Bebeja INAGriTech 2018 INAPALM ASIA 2018 (2): Bertanam Microgreen

Pemandangan sayuran microgreen tersebut bebeja.com jumpai di stan Ijo Hydro pada INAGriTech 2018 & INAPALM ASIA 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada 25-27 Juli. Sejumlah pengunjung festival yang melintas pun beberapa usang berhenti untuk mengamati. “Ini memang bisa dimakan langsung?” ujar Tri Astuti dari Bogor, Jawa Barat. Perempuan 34 tahun itu terlihat tertarik menanam sayuran microgreen di rumah.
Tren mengonsumsi sayuran microgreen tengah naik daun. Hal itu karena sayuran mini yang dipanen muda pada umur rata-rata 10-14 hari tersebut berlimpah sejumlah senyawa bioaktif-pyhtochemical. Senyawa itu diyakini bisa meningkatkan kesehatan serta mengurangi risiko bahkan mencegah beberapa penyakit tertentu.
Sejumlah riset menyodorkan fakta kalau microgreen memang berkhasiat. Bayam muda misalnya, memiliki kadar fitonutrien-seperti vitamin C dan vitamin B9 serta karotenoid-lebih tinggi dibandingkan bayam dewasa. Contoh lain pada kubis merah. Kadar betakaroten pada tanaman muda kubis tersebut bahkan 200 kali lipat lebih besar (rata-rata 11,5 mg/100 gram FW) ketimbang kubis dewasa.
Sejatinya tak sulit bertanam sayuran microgreen. Media tumbuh terdiri atas kombinasi rockwool, kain kassa, serta sekam bakar. Benih disebar di atas media itu. Nutrisi hidroponik sanggup diberikan melalui pupuk cair. Panen pun gampang dengan memotong pangkal batang tanaman menggunakan gunting atau pisau. Berikutnya terserah Anda untuk memasaknya.
Belum ada Komentar untuk "Bebeja INAGriTech 2018 INAPALM ASIA 2018 (2): Bertanam Microgreen"
Posting Komentar