Antikolesterol Bubur Manado

Dua piring bubur manado rutin menjadi santapan Ferry Hasudungan saban Ahad kalau tidak sedang bertugas keluar kota. Pria berdarah Batak di Pasarrebo, Jakarta Timur itu sudah menjadi penggemar bubur manado semenjak setahun silam.

Pria 39 tahun itu menuturkan kalau bubur manado bisa menurunkan kolesterol. “Kolesterol aku sering tinggi, tapi sehabis rutin makan bubur manado lebih terkontrol,” ujar wiraswasta sembako tersebut. Ipar Ferry dari istri yang menyarankan Ferry untuk menyantap bubur manado itu.

Labu kuning yang merupakan salah satu materi bubur manado, ternyata berperan menurunkan kolesterol tersebut. Itu sejalan riset Ika Lusia Agustin dari Departemen Biologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 2008 yang menguji kemampuan sari Cucurbita moschata sebagai penurun kolesterol menggunakan tikus putih yang menerima diet tinggi lemak. Pemberian labu tersebut secara signifikan bisa menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL (kolesterol jahat), serta mendongkrak kadar kolesterol baik (HDL).

Labu kuning juga mempunyai faedah lain. Senyawa betakaroten, vitamin A, serta seng pada labu kuning merupakan kombinasi alami untuk mengatasi penuaan dini serta menghaluskan kulit, terutama pada kaum Hawa. Khusus seng, unsur tersebut sanggup pula memperkuat masa tulang sehingga mencegah osteoporosis alias keropos tulang.

Kandungan serat labu kuning yang melimpah juga menjaga sistem kanal pencernaan sehingga mencegah sembelit. Serat juga penting bagi diet sehat untuk mengontrol bobot tubuh. Bagi penderita diabetes tipe 2, teratur mengonsumsi labu kuning sanggup merangsang perbaikan fungsi sistem pankreas sehingga produksi insulin bisa meningkat.

Daging labu kuning juga mempunyai asam folat yang diharapkan oleh ibu hamil. Defisiensi asam folat bisa berefek fatal pada perkembangan janin karena bisa memicu cacat bawaan ibarat spina bifida yang menimbulkan pertumbuhan tulang belakang tidak sempurna. Dengan konsumsi labu kuning, hal itu sanggup diminimalisir.

Bagikan Artikel ini