Rumah Susun Udang Galah (2)

Rumah susun memang penting ketika pembesaran udang galah Rumah Susun Udang Galah (2)Rumah susun memang penting ketika pembesaran udang galah. Sebelum mencapai tahap itu, peternak perlu melewati tahap pembibitan. Hal itu tidak gampang alasannya ialah tahap larva menjadi post larva merupakan titik krusial pada pembibitan udang galah.


Pada masa itu, bibit udang galah berumur 30-45 hari hanya mempunyai tingkat kelulusan hidup (SR) tak lebih dari 15%. Beragam cara mengatasinya mulai dari memasang pipa besi hingga penstabil suhu, belum memuaskan. Namun, kombinasi pemakaian bambu dan lampu ultraviolet sanggup mendongkrak SR hingga 40-50%.


Rendahnya nilai SR pada pembibitan udang galah, melibatkan banyak faktor menyerupai pemilihan induk, cara budidaya, pakan, kualitas air, dan sifat kanibal udang. Supaya memperoleh puluhan ribu larva unggul, perlu dipilih induk jantan bobot di atas 50 gram dan betina 40 gram. Umur keduanya berkisar 8-20 bulan.


Di kolam pemijahan, perbandingan induk jantan dan betina, 1:5. Setelah memijah, betina akan menggendong telur selama 21 hari. Saat telur berubah warna dari kuning ke jingga, cokelat, hingga abu-abu segera pindahkan betina ke kolam berisi air bersalinitas 8-10 ppm. Berselang 2 hari, telur di badan betina lepas dan betina segera dikembalikan ke kolam. Larva selanjutnya dipindah ke kolam pembenihan dengan salinitas 12 ppm dan suhu 28-30 derajat Celcius. Perubahan suhu lebih dari 2 derajat memicu larva stres.


Pemberian pakan penting untuk meningkatkan bobot larva. Larva berumur 4-5 hari diberi artemia. Setelah 6 hari, larva sanggup mengonsumsi pakan buatan berkadar protein 40%. Perlu diingat, sisa pakan dan kotoran tak boleh dibiarkan mengendap dalam kolam alasannya ialah memicu gas amonia yang mengakibatkan kadar oksigen terlarut berkurang.


Sebab itu lakukan penggantian 25% air sehabis 4-5 hari dari semenjak larva pertamakali dipindah. Selanjutnya, pergantian 25% air dilakukan setiap 3 hari dan seminggu terakhir sebelum dipindahkan ke kolam pendederan setiap 2 hari.


Penurunan kualitas air juga menciptakan kuman patogen menyerupai Vibrio sp gampang berkembangbiak. Bakteri tersebut menciptakan persentase SR larva rendah. Maka dari itu, pada sistem resirkulasi, pastikan anutan air melewati filter karang dan kapur serta sudah disinari lampu ultraviolet 30 watt. Proses yang berlangsung 2 jam setiap 2 hari itu dilakukan ketika pemeliharan larva selama 30-40 hari. Hasilnya? SR larva terdongkrak menjadi 50%.


Masalah penting lain pada pembibitan ialah moulting atau ganti kulit. Pada ketika itu kanibalisme acapkali terjadi. Saat pergantian kulit, kondisi larva udang galah lemah dan gampang diserang oleh sesamanya. Kondisi tersebut kerapkali terjadi kalau tidak ada daerah persembunyian bagi larva yang moulting di kolam pembenihan.


Persembunyian sanggup dibentuk menggunakan bambu yang dipasang vertikal. Caranya, bambu kering dan tak berlendir dipotong sepanjang 60 cm dengan lebar 2 cm. Setelah itu kurang lebih 5 penggalan bambu diikat kemudian ditaruh di dasar kolam. Dalam 1 kolam sanggup ditaruh 5-6 rangkaian bambu. Setiap batang bambu sanggup menampung 35 benur.


Belum ada Komentar untuk "Rumah Susun Udang Galah (2)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel