Tanaman Tahan Penyakit

Sejak berabad-abad insan sudah mengenal budidaya tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sejak mengenal budidaya tersebut penyakit tumbuhan sudah hadir.


Sejak usang pula para peneliti berusaha menyilangkan varietas tumbuhan dengan tujuan memperoleh tumbuhan budidaya yang tahan penyakit. Penelitian tersebut lebih banyak didominasi mengutak-atik sistem genetik yang berkaitan dengan kekebalan tumbuhan dengan sesuatu cita-cita besar: mengurangi ketergantungan kepada pestisida dan pemakaian air.


Menurut Howard Hughes, profesor biologi dari University of North Carolina di Amerika Serikat, ketika ini perlu segera diupayakan banyak sekali tindakan untuk menghadapi perkembangan patogen, penyebab penyakit, salah satunya dengan membuat tumbuhan tahan penyakit.


Khusus mikroba penyebab penyakit telah berkembangbiak demikian cepat. Pemicunya yaitu pertanian modern yang didominasi penanaman komoditas tunggal tumbuh selama bertahun-tahun dalam skala luas. Kondisi itu menjadi daerah yang nyaman bagi mikroba untuk tumbuh dan berkembang. Bandingkan dengan pertanian yang menerapkan diversifikasi jenis.


Secara global, sekitar 15% hasil panen tumbuhan hilang setiap tahun alasannya yaitu penyakit. Bentuk kerusakan akhir penyakit dengan penyebab patogen atau mikroba lainnya sangat bervariasi. Salah satu referensi yaitu penyebab singkong busuk yang notabene merupakan tumbuhan pangan. Daya rusak penyakit tersebut terutama di negara-negara berkembang mencapai di atas 80%.


Petani berusaha mengandalkan varietas tumbuhan tahan penyakit dengan sedikit pemakaian pestisida. Varietas tumbuhan tersebut bersama-sama hasil pemuliaan yang berjalan usang lambat. Yang seringkali terjadi mikroba dan patogen berevolusi untuk mengecoh pemuliaan dan pestisida yang justru memberi dampak samping berbahaya pada lingkungan. Sejatinya pemuliaan klasik dengan sumber plasma nutfah sebagai bank bahan genetik telah dikembangkan dari generasi ke generasi, dan sanggup menjadi kunci sukses menghasilkan varietas tahan penyakit.


Para peneliti sudah berupaya memacu penelitian genetika dan lebih cepat dan lebih murah dalam sekuensing DNA. Peneliti sudah memilah reseptor khusus. Dengan begitu identifikasi gen tahan penyakit bisa diseleksi menurut arsitektur molekul tumbuhan yang berbeda. Salah satu gen seleksi tersebut bisa memperlihatkan tumbuhan antibodi terhadap penyakit embun tepung dan penyakit bercak bakteri.


Menurut Howard kunci sukses itu terletak kepada pengetahuan mengenai molekul kunci dalam sistem kekebalan badan tanaman. Di dalamnya termasuk editing genetik, untuk menghapus gen yang rentan penyakit atau gen yang membuat tumbuhan menjadi rentan pestisida. Menggabungkan gen penyakit-resistensi sedikit akan meningkatkan kekebalan tumbuhan untuk beberapa penyakit.


Pada beberapa komoditas ibarat lada, pepaya, dan tomat hal tersebut telah berhasil. Pada pepaya misalkan, sekarang muncul pepaya tahan penyakit ring spot yang secara global telah menyelamatkan perkebunan pepaya hawaii. Bahkan peneliti lain telah berbagi tomat yang berproduksi tinggi bebas pestisida.


Belum ada Komentar untuk "Tanaman Tahan Penyakit"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel