Biji Nyamplung Sumber Biosolar

Pernah mengetahui sosok pohon nyamplung Calophyllum inophyllum? Bila tidak, ia ialah pohon gampang dijumpai di tepi pantai dan sekarang menjadi sumber biosolar potensial. Tanaman yang kalau dikebunkan, populasinya mencapai 953 pohon/ha dengan produksi 5-7 ton/ha atau 30-50 kg biji/pohon pada umur 3-4 tahun itu juga sanggup menjadi materi bakar pengganti minyak tanah.


Pohon nyamplung yang setinggi 10-20 meter, mempunyai buah lingkaran seukuran camilan bagus klepon yang tempurungnya keras. Saat matanag, buah itu terlihat berwarna kekuningan. Di dalam tempurung juga terdapat daging buah nyamplung.


Minyak nyamplung cocok sebagai biosolar karena mengandung 18% minyak. Minyak buah bintangur-nama lain nyamplung-terdiri atas 37,57% asam oleat berantai tunggal, 26,33% asam linoleat, dan 19,96% asam stearat yang tak berikatan. Menurut Prof Dr Sudrajat MSc, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, ketiga asam itu sanggup direaksikan dengan alkohol untuk membentuk ester, senyawa pembentuk biosolar dengan tahapan proses esterifikasi-esterifikasi-transesterifikasi.


Esterifikasi merupakan reaksi asam lemak bebas dengan alkohol membentuk ester dan air. Kondisi optimum proses esterifikasi diperoleh pada suhu 60 derajat Celcius, rasio molar metanol terhadap FFA 20:1, katalis HCl 6% dengan kecepatan pengadukan 300 rpm, dan waktu esterifikasi 30 menit.


Sedangkan proses transesterifikasi yang mengubah bentuk metil ester hasil esterifikasi menjadi lebih seolah-olah diesel, optimum dilakukan pada suhu 60 derajat, rasio molar metanol terhadap minyak 6:1, katalis NaOH 10%, kecepatan pengadukan 400 rpm, serta waktu esterifikasi 30 menit. Rendemen biji menjadi biosolar 15%.


Pengujian biosolar nyamplung pada kendaraan beroda empat mengatakan konsumsi materi bakar dengan adonan 30% minyak nyamplung dan 70% solar menghemat materi bakar sebesar 30%. Jika konsentrasi minyak nyamplung dinaikkan menjadi 50%, konsumsi materi bakar malah lebih boros dan deposit karbon pun lebih tinggi.


Sebagai minyak tanah, daya bakar minyak nyamplung cukup baik. Riset membuktikan, 1 ml minyak nyamplung sanggup dibakar sampai 11,8 menit. Itu nyaris 2 kali lipat daya bakar minyak tanah yang cuma 5,6 menit. Untuk mendidihkan air sebanyak 1 liter hanya diharapkan 0,4 liter minyak nyamplung atau 0,9 liter minyak tanah.


Keunggulan lain minyak nyamplung ialah tidak menghasilkan jelaga, sehingga wajan atau panci tak coreng-moreng. Minyak nyamplung persis bioetanol yang mempunyai daya rambat atau kapilaritas relatif rendah. Namun hal itu sanggup diatasi dengan menciptakan sumbu kompor bioenergi lebih pendek.


Belum ada Komentar untuk "Biji Nyamplung Sumber Biosolar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel