Inilah Pribadi Sarjana Unggul

Benarkah seorang sarjana gampang masuki dunia kerja hanya mengandalkan nilai akademis tanpa nilai kepribadian unggul. Dalam kesempatan menseleksi calon pekerja, kami menemukan banyak sarjana dengan Indeks Prestasi (IP) memuaskan hingga sangat memuaskan, tapi ternyata gagal dalam wawancara kerja.


Penyebabnya alasannya mereka gagal menampilkan ciri-ciri kepribadian unggul. Tanpa kepribadian unggul, seorang sarjana cenderung sulit berinteraksi dengan sesama di lingkungannya sehingga ia akan kesulitan memanfaatkan kelebihan nilai akademisnya.


Mengacu kepada proses wawancara kerja atau interview, faktor kepribadian pelamar merupakan hal utama (40%) yang diperhatikan oleh interviewer, sesudah nilai akademis. Sebab itu walaupun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) berada di atas nilai 3,0 (dari skala 4,0), tapi tanpa kepribadian unggul, maka nilai IPK nyaris tidak berarti.


Kepribadian unggul diterjemahkan sebagai keunggulan keseluruhan kualitas dan karakteristik seorang pelamar. Contoh pembawaan diri menyerupai cara berbicara, perilaku, pakaian, minat, sikap dan reaksinya terhadap problem yang diajukan kepadanya. Ketika seorang mendapat pertanyaan generik, seperti: Ceritakan siapa Anda? Apa tujuan hidup Anda? Bagaimana sikap Anda saat mendapat tantangan dalam bekerja?. Mayoritas pelamar kebingungan menjawabnya. Biasanya mereka menjawab seadanya dan seperlunya.


Mengapa? Sebab selama kuliah, mereka jarang sekali berdialog dengan dosen mengenai hal-hal yang menyangkut kepribadian. Pembicaraan lebih mengarah kepada penyelesaian tugas-tugas kuliah. Jarang berdiskusi bagaimana menerapkannya dalam nilai-nilai kepribadian unggul. Mahasiswa cenderung banyak mencar ilmu dari internet. Sebab itu lahir sarjana dengan kepribadian pasar kawasan mereka tumbuh. Kita tentu mengetahui pasar sering mengabaikan nilai-nilai luhur yang bisa menumbuhkan kepribadian unggul konsumennya.


Fakta lemahnya kepribadian ini juga ditunjukkan oleh rendahnya kemampuan sarjana mengelola hidup mandiri. Kurang bisa berinteraksi secara sosial. Sampai sulitnya memacu mereka menjadi pembelajar cepat (Fast Learner) di dalam bekerja. Semua itu merupakan perkara Soft Skills yang harus segera diatasi bila setiap sarjana ingin menjadi pekerja kompetitif.


Kepribadian yaitu sesuatu yang dinamis dan sanggup dirubah. Walaupun Anda pernah gagal alasannya kepribadian belum unggul, tetap terbuka peluang untuk memperbaikinya. Ada 4 aspek pembelajaran yang sanggup meningkatkan kepribadian menjadi unggul. Pertama, Mengatur penampilan fisik. Caranya mengendalikan cara makan, minum, olahraga hingga beristirahat guna menghasilkan badan yang sehat. Bila badan sehat, akan tercermin bahwa Anda memiliki energi prima dan siap bekerja di manapun.


Kedua yaitu mengendalikan emosi. Dalam bekerja emosi sangat diperlukan, akan tetapi ia harus dikendalikan semoga emosi tidak mengendalikan cara kita bekerja. Keberadaanya harus menciptakan kita selalu berkontribusi positif. Kita harus bisa memakai emosi mencapai sasaran pekerjaan secara maksimal.


Ketiga yaitu mempersiapkan mental. Ketika menghadapi pekerjaan, pilihannya terperinci berhasil atau belum berhasil. Mental harus siap seandainya belum berhasil dan mencoba lagi. Jika berhasil, maka mental harus disiapkan untuk usaha berikutnya.


Keempat yaitu tingkatkan interaksi sosial. Bekerja di suatu perusahaan berarti berinteraksi dengan suatu lingkungan sosial. Bila kita terbiasa berinteraksi sosial sebelumnya, maka di dunia kerja Anda akan gampang menuntaskan setiap perkara yang dihadapi. Kualitas hidup seseorang dalam bekerja sangat ditentukan oleh kualitasnya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.


Membangun kepribadian unggul memang sulit. Tapi jikalau mau mencoba niscaya bisa. Caranya kita harus bisa mengurangi egoisme, melatih mengendalikan fisik, emosional dan mental, dan sesudah itu meningkatkan daya menyesuaikan diri secara positif dengan lingkungan sosial kita (Ir Ismet Ali MM, ATP).


Benarkah seorang sarjana gampang masuki dunia kerja hanya mengandalkan nilai akademis tanpa  Inilah Pribadi Sarjana UnggulRiwayat Penulis: Ir  Ismet  Ali  MM, ATP yaitu Master Coach Soft Skill. Direktur PT British American Tobbaco (BAT) Indonesia Tbk (Leaf Department) pada periode 2000-2003 itu pada 2005 mendirikan 3C Virtual Human Capital (Talent Recruitment & Smart Training) yang telah melatih, berbagi kompetensi banyak supervisor dan manajer aneka perusahaan sehingga mereka menjadi aset berharga perusahaan dalam menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien. 


Belum ada Komentar untuk "Inilah Pribadi Sarjana Unggul"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel