Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah


Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah


Hai Sahabat….Kali ini kita akan membahas perihal Cara Budidaya Kacang Hijau. Nah untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.


Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) yaitu tumbuhan polong-polongan  yang mempunyai batang tegak atau semitegak dengan ketinggian antara 30 cm – 110 cm. Batang berwarna hijau, kecokelat-cokelatan, atau keungu-unguan; berbentuk lingkaran dan berbulu. Pada batang utama, tumbuh cabang menyamping.

Daun tumbuhan kacang hijau termasuk trifoliate (dalam satu tangkai terdapat 3 helai daun), letaknya berselingan, berbentuk lingkaran telur, berwarna hijau muda hingga hijau tua. Bunga kacang hijau termasuk bunga tepat (hermaphrodite), sanggup menyerbuk sendiri, berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Polongnya berbentuk silindris dengan panjang berkisar antara 6 cm – 15 cm. Polong muda berwama hijau dan sesudah bau tanah berwarna hitam atau cokelat. Dalam satu polong terdapat 5-16 butir biji. Biji umumnya berwarna hijau kusam atau hijau mengkilap, namun adapula yang berwarna kuning, cokelat, dan hitam. Tanaman kacang hijau mempunyai akar tunggang dan bintil-bintil (nodula) akar. Nodula merupakan tempat mengikat nitrogen.




Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Leguminales

Famili : Leguminoceae/Papilionaceae

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus L.


Membudidayakan kacang hijau tidak begitu sulit, berikut yaitu Cara Budidaya Kacang Hijau:


Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah


Syarat Tumbuh


Kacang hijau termasuk tumbuhan tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini sanggup tumbuh dengan baik di kawasan datara rendah hingga ketinggian 500 m dpl.

Kondisi lingkungan yang dikehendaki tumbuhan kacang hijau ialah kawasan bersuhu 25°C – 27°C, kelembapan udara antara 50% – 80%, dan cukup mendapat sinar matahari. Curah hujan yang dikehendaki berkisar antar 50 mm – 200 mm/bulan.

Tanaman kacang hijau sanggup tumbuh hampir pada semua jenis tanah yang banyak mengandung materi organik, dengan drainase yang baik. Namun demikian, tanah yang paling cocok bagi tumbuhan kacang hijau ialah tanah liat berlempung atau tanah lempung, contohnya Podsolik Merah Kuning (PMK) dan Latosol. Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki berkisar antara 5,8 – 6,5.


Usaha budidaya kacang hijau dilakukan melalui beberapa tahap aktivitas berikut.



  • Persiapan Benih


Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah


Pilihlah benih yang bersertifikat sehingga kualitasnya terjamin, Atau untuk mendapat bibit yang unggul pilihlah bibit dari tumbuhan kacang hijau yang sudah bau tanah dan pilih yang dalam keadaan baik.



  • Pengolahan Tanah


Tanaman kacang hijau sanggup ditanam di lahan sawah maupun lahan kering (tegalan). Apabila lahan yang dipakai merupakan lahan sawah, tanah tidak perlu diolah terlebih dahulu. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan 2 ahad seusai panen padi. Mula-mula jerami padi dibabat, kemudian dikumpulkan di suatu tempat. Kemudian dibentuk petak-petak dengan ukuran 5 m x 4 m atau tergantung pada keadaan drainase. Tanah dibiarkan beberapa waktu hingga cukup kering. Sebelum benih ditanam, apabila tidak turun hujan, sanggup dilakukan pembakaran jerami di areal penanaman. Namun, apabila waktu tanam sudah mendesak sanggup dilakukan pemulsaan jerami seusai tanam.


Sebelum dilakukan penanaman, areal tanam kacang hijau yang berupa lahan kering sebaiknya diolah terlebih dahulu. Waktu pengolahan tanah yang paling baik yaitu 2 ahad sebelum tanam, yaitu pada awal hingga final demam isu hujan. Mula-mula, lahan dibersihkan dari gulma dan bebatuan, selanjutnya tanah diolah dengan bajak atau traktor hingga gembur. Tanah diangin- anginkan hingga kering selama 2 minggu. Kemudian dibentuk petakan-petakan selebar 3 m – 4 m dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. Di antara petakan dibentuk parit sebagai akses drainase. Pada tanah yang asam, dilakukan pengapuran dengan memakai antara lain Kalsit, Zeagro-1, atau Dolomit. Dosis yang dipakai diubahsuaikan dengan pH tanah. Kapur disebarkan secara merata di permukaan tanah, kemudian diaduk dan dibalikkan bersama lapisan tanah atas sedalam 20 cm – 30 cm. Selanjutnya, tanah disiram hingga cukup basah. Pemberian kapur tersebut sebaiknya dilakukan 2-4 ahad sebelum tanam.



  • Penanaman


Waktu tanam paling baik pada lahan tegalan yaitu pada awal hingga final demam isu hujan. Apabila memakai lahan sawah, waktu tanam yang paling tepat yaitu pada demam isu kemarau sesudah panen padi.

Sebelum ditanam, benih kacang hijau sebaiknya diinokulasi terlebih dahulu dengan basil Rhizobium.


Penginokulasian dilakukan dengan cara sebagai berikut:


1). Mula-mula benih yang akan diinokulasi dibasahi secukupnya dengan air bersih.

2). Benih kacang hijau dicampurkan dengan inokulum Rhizobium (Legin,Nitragin) dengan takaran antara 5 g – 10 g/kg benih kacang hijau hingga merata. Pencampuran dilakukan di tempat yang teduh. Pencampuran juga sanggup dilakukan dengan Rhizobium alami berupa bubukan tanah yang berasal dari lahan yang ditanami kacang-kacangan dengan takaran ± 100 g/kg benih.

3). Benih kacang hijau yang telah diinokulasi basil Rhizobium dikering- anginkan selama beberapa saat,

4). Benih yang sudah diinokulasi segera ditanam (jangan lebih dari 6 jam).


Adapun langkah-langkah penanaman kacang hijau yaitu sebagai berikut:


1). Mula-mula dibentuk lubang tanam dengan proteksi tugal, dengan jarak tanam sesuai dengan yang diinginkan, contohnya 10 cm x 50 cm atau 20 cm x 25 cm (400.000 tanaman/ha, dengan jarak antarbarisan 75 cm). Jarak tanam sanggup juga diatur lebih rapat, contohnya 10 cm x 40 cm atau 20 cm x 20 cm (500.000 tanaman/ha, dengan jarak antarbarisan 50 cm).

2) Ke dalam tiap lubang, dimasukkan 2 butir benih. Bersamaan dengan penanaman benih, dilakukan pula pemberian pupuk dasar yang berupa 25 kg – 50 kg Urea, 100 kg TSP, dan 25 kg – 37,5 kg KCl per hektar. Pupuk dimasukkan ke dalam lubang tugal yang berjarak 5 cm di sisi kiri atau kanan lubang tanam dengan kedalaman 10 cm.

3) Seusai penanaman benih, dilakukan pemasangan mulsa jerami. Jerami dihamparkan di atas lahan yang telah ditanami benih kacang hijau hingga ketebalannya mencapai 3 cm – 5 cm.



  • Pemeliharaan Tanaman


Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah


Selama fase perkecambahan benih (± 5 hari sesudah tanam), diharapkan air yang memadai. Pada fase ini, jikalau tidak turun hujan, petakan pertanaman harus diairi. Pengairan dilakukan dengan mengalirkan air melalui akses drainase. Lahan digenangi air selama 15-30 menit hingga tanah cukup basah.


Pengairan diintensifkan kembali pada fase menjelang berbunga dan pada fase pembentukan polong. Pada fase, ini apabila terjadi kekurangan air, biji dan polong kacang akan kempes sehingga produksinya rendah. Satu ahad sebelum polong dipanen, pengairan dihentikan.


Satu ahad sesudah penanaman, dilakukan penyulaman. Tanaman kacang hijau yang mati atau tidak tumbuh haras diganti dengan benih baru, kemudian ditutup dengan tanah. Pada umur 2 ahad sesudah tanam dan 30 – 40 hari sesudah tanam, dilakukan aktivitas penyiangan dan penggemburan tanah di sekitar pangkal batang.


Bersamaan dengan aktivitas penyiangan dan penggemburan, dilakukan pemupukan susulan. Pupuk yang diberikan berupa 25 kg – 50 kg Urea dan 25 kg – 37,5 kg KCl per hektar. Pupuk dimasukkan ke dalam lubang tugal sedalam 10 cm di sisi yang berlawanan dengan pemupukan pertama, atau sanggup pula dimasukkan ke dalam larikan, kemudian ditutup dengan tanah tipis.



  • Panen


Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah


Umur panen kacang hijau berbeda-beda tergantung varietasnya (umumnya antara 58-65 hari). Polong siap panen mempunyai gejala kulit kering dan berwarna cokelat hingga hitam. Panen yang terlambat sanggup mengakibatkan polong pecah dan bijinya terlempar keluar.

Panen dilakukan dengan cara dipetik satu per satu memakai tangan. Selain itu, sanggup pula dengan cara memotong polong memakai pisau atau gunting yang tajam.



  • Pascapanen


Polong yang telah dipanen dikumpulkan, kemudian dijemur di atas lantai penjemuran. Pengeringan sanggup pula dilakukan dengan memakai mesin pengering. Selanjutnya, polong dimasukkan ke dalam karang goni dan dipukul-pukul hingga polong pecah. Pemisahan kulit polong dan biji dilakukan dengan cara ditampih memakai nyira. Biji kacang hijau yang sudah higienis dimasukkan ke dalam wadah.


Demikian artikel pembahasan tentang”Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Cara Budidaya Kacang Hijau Yang Benar Agar Hasil Panen Melimpah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel