Arti Komunikasi Profesional
Dalam masalah yang ekstrim, efektivitas komunikasi sanggup menciptakan perbedaan situasi antara hidup atau mati. Contohnya, ketika salah komunikasi terjadi, sebuah pesawat terbang yang terbang dengan kecepatan 700 km per jam bisa mengalami kecelakaan. Kejadian fatal pada pasien ketika dioperasi. Kecelakaan kerja di industri besar, menyerupai industri yang berbasiskan tenaga nuklir.
Dalam kehidupan bisnis, sering tidak kita sadari bahwa bisnis kita kurang berkembang sebetulnya bisa disebabkan oleh komunikasi yang salah. Akibatnya konsumen kurang nyaman bekerjasama dengan kita. Walaupun produk atau jasa yang kita tawarkan lebih bersaing dibandingkan yang ditawarkan kompetitor.
Terdapat 3 hal umum penyebab timbulnya duduk masalah ketika kita berkomunikasi. Pertama, perbedaan memaknai kata. Setiap kata diartikan berbeda oleh orang berbeda. Misalnya sasaran penjualan 1.000 unit diartikan sebagai sasaran atas yang harus dicapai oleh Joni. Sedangkan bagi Edi, 1.000 unit yakni sasaran bawah, dan beliau berusaha mencapai di atasnya.
Kedua, Tidak ada jaminan bahwa pesan yang kita kirim diterima atau dimengerti dengan benar. Hal disebabkan latar belakang pengalaman dan persepsi kedua belah pihak yang berkomunikasi berbeda. Ketiga, sering terjadi gangguan (distorsi) kalau komunikasi harus disampaikan antara satu orang dengan orang lainnya lagi.
Bila kita sering mengabaikan ketiga hal diatas, maka jangan heran kalau komunikasi yang kita lakukan selama memang belum efektif. Akibatnya sangat banyak, contohnya kita tidak akan mendapatkan respon dari orang lain yang sesuai dengan yang kita inginkan. Lebih parah lagi, kalau kita dianggap tidak profesional dalam kompetensi teknikalnya sehingga orang tidak bersedia melaksanakan hubungan bisnis dengan kita.
Terdapat dua hal yang harus diketahui oleh seorang profesional dalam komunikasi. Pertama, komunikasi efektif, terjadi kalau kita mengirim pesan dan perasaan secara lengkap dan akurat dan lawan bicara sanggup mendapatkan dan menterjemahkan sama dengan yang kita maksudkan. Kedua, komunikasi efisien terjadi kalau komunikasi terjadi dengan pengertian yang sama dalam waktu yang singkat dengan memakai sumberdaya yang seirit mungkin.
Ager sukses sebagai profesional, maka kedua hal ini harus dikuasai sebagai dasar melaksanakan komunikasi assertif. Para pakar komunikasi, menerjemahkan komunikasi assertif sebagai komunikasi yang selalu bisa memperjuangkan tercapainya tujuan yang kita inginkan tanpa mengganggu lawan bicara. Tentunya tanpa memaksakan kehendak. Jika bisa melaksanakan komunikasi efektif, maka kita akan bisa memberikan pesan dan perasaan sembari membangun tenggang rasa lawan bicara sehingga pesan dan perasaan juga menjadi milik lawan bicara.
Agar ahli komunikasi persuasif, memang diperlukan keterampilan melaksanakan analisa transaksional selama proses komunikasi berlangsung. Analisis didasarkan pada posisi lawan bicara, yaitu anak, cukup umur atau orangtua. Dalam membangun kompetensi komunikasi, pertama sekali seorang profesional harus bisa melihat posisi yang diambil oleh lawan bicara. Dari posisi itu selanjutnya digiring untuk sanggup berkomunikasi pada posisi cukup umur dengan Anda. Dalam posisi yang sejajar cukup umur itu segala urusan profesional akan sanggup dipecahkan secara rasional dan sekaligus meminimumkan efek perasaan (emosional) yang cenderung tidak rasional.
Bila Anda memang seorang profesional, maka berkomunikasi assertif yang bercirikan efektif dan efisien yakni keharusan. Tujuannya biar kepastian hidup dan karir profesional berada di tangan Anda.
Riwayat Penulis: Ir Ismet Ali MM, ATP yakni Master Coach Soft Skill. Direktur PT British American Tobbaco (BAT) Indonesia Tbk (Leaf Department) pada periode 2000-2003 itu pada 2005 mendirikan 3C Virtual Human Capital (Talent Recruitment & Smart Training) yang telah melatih, membuatkan kompetensi banyak supervisor dan manajer aneka perusahaan sehingga mereka menjadi aset berharga perusahaan dalam menjalankan perusahaan secara efektif dan efisien.
Belum ada Komentar untuk "Arti Komunikasi Profesional"
Posting Komentar