Biogas Limbah Cair Tahu


Biogas sanggup dibentuk memanfaatkan limbah cair tahu yang selama ini terbuang dan mencemari lingkungan alasannya yakni berbau tak sedap.


Yang menarik data dari Badan Penerapan dan Pengembangan Teknologi (BPPT) menyebutkan limbah tahu yang dihasilkan di tanahair jikalau dikelola secara sempurna sanggup menjadi subsitusi bagi 56.000 ton materi bakar fosil. Jumlah yang luarbiasa.


Limbah cair tahu mengandung materi organik. Bakteri metanogen sanggup mengubah materi organik itu menjadi biogas melalui proses fermentasi. Berapa produksi biogas dari limbah cair tahu? Riset Imam Sadzali dari Departemen Fisika, FMIPA UI menjelaskan dari 100 kg kedelai sanggup diperoleh 1.500 liter biogas. Bila seorang perajin memproduksi tahu dari 50 kg kedelai, sanggup diperoleh 750 liter biogas.


Dari mana sumber basil metanogen dalam proses fermentasi itu? Bakteri metanogen yang bekerjsama sebagai pemancing proses fermentasi sanggup diperoleh dari rumen atau kotoran sapi. Jumlah yang digunakan tidak banyak. Untuk limbah cair tahu dari 100 kg kedelai dibutuhkan 1 kg kotoran sapi atau 1 kg rumen sapi. Dengan basil tersebut setiap 5.00 liter limbah cair tahu sanggup menghasilkan 0,6-0,7 m3 gas metana.


Instalasi utama biogas limbah tahu sama persis dengan biogas kotoran sapi. Instalasi terdiri dari kolam kontrol, kolam inlet, digester, kolam pengendap, baffled reflector, dan filter anaerobik. Digester berbentuk kubah dengan dinding bata berdiameter 6 meter dengan ketinggian 10 meter. Di sana penguraian limbah cair tahu menjadi gas metana berjalan. Pada puncak kubah dibentuk lubang berdiameter 1 m sebagai daerah kran pengatur dan pipa distribusi untuk mengalirkan gas ke rumah.


Dalam digester perlu dibenamkan watu granit. Batu granit disusun vertikal dan ditopang dinding penyekat berbahan beton cor berongga untuk pemasukan air. Batu granit tersebut berfungsi sebagai penyerap gas hidrogen sulfida alias gas rawa penyebab anyir sekaligus penjernih air sebelum dialirkan keluar.


Untuk memakai biogas, tinggal memasang pipa untuk mengalirkan gas ke kompor. Yang istimewa biogas limbah cair tahu tersebut lebih kondusif alasannya yakni tekanan biogas hanya sebesar 0,2 atm, lebih kecil dibandingkan tekanan gas elpiji, sekitar 5 atm. Perbedaan tekanan itu menjadikan risiko meledak dari pemakaian biogas limbah cair tahu minim.


Belum ada Komentar untuk "Biogas Limbah Cair Tahu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel