Khasiat Antikanker Daun Tujuh Duri
Daun tujuh duri Pereskia bleo memang tidak begitu erat terdengar. Daun yang oleh warga Melayu di tanahair serta Malaysia dipanggil sebagai daun jarum tujuh bilah karena duri yang tertinggal pada pangkal batang sesudah daun gugur itu sanggup membantu membunuh sel kanker, terutama pada stadium awal secara efektif.
Genus flora yang mengambil nama andal astronomi perancis Nicolas Claude Fabri de Periresc tersebut mengandung aneka senyawa penting menyerupai katekin, quercetin, epikatekin betakaroten, dan alfatokoferol. Yang disebut terakhir juga dijumpai pada buah merah dari Papua yang sohor bersifat antikanker.
Riset Sri Nurestri dan rekan menyerupai termaktub dalam International Journal of Cancer Research Volume 6 pada 2010, mengungkapkan kalau kandungan alfatokoferol pada daun jarum tujuh itu bisa melawan sel kanker nasofaring serta karsinoma epidermis. Itu tak lepas dari senyawa alfatokoferol yang berkadar antioksidan tinggi dari flora orisinil Paraguay, Argentina dan Korea tersebut.
Sejatinya flora keluarga kaktus itu juga memiliki khasiat penting lain. Sejak usang pengobat di Tiongkok memanfaatkan daun chat sim chan-sebutan di Tiongkok-untuk meredam aneka penyakit menyerupai hipertensi alias darah tinggi, encok alias sakit pinggang, serta sakit kepala berat.
Riset etnobotani Khor Poh Yen dan rekan dari Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Royal College of Medicine Perak, Universitas Kuala Lumpur Malaysia menyerupai tertuang di International Journal of Herbal Medicine Volume 1 (3) pada 2013 juga menguak khasiat daun serta akar daun tujuh duri yang digunakan tunggal di 3 desa di Kelantan, Malaysia. Masyarakat desa menggunakan dengan cara merebus daun atau sebagai lalapan sebagai obat alami untuk kanker, hipertensi, kencing gula, dan menjaga stamina tubuh.
Belum ada Komentar untuk "Khasiat Antikanker Daun Tujuh Duri"
Posting Komentar