Selubung Hemat Energi Universitas Multimedia Nusantara
Hal istimewa dilakukan pengelola Gedung New Media Tower Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Provinsi Banten. Pengelola menyulap gedung itu seolah menggunakan selubung. Itu upaya pengelola untuk menghemat pemakaian energi.
Selubung itu terbuat dari material alumunium. Alumunium membungkus keseluruhan gedung sisi luar. Jika diamati seksama, tampak lubang-lubang di sekujur permukaan alumunium. Lubang-lubang tersebut berperan sebagai penerus jalan cahaya ke ruangan.
Berkat selubung tersebut, ruang di dalam gedung lebih sejuk alasannya ialah sinar matahari seolah tersaring oleh fasad double skin alias kulit ganda. Namun di pihak lain, cahaya matahari yang menerobos lewat lubang itu bermanfaat untuk penerangan ruangan. Walhasil terjadi penghematan listrik. Nah “kulit” bab dalam gedung terdiri atas beling transparan setebal 6 mm. Jarak antara alumunium dan beling sekitar 70 cm. Celah selebar itu selain sanggup mengurangi panas juga menjadi kemudian lintas sirkulasi udara.
Menurut Wakil Rektor UMN Ir Andrey Andoko MSc pada kontributor bebeja.com Faiz Yajri, tipisnya beling bab dalam itu berkat pemanfaatan kulit ganda dari alumunium di luar. Harap mafhum, tanpa selubung harus menggunakan beling lebih tebal. “Harganya jauh lebih mahal,” ujar Andrey.
Selubung itu menunjukkan laba lain dari aspek pemeliharaan yang nyaris nihil biaya. Harap mafhum, panel alumunium itu sudah dilapisi materi pelican. Hasilnya, bubuk yang melekat dan menciptakan kusam gedung akan rontok dikala angin bertiup ataupun hujan mengguyur. Selubung pun higienis ibarat sediakala. Perawatan kebersihan cukup dilakukan di bab dalam selubung.
Pemakaian selubung double skin itu menggenapi ikhtiar efisiensi energi oleh UMN. Langkah awal berupa penentuan orientasi massa bangunan dan arah sinar matahari yang menerpa gedung merupakan tindakan sempurna dari pihak administrasi UMN. Gedung dibangun membujur dari timur ke barat sehingga siklus panas matahari yang mengenai gedung sanggup berkurang.
Cahaya matahari yang masuk ke dalam gedung dimanfaatkan sebagai pencahayaan alami. Itu bisa disaksikan di area lantai 1. Penerangan di lantai tersebut memanfaatkan cahaya sinar matahari melalui void dengan tutup beling pada bab atas. Penambahan skylight pada gedung berfungsi sebagai udara alami yang dialokasikan secara merata di bab roof garden. Hal itu menciptakan skylight dan ventilasi udara bisa optimal memaksimalkan pencahayaan alami sehingga merata di semua sisi podium. “Keduanya menjadi pori-pori yang menjadikan gedung ibarat bernafas,” ujar Andrey.
Sumber penerangan yang berasal dari listrik memanfaatkan lampu hemat energi (LHE). Untuk ruangan kelas memanfaatkan tipe T5, PLC ataupun PLS. Adapun lampu Light Emitting Diode (LED) digunakan pada ruang tertentu dilengkapi dengan fitur ballast elektrik yang lebih efisien dibanding ballast konvensional. Imbasnya, pemakaian listrik mengecil. Kebutuhan pencahayaan di lingkungan ruang kelas serta kantor, rata-rata menghabiskan daya 10,08 watt/m2.
Pengaturan pendingin ruangan juga diatur alasannya ialah konsumsi listrik cukup besar. “Sebanyak 70% penghematan listrik berasal dari pengaturan pendingin ruang,” ujar Andrey. Dari total luas bangunan gedung sekitar 32.000 m2, area yang menggunakan pengatur suhu ruangan sekitar 7.000 m2 atau 21,8%. Pengkondisian udara hanya dilakukan pada ruang kelas, kantor, server, dan theater. Total ruangan yang tidak menggunakan pendingin udara sekitar 78,12%.
Untuk memasok kebutuhan pendingin itu, pengelola mengandalkan 2 unit chiller McQuay berkapasitas 260 TR serta 1 unit Cooling Tower berkapasitas 600 TR. Chiller yang digunakan menggunakan refrigerant ramah lingkungan R134a. Itu masih ditambah 120 unit Fan Coil Unit (FCU) berkapasitas 30.000-50.000 BTU/jam. Agar tidak menjadikan polusi suara, FCU dilengkapi peredam bunyi ibarat mountain spring.
Suhu thermostat ruang di set pada temperatur 24 derajat Celcius dengan kelembapan 60%. Agar lebih menghemat listrik, sejumlah ruang ibarat control room dan ruang kerja menggunakan AC split dengan inverter. Upaya penghematan listrik juga dilakukan pada pompa cooling tower dan chiller yang didesain menggunakan Variable Speed Driver (VSD) untuk mengurangi pemakaian listrik.
Belum ada Komentar untuk "Selubung Hemat Energi Universitas Multimedia Nusantara"
Posting Komentar