Seri Padi Unggul (7): Padi Adan Dari Krayan Kabupaten Nunukan

 sohor sebagai beras bercitarasa wangi dan pulen Seri Padi Unggul (7): Padi Adan Dari Krayan Kabupaten NunukanBeras adan dari Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sohor sebagai beras bercitarasa wangi dan pulen. Sejak bebuyutan warga suku Dayak Krayan di tempat yang berbatasan pribadi dengan Sabah, Malaysia itu menanam padi adan secara organik.


Padi adan,  varietas unggul lokal spesifik lokasi yang memperoleh sertifikasi indikasi geografis (IG) pada 2012 itu, harganya relatif mahal dari beras lokal lain. Harga beras adan per kaleng setara 15 kg mencapai Rp200.000. Di Sabah, Malaysia, beras adan yang dikemas ulang nilainya melonjak sampai 2-3 kali lipat.


Riset M Rizal dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur pada 2013 menyerupai tertuang dalam Proseding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia Volume 1 Nomor 5 pada September 2105 menyebutkan, produktivitas padi adan mencapai 3,5 ton/ha gabah kering giling (GKG). Setiap kepala keluarga dapat memproduksi 1-4 ton GKG saban isu terkini tanam.


Sejatinya padi adan sudah banyak mengalami perubahan akhir proses adaptasi, persilangan, mutasi alami, dan seleksi. Sebab itu dijumpai beberapa jenis padi adan menyerupai adan putih (beras kecil dan pendek, berwarna putih susu); adan merah (beras kecil dan panjang, berwarna merah); serta adan hitam (beras kecil dan panjang, berwarna hitam).


Warga Krayan hanya bercocok tanam padi adan sekali dalam setahun. Sebelum bibit berumur 30-40 hari di pindah ke lahan yang tergenang air biar gulma tidak tumbuh, lahan diolah dengan cara melepaskannya kerbau. Kaki-kaki kerbau lumpur itu secara alami membenamkan rumput dan jerami sehingga menjadi kompos alami. Pun kotoran kerbau yang menjadi sumber hara sehingga tanah subur. Samasekali tidak ada pertolongan pupuk kimia selama budidaya.


Padi adan dipanen pada umur 6 bulan ketika tanaman mencapai tinggi sekitar 1,5 m. Cara memanen dilakukan secara tradisional, dengan memakai ani-ani dan arit atau mandau. Gabah hasil panen lantas dijemur selama 2-4 Setelah kering, gabah tersebut dimasukkan ke dalam lumbung padi atau atir untuk selanjutnya dapat dikonsumsi sendiri atau dijual.


Belum ada Komentar untuk "Seri Padi Unggul (7): Padi Adan Dari Krayan Kabupaten Nunukan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel