Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Bawang Putih

Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Bawang Putih


Hama dan penyakit yang sanggup menjadikan kerusakan pada tumbuhan bawang putih yaitu dari golongan serangga, nematoda (cacing), cendawan, bakteri, dan virus. Hama dan penyakit yang paling sering menyerang tumbuhan bawang putih yaitu dari golongan serangga dan cendawan. Adapun jenis- jenis hama/penyakit, gejala-gejala spesifik yang ditimbulkannya, dan cara pemberantasannya yaitu sebagai berikut.


Hama


1. Hama Ulat Grayak (Spodoptera Exigua Hbn.)

Ulat grayak merupakan hama perusak daun dan umbi bawang putih. Daun bawang putih yang terjangkit ulat grayak akan layu dan mengering.


Pemberantasan ulat grayak sanggup dilakukan secara mekanis, yakni memangkas daun yang menjadi kawasan telur dan berkembangnya ulat ini, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimiawi sanggup dilakukan dengan penyemprotan pestisida, contohnya Ekalux 25 EC, Lannate 25 WP, Baymsil 250 EC, Karphos 25 EC, Dicarzol 25 SP, Astabron 50 EC, dan lain-lain.


2. Ulat Daun (Spodoptera litura)

Ulat daun memakan semua jaringan daun bawang putih. Gejala yang tampak dan serangan ulat ini yaitu luka pada daun (bekas gigitan) berwarna putih sehingga kelihatan berbercak-bercak putih. Ulat ini menyerang tumbuhan pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini bersembunyi di tempat-tempat yang lembap.


Pemberantasan ulat daun sanggup dilakukan secara mekanis, yakni memangkas daun yang telah terjangkit dan menjadi sarang telur, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimia sanggup dilakukan dengan memakai pestisida, contohnya Ekalux 25 EC, Atabron, Diazinon 60 EC, atau Hostathion 40 EC.


3. Tungau

Hama tungau merusak daun tumbuhan bawang putih dengan mengisap cairan daun dan merusak klorofil. Gejala yang tampak dari tumbuhan yang terinfeksi tungau yaitu daun bawang putih berwarna keabu-abuan. Infeksi yang terjadi pada tumbuhan bawang putih yang masih muda mengakibatkan daunnya kelihatan merunduk terkulai.


Pemberantasan tungau secara kimia sanggup dilakukan memakai pestisida menyerupai Roxion 4 EC, Kelthane, atau Meotrin 50 EC.


4. Lier (Thrips tabaci)

Bagian tumbuhan bawang putih yang diserang oleh lier yaitu daun. Gejala serangan hama lier yaitu pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih. Selanjutnya, bercak-bercak tersebut berubah warna menjadi abu-abu menyerupai perak, kemudian daun akan mengering. Hama ini sering dijumpai pada cuilan ujung daun ataupun pada kuncup-kuncup daun yang masih muda lantaran hama lier umumnya menyerang mulai dari ujung daun.


Pemberantasan hama lier sanggup dilakukan secara mekanis, yakni memotong daun yang diserang dan telah menjadi sarang telur serta nimfa, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimia sanggup dilakukan dengan memakai pestisida, contohnya Bayrusil 250 EC, Basudin 60 EC, Tamaron, atau Diazenon.


5. Cacing

Hama cacing yang menyerang tumbuhan bawang putih yaitu nematoda akar (Ditylennchus dipsaci). Hama ini menyerang pangkal titik tumbuh dan umbi dengan menyerap sari-sari makanan. Tanaman yang terjangkit akan kelihatan tumbuh kerdil, pangkal titik tumbuh membesar, ujung akar mengering dan membusuk, daun menggulung atau keriting, tumbuhan pucat, dan tumbuhnya merana. Serangan yang berat sanggup mengakibatkan tumbuhan tidak sanggup membentuk umbi.


Pemberantasan cacing secara kimia sanggup dilakukan dengan memakai pestisida, contohnya Nemagon 5G, Furadan 3G, Temik, dan lain-lain.


6. Hama-Hama Lain

Hama-hama lain yang sering menyerang tumbuhan bawang putih yaitu Agrotis ipsilon yang menyerang pangkal batang; belalang hijau yang menyerang tulang daun; Pytobia cepae menyerang daun; semut merah merusak akar; dan Acrolepia assectella menyerang daun.


Pemberantasan hama-hama tersebut sanggup dilakukan secara kimia dengan memakai pestisida, contohnya Furadan, Lannate, atau Thiodane.


Penyakit


1. Layu Fusarium

Penyebab penyakit layu fusarium yaitu cendawan fusarium. Cendawan ini menginfeksi tumbuhan melalui luka-luka, baik luka yang terjadi pada akar lantaran pendangiran, luka lantaran serangan hama, luka lantaran pemangkasan, maupun luka lantaran faktor lainnya. Tanaman yang telah terinfeksi cendawan fusarium akan menawarkan kelayuan, kemudian mati. Cendawan yang telah menginfeksi tumbuhan akan berkembang pada berkas pembuluh dan sanggup mengakibatkan terganggunya pengangkutan air dan zat-zat ke daun sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati.

Infeksi cendawan fusarium juga sanggup terjadi pada umbi yang sanggup mengakibatkan umbi membusuk yang dicirikan oleh warna kuning kecokelatan dan basah.


Pencegahan penyakit layu fusarium sanggup dilakukan melalui kebersihan peralatan yang digunakan, penutupan mulsa untuk meningkatkan suhu tanah. Perlakuan yang hati-hati pada ketika pendangiran dan penyiangan, serta panen yang tidak menjadikan pelukaan. Pemberantasan penyakit layu fusarium secara kimia sanggup dilakukan dengan memakai fungisida, misalnva Benlate, Difolatan 4 F, atau Manzate D.


2. Bercak Ungu

Penyakit bercak ungu disebabkan oleh jamur Alternaria porii. Cendawan ini menginfeksi tumbuhan melalui luka-luka atau verbal kulit, menyerang tumbuhan pada segala umur, tetapi lebih banyak menyerang tumbuhan yang telah memasuki fase pembentukan umbi.


Tanaman yang telah terinfeksi akan menawarkan tanda-tanda bercak-bercak kecil berwarna putih keabu-abuan. Bercak-bercak tersebut lama-kelamaan akan melebar dan berubah warna menjadi ungu yang cuilan tengahnya terdapat bercak warna hitam yang dilingkari warna kuning. Bercak yang berwarna hitam tersebut merupakan masa spora dari jamur. Kemudian, bercak-bercak akan berubah warna lagi menjadi coklat renta yang merupakan tubuh buah dari jamur tersebut. Serangan yang parah sanggup mengakibatkan daun dan batang semu bawang putih akan mengering, kemudian tumbuhan rebah dan mati. Penyebaran cendawan ini sanggup melalui peralatan pertanian yang terkotori spora jamur, tanah, air, pekerja, atau terbawa oleh angin.


Pemberantasan penyakit bercak ungu sanggup dilakukan secara mekanis yakni memangkas daun yang telah terinfeksi, kemudian membakarnya. Sedangkan pemberantasan penyakit bercak ungu secara kimiawi sanggup dilakukan dengan fungsida, contohnya Daconil, Defolatan 4F, Dithane M-45.


3. Tepung Embun

Penyakit tepung embun disebabkan oleh cendawan Peronospora destructor. Cendawan ini menyerang daun, batang, dan leher akar.


Pemberantasan penyakit tepung embun sanggup dilakukan secara mekanis, yakni memangkas cuilan tumbuhan yang sakit. Sedangkan pemberantasan secara kimiawi sanggup dilakukan dengan memakai pestisida, contohnya Daconil 75 WP, Antracol 70 WP, atau Dithane M-45.


4. Busuk Umbi

Penyebab penyakit basi umbi yaitu Pseudomonascepacia, Erwinia carotavora, dan Pseudomonas allicola. 


Pencegahan terhadap penyakit basi umbi sanggup dilakukan dengan pengeringan melalui udara kering yang mengalir ke dalam ruang yang bertemperatur 37°C – 48°C. Sedangkan pemberantasan penyakit basi umbi sanggup dilakukan secara mekanis, yakni mengambil bawang putih yang terserang, kemudian membakarnya.


5. Karat Daun

Penyebab penyakit karat daun yaitu cendawan Puccinia porii. Bagian tumbuhan yang diserang oleh penyakit karat daun yaitu daun dan batang Tanaman yang terinfeksi penyakit ini akan menawarkan tanda-tanda adanya bercak-bercak kecil bertepung berwarna jingga kemerahan di cuilan daun dan batang. Kemudian daun akan kering dan layu.


Pemberantasan penyakit karat daun sanggup dilakukan secara mekanis, yakni memangkas cuilan tumbuhan yang sakit, kemudian membakarnya. Pemberantasan secara kimiaawi sanggup dilakukan dengan menyemprotkan fungisida, contohnya Antracol 70 WP atau Dithane M-45.


6. Yellow Dwarf

Penyakit yellow dwarf disebabkan oleh virus. Bagian tumbuhan yang terjangkit yaitu daunnya.  Pencegahan penyakit yellow dwarf sanggup dilakukan dengan pemupukan berimbang pada awal pertumbuhan, seleksi bibit yang baik, dan penggunaan varietas atau jenis yang tahan terhadap penyakit virus. Sedangkan pemberantasan penyakit yellow dwarf sanggup dilakukan secara mekanis, yakni memangkas cuilan tumbuhan yang sakit atau mencabutnya, kemudian membakarnya.


7. Penyakit-Penyakit Lain

Penyakit-penyakit lain yang sering menyerang tumbuhan bawang putih yaitu penyakit mati pucuk yang disebabkan oleh cendawan Phytopthora porii. Cendawan ini menyerang pucuk daun sampai daun menjadi kuning, pucuk daun akan terkulai, sel-sel daun mati, kemudian daun mengering. Penyakit basi hitam juga sering menyerang umbi bawang putih sampai umbi membusuk kering. Cendawan juga sering menyerang umbi bawang putih di penyimpanan. Gejala serangan cendawan yang tampak yaitu terdapatnya warna hitam pada umbi bawang putih.


Pencegahan penyakit ini sanggup dilakukan dengan kebersihan gudang penyimpanan dan fumigasi atau pengasapan dengan memakai pestisida.


Demikian artikel pembahasan tentang”Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Bawang Putih“, supaya bermanfaat. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Cara Pengendalian Hama Dan Penyakit Bawang Putih"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel