Cahaya Dan Karbondioksida Pada Aquascaping
Penampilan aquascaping indah dan menawan dengan tumbuhan air sehat, ikan serta udang sigap berenang dan berkeliaran, menjadi dambaan pehobi aquascaping.
Sejatinya, ketika membuat aquascaping, tak hanya kemampuan membuat tata ruang yang perlu, tapi juga keahlian merawat tumbuhan air.
Setiap pehobi bisa membuat lingkungan ideal bagi pertumbuhan tumbuhan air dengan banyak sekali sarana. Meski begitu, terdapat 2 kunci penting semoga tumbuhan air selalu sehat, yakni cahaya dan karbondioksida (CO2).
Tanaman air tumbuh melalui proses fotosintesis. Fotosintesis memerlukan cahaya. Tanaman air yang tumbuh cepat dan lambat, masing-masing perlu jumlah cahaya berbeda. Pun tumbuhan berbatang dan bercabang yang sangat menyukai cahaya serta lingkungan yang terang.
Cahaya dengan spektrum biru paling cocok dipakai. Musababnya, spektrum cahaya biru akan dipancarkan optimal di dalam air. Tanaman pun sanggup berfotosintesis optimal pula. Namun, kalau cahaya biru semata yang dipakai, pemandangan akuarium seolah-olah panorama di maritim dalam. Sebab itu, perlu penambahan spektrum lain, yakni merah dan hijau sebagai penyeimbang. Dengan begitu, penampilan tumbuhan dan ikan terlihat lebih atraktif.
Proses fotosintesis memerlukan karbondioksida. Di dalam akuarium dengan jumlah air terbatas, jumlah karbondioksida dalam air cepat berkurang. Jika karbondioksida habis, maka tumbuhan air akan berhenti berfotosintesis, meskipun cahaya lampu ultraviolet (UV) memancarkan terang.
Kekurangan karbondioksida bisa diketahui melalui pengecekan pH air atau menggunakan alat drop checker. Nilai pH akan meningkat sejalan menipisnya jumlah karbondioksida. Kadar karbondioksida yang memadai sanggup dilihat dengan cara ini, ketika karbondioksida disuntikkan, maka pH air berada pada kisaran pH 6,6-6,8 dari semula netral, pH 7.
Ada sejumlah cara untuk menginjeksi karbondioksida. Contoh sistem injeksi alami. Karbondioksida dimasukkan ke air berbarengan dengan gelembung udara melalui glass diffuser. Jumlah karbondioksida yang diinjeksikan bisa dicek menggunakan penghitung gelembung karbondioksida serta diatur dengan pengatur kecepatan.
Karbondiokasida yang diinjeksikan perlu diubahsuaikan dengan tipe dan jumlah tumbuhan serta kecepatan tumbuh. Bila sudah berpengalaman, jumlah karbondioksida itu bisa diprediksi melalui kondisi tumbuhan Cirinya, dijumpai gelembung udara muncul pada permukaan daun. Hal itu seiring peningkatan kadar karbondiokasida dalam air.
Yang mesti dicermati yakni jumlah karbondioksida berlebih sanggup menyebabkan ikan dan udang merana alasannya kekurangan oksigen. Makanya, jumlah karbondioksida perlu sesuai dengan kebutuhan tumbuhan air, tapi tidak menyebabkan ikan dan udang itu mabuk.
Belum ada Komentar untuk "Cahaya Dan Karbondioksida Pada Aquascaping"
Posting Komentar