Potret Berkebun Kurma
Percayakah bila kurma bisa tumbuh baik di Indonesia, terutama di daerah kering dan panas?
Percayakah di Indonesia, kurma tumbuh secara alamiah dari biji kurma yang daging buahnya telah dimakan? jawabnya ya! Harap mafhum di beberapa tempat menyerupai Surabaya dan Situbondo (Jawa Timur) dijumpai pohon kurma yang tumbuh subur menyerupai di habitat aslinya.
Sejatinya, kurma Phoenix dactylifera berasal dari jazirah Arab dan Afrika Utara. Keluarga palem tersebut yaitu flora gurun yang hidup pada kondisi kelembapan rendah dan udara kering. Meski habitatnya ekstrim, biar tumbuh baik, pohon kurma tetap perlu air sehingga pohon kurma gampang dijumpai di oasis atau daerah gurun yang memperoleh pengairan teknis.
Sebagai keluarga palem yang tunggal, pohon kurma bisa mencapai tinggi 30 meter. Batangnya besar berdiameter 50 cm. Daun kurma berpelepah kekar, sepanjang 3 meter kaku dan lurus. Pelepah daun kurma, menyerupai dengan pelepah aren atau enau, tapi daunnya berbeda dengan aren. Daun aren lebar, panjang, dan masih agak lentur, sedangkan daun kurma lebih sempit, pendek, kekar serta tumbuh lurus dan kaku.
Sejak ribuan tahun pohon kurma dikebunkan. Bahkan penyebarannya mencapai ke India, China, Amerika Serikat dan Australia. Di negeri Kanguru, Australia, kurma dikebunkan intensif serta produksinya untuk pasar ekspor menyerupai Indonesia. Indonesia memang pasar potensial karena mempunyai jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
Banyak orang beranggapan, buah kurma manis alasannya diberi gula. Padahal, buah kurma menjadi manis alasannya mengandung gula. Kurma segar dan utuh, kurang begitu manis alasannya daging buahnya masih menumpuk karbohidrat yang belum pecah menjadi gula. Beda dengan kurma yang sudah disimpan lebih dari satu tahun, seluruh karbohidrat telah pecah sehingga kurma menjadi manis. Sebab manis itu dengan kadar gula mencapai 70%, buah kurma bisa menjadi sumber energi penting.
Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi kurma pada ketika bulan ramadhan ada benarnya. Sebab buah tersebut memperlihatkan energi instan untuk memulihkan tenaga. Contoh lain, masyarakat nomad di gurun pasir yang biasa berpindah-pindah atau bepergian. Mereka bisa tahan berjalan berhari-hari hanya dengan mengonsumsi buah kurma dan minum air.
Secara alami pohon kurma berbuah pada tahun ke-8 atau ke-10 semenjak tanam. Namun sekarang terdapat kurma bibit unggul yang bisa berbuah pada umur 2,5 tahun. Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, lokasi yang cocok untuk budidaya kurma terdapat di Rembang, Tuban, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Probolinggo, dan Situbondo.
Di luar Jawa ada Pulau Madura, Bali Utara, Lombok Tenggara, Flores, dan Sumba Barat serta Sumba Timur. Secara agroklimat daerah-daerah itu mempunyai ketinggian tempat di bawah 50 mdpl, curah hujan kurang dari 1.500 mm/tahun, suhu ekstrim pada siang hari hingga 32 atau 35 derajat Celcius.
Berapa invenstasi berkebun kurma? Investasi kebun kurma lebih kepada investasi air dan benih impor. Rata-rata setiap hektar perlu modal hingga Rp100-juta dengan populasi 400-450 tanaman. Panen perdana dimulai semenjak tahun ke-5 dengan produksi mencapai 45-50 kg buah/tanaman. Harga jual rata-rata mencapai Rp5.000/kg di kebun. Namun ketika kurma tersebut sudah dikemas cantik, harga bisa melonjak hingga Rp15.000-Rp 25.000/kg.
Peluang mengebunkan kurma sangat menjanjikan mengingat kebutuhan kurma di lokal mencapai 40.000 ton. Bila berpatokan pada harga Rp5.000/kg, perputaran uang hasil panen mencapai Rp200-miliar.
Tempat berguru budidaya kurma di Indonesia sejauh ini belum ada. Namun tidak perlu khawatir alasannya Asosiasi Petani Kurma Australia yang berafiliasi dengan Kementerian Pertanian Australia bisa memperlihatkan training secara gratis termasuk kemudahan dan konsumsi selama pelatihan. Syaratnya? Pekebun sanggup berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dan bersedia menanggung biaya transportasi pergi dan pulang.
Belum ada Komentar untuk "Potret Berkebun Kurma"
Posting Komentar