Karangsari Sentra Belimbing Di Blitar
Penganan khas Blitar tak melulu bumbu pecel. Kini ada buah belimbing karangsari. Datanglah ke Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Blitar. Di sana puluhan pohon belimbing penuh buah matang terbungkus plastik bening gampang dijumpai di halaman rumah warga.
Belimbing tersebut dibungkus plastik biar terhindar serangan lalat buah. Harap mafhum hampir secara umum dikuasai warga kelurahan yang terdiri atas 1.185 Kepala Keluarga (pada 2009), separuhnya menanam Averrhoa carambola. Total jenderal terdapat 30.000 flora anggota famili Oxalidaceae itu telah menjadi sumber pendapatan.
Pohon belimbing mulai mencar ilmu berbuah pada umur 1 tahun. Saat berumur di atas 5 tahun produksi buah mencapai 50 kg/panen. Yang berumur lebih dari 15 tahun, 100-150 kg/panen. Padahal panen raya belimbing karangsari 3-4 kali setahun.Harga ketika ini di tingkat pekebun Rp3.000-Rp5.000/kg.
Bila belimbing dipanen 3 kali setahun, produksi per panen mencapai 50 kg. Dengan rata-rata kepemilikan 10-20 pohon/keluarga, warga sudah memperoleh pelengkap pendapatan Rp4,5-juta-Rp9-juta/tahun. Padahal biaya perawatan nyaris tidak ada. Bila dihitung dengan populasi yang ada, perputaran rupiah dari belimbing di Kelurahan Karangsari mencapai di atas Rp12-miliar/tahun.
Belimbing hasil panen dari halaman warga yang disortir menurut kelas super (bobot 500 gram/buah), B, dan C itu memang istimewa. Warna buah kuning-jingga jelas mengkilap dengan lingir hijau serta beraroma harum ketika matang pohon. Ukuran besar berbobot 350-600 gram/buah, elok segar dengan tingkat kemanisan mencapai 9-10 brix.
Sudah begitu beliau mempunyai daya simpan lama, mencapai sepekan lebih. lebih dari 7 hari. Penelitian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, menawarkan belimbing karangsari yang pernah menjadi juara kontes buah tropis BPTP Jawa Timur pada 2003 itu mengandung asam oksalat, asam sitrat, kaya potasium, vitamin A dan C.
Keunggulan lain belimbing karangsari yaitu terus-menerus berproduksi sampai flora berumur 20 tahun dengan produksi per pohon 25-30 kg/tahun. Sosok pohon belimbing karangsari juga tidak terlalu tinggi sehingga memudahkan pemanenan.
Wajar kalau warga yang sebelumnya menanam bermacam-macam varietas, sekarang hanya menanam belimbing karangsari yang telah menjadi varietas unggul nasional (berdasarkan SK Menteri Pertanian No 483/Kpts/LB.240/8/2004) selain belimbing varietas demak kapur, dewi murni, yang kuasa baru, dan si manis. Warga yang beralih itu sigap mempercepat produksi belimbing karangsari dengan melaksanakan top working varietas awal dengan pucuk belimbing karangsari.
Sejatinya belimbing karangsari yang sekarang terus dikembangkan oleh Kelompok Tani Margo Mulyo dengan ketua Imam Surani itu merupakan seleksi dari 19 jenis hasil perbanyakan biji varietas bangkok 30 tahun lalu. Hasil uji DNA oleh BPTP Jawa Timur menawarkan terdapat perbedaan tetua antara belimbing karangsari, demak, kunir, dan dewi.
Secara fisik, belimbing karangsari berbeda dengan ketiga varietas itu dengan penciri lingir hijau. Belimbing karangsari sekarang sudah diperbanyak dengan cara okulasi. Penanamannya sekarang tak melulu di Kelurahan Karangsari, Blitar, tapi sudah menyebar sampai Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Malang, Bondowoso, Jember, dan sejumlah kawasan di luar Pulau Jawa.
Belum ada Komentar untuk "Karangsari Sentra Belimbing Di Blitar"
Posting Komentar