Khasiat Daun Alpukat Redakan Hipertensi

Hipertensi alias tekanan darah tinggi ketika ini merupakan penyakit yang sebarannya luas. Di Indonesia 30% penduduknya menderita hipertensi. Sisanya bukan berarti tidak berpotensi, melainkan lebih banyak didominasi tidak menyadari dirinya menderita hipertensi. Sebagian besar gres menyadari sehabis penyakit berat lainnya muncul.

Hipertensi bukan menjadi milik kaum Adam. Faktanya hipertensi ketika ini justru banyak diderita kaum Hawa. Mayoritas hipertensi menyebabkan gangguan pada otak, mata, dan ginjal.

Menurut pakar hipertensi Prof Dr dr Rully Roesli SpPD-KGH di Bandung, Jawa Barat, salah satu pemicu hipertensi yaitu mengonsumsi masakan yang banyak mengandung garam sebanyak 15% per hari. Padahal standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu sebesar 5% per hari. Pencetus lainnya yaitu gaya hidup ibarat jarang berolahraga, stres, dan alkohol.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2007 mengatakan prevalensi hipertensi di tanahair sangat tinggi mencapai 31,7% pada penduduk dewasa. Penduduk yang paling banyak menderita yaitu Pulau Jawa (41,9%). Yang menarik penderita hipertensi justru berada di pedesaan yang jumlahnya mencapai 44,1% dibandingkan perkotaan (39,9%). Beberapa negara tetangga ibarat mempunyai prevalensi hipertensi lebih rendah, yakni 27,3% di Singapura, Thailand (22,7%), dan Malaysia (20%).

Salah satu herbal yang sekarang bersifat antihipertensi yaitu daun alpukat. Hasil penelitian khasiat daun advokad untuk hipertensi sudah ditelaah oleh Dra Azizahwati MS Apt dari Universitas Indonesia pada 2010.

Riset tersebut menunjukan senyawa flavonoid pada daun advokad yang berperan untuk mengatasi hipertensi. Menurut Azizahwati sejauh ini takaran kondusif pada insan untuk mengatasi hipertensi dan kolesterol yaitu 10 mg/kg bobot tubuh ekstrak daun advokad menggunakan pelarut etanol 70%.

Penelitian lain dilakukan oleh Runy Hermawan dari Universitas Nasrani Maranatha di Bandung, Jawa Barat. Periset tersebut mengungkapkan bahwa daun alpukat bisa menurunkan tekanan pada laki-laki secara signifikan. Riset dari Universitas yang sama oleh Monica Ariestha pada 2010 juga mengatakan penurunan hipertensi pada perempuan.

Bagikan Artikel ini