu dari imbas arus dan gelombang. Tambahkan juga denah bambu dengan tali-tali tambang yang menghubungkan antarbambu di dalam air.


Jarak antara bambu bervariasi antara 0,5-1 meter tergantung dari kesuburan perairan, luas area budidaya dan banyaknya kolektor yang dipasang. Biarkan beberapa hari sampai spat kerang hijau melekat dan memperbanyak jumlah kerang hijau. Setelah jumlah kerang hijau banyak, maka sanggup dilakukan pemanenan.


Budidaya kerang hijau dengan metode rakit apung

Budidaya kerang hijau dengan memakai metode rakit apung ini biasa dipakai pada lokasi yang memang dikhususkan untuk pembesaran kerang hijau dan bukan lokasi sumber benih. Keuntungan memakai metode ini yaitu pemanenanya lebih mudah.


Buat rakit dari bambu atau kayu atau kombinasi keduanya. Buatlah sanggahan dengan beberapa drum kosong, baik drum plastik maupun besi. Selanjutnya lakukan pengecatan antikarat untuk drum dari besi dan lengkapi dengan jangkar. Sanggahan ini sangat diharapkan semoga rakit tidak gampang rusak dan karam ketika pembudidayaan bekerja di atasnya.


Berikan jaring atau tali di bawahnya semoga benih-benih kerang hijau bisa terkumpul dengan baik. Biarkan beberapa hari sampai waktu panen, tapi jangan lupa untuk selalu mengeceknya.


Budidaya kerang hijau dengan metode rakit tancap

Budidaya kerang hijau dengan metode rakit tancap merupakan cara budidaya kerang hijau campuran antara metode tancap dan rakit apung. Pastikan lokasi rakit telah dihitung menurut tinggi rendahnya air kalau sedang pasang atau surut. Perhitungan ini penting alasannya yaitu untuk mengantisipasi semoga tidak mengalami kekeringan.


Selanjutnya, tempatkan tali kolektor ke rakit tancap dan usahakan jarak masing-masing tali yaitu sekitar 1 meter. Kemudian, diamkan dan lakukan pengecekan secara berkala. Dalam waktu sekitar 6 bulan, maka bisa didapatkan hasil sekitar 20-25 kg untuk masing-masing tali.


Budidaya kerang hijau dengan metode rawai (tali rentang)

Metode ini disebut juga dengan Long line, caranya rentangkan 2 utas tali penggantung kolektor diantara 2 drum pelampung, kalau mempunyai drum yang tidak mengecewakan banyak, bisa dirangkai memanjang, sehingga kolektor akan digantungkan dan menghasilkan jumlah lebih besar. Usahakan jarak maksimal antar pelampung yaitu 10 meter, usahakan juga masing-masing kolektor mempunyai berat 30-40 meter.


Buat jarak antar kolektor gantung yaitu 1 meter, kolektor gantung bisa berupa asbes, tempurung kelapa, tali tambang ataupun kantung benih. Masukkan benih pada kantung benih dan letakkan pada air kemudian diamkan beberapa tapi lakukan pengecekan rutin. Setelah menghasilkan dan siap panen, kerang hijau siap diangkat.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Kerang Hijau Agar Sukses Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Budidaya Kerang Hijau Agar Sukses Bagi Pemula"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel