15 Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Hijau dan Cara Pengendaliannya

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Hijau


Dalam melaksanakan budidaya kacang hijau pastilah akan ada hambatan yang dialami menyerupai penyerangan hama dan penyakit terhadap tumbuhan kacang hijau tersebut. Nah, kali ini kita akan membahas perihal hama dan penyakit yang mnyerang tumbuhan kacang hijau beserta dengan pengendaliannya. Berikut yaitu penjelasanya secara lengkap:


Hama


1. Ulat Jengkal


a. Ciri-ciri Hama

Ulat Chrydeixis chalcites Eisper, disebut juga ulat jengkal atau giat lompat. Tubuh ulat berwarna hijau dengan garis berwarna cerah pada sisinya.


b. Gejala Serangan

Serangan ulat jengkal meninggalkan tanda yang berupa bekas gigitan. Fase ulat berlangsung sekitar 11-13 hari, dan kemudian menjadi pupa. Pupa yang berada di dalam tanah atau di bawah daun diliputi oleh benang halus berwarna putih. Setelah 7 hari, dari pupa keluar ngengat yang berwarna cokelat, di tepi daun muda, yang makin usang makin ke tengah, hingga kesudahannya hanya tersisa tulang daunnya. Hama sanggup pula menyerang kepingan yang lunak contohnya ujung tumbuhan atau buah muda.


c. Pengendalian

Ulat jengkal sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Pengendalian secara biologis dilakukan dengan melepas musuh alaminya yaitu Apanteles sp. dan Listomastix sp.

  • Pemberantasan secara kimiawi dilakukan memakai insektisida yang sesuai dengan takaran yang dianjurkan.


2. Ulat Polong


a. Ciri-ciri Hama

Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella T) yang berkepala hitam ini mula-mula mempunyai badan yang berwarna hijau pucat, kemudian menjadi kemerahan. Tubuh ulat polong berbentuk silindris dengan panjang sekitar 15 mm.


b. Gejala Serangan

Serangan ulat penggerek polong mengakibatkan permukaan polong tampak diselubungi benang-benang putih yang apabila disingkap, akan nampak larva hama di dalamnya. Pada kulit polong yang terjangkit nampak adanya titik hitam atau cokelat bau tanah bekas tempat masuknya hama.


c. Pengendalian

Ulat penggerek polong yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Penanaman dilakukan serempak atau dengan selisih waktu kurang dari 30 hari.

  • Dilakukan pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan selain kaeang-kacangan.

  • Digunakan obor untuk menarik perhatian ngengat, sehingga apabila ngengat mendekat akan mati terbakar.

  • Pemberantasan secara kimia memakai insektisida dengan takaran sesuai anjuran.


3. Ulat Penggulung Daun


a. Ciri-ciri Hama

Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata dan L. diemenalis) mempunyai badan yang berwarna hijau dengan garis-garis kuning hingga putih buram. Ulat kemudian menjadi kepompong dan kesudahannya menjadi ngengat dengan sayap berwarna kuning berbercak hitam.


b. Gejala Serangan

Serangan ulat penggulung daun mengakibatkan daun menggulung. Di dalam daun yang menggulung tersebut, terdapat ulat yang dilindungi oleh benang. Ulat dalam daun tersebut akan memakan daun dari dalam, sehingga pada daun terdapat lubang-lubang bekas gigitan. Lubang bekas gigitan tersebut semakin meluas, dan kesudahannya hanya tersisa urat-urat daunnya saja.


c. Pengendalian

Ulat penggulung daun yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Pengaturan jadwal tanam secara serentak atau dengan pergiliran tanaman.

  • Sebaiknya daun yang terjangkit dibuang atau dibakar.

  • Pengendalian secara kimia sanggup dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan takaran sesuai anjuran.


4. Kepik Hijau


a. Ciri-ciri Hama

Imago kepik hijau Nezara viridula L., berbentuk hampir bundar dan berwarna hijau. Telur imago diletakkan secara berkelompok ± 10-50 butir pada permukaan daun kepingan bawah dan atas, polong, ataupun batang tanaman.


b. Gejala Serangan

Kepik hijau merusak polong dan biji, sehingga mengakibatkan polong dan biji menjadi keriput, berbintik-bintik, dan berasa pahit.


c. Pengendalian

Kepik hijau yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Penerapan sistem pergiliran tumbuhan dan pengaturan waktu tanam secara serempak, serta pengumpulan dan pemusnahan imago atau nimfa.

  • Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan takaran sesuai anjuran.


5. Kepik Cokelat/Kepik Polong


a. Ciri-ciri Hama

Kepik polong atau Riptorus linearis F., berbentuk badan menyerupai dengan walang sangit, tetapi terdapat warna kuning memanjang pada kepingan sisi samping kiri dan kanan tubuhnya.


b. Gejala Serangan

Hama kepik polong menyerang tumbuhan dengan cara mengisap cairan polong hingga menjadikan bercak-bercak cokelat hingga hitam pada kulit polong.


c. Pengendalian

Kepik polong yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Penerapan pergiliran tanaman, pengaturan waktu tanam secara serempak, dan penjagaan kebersihan kebun.

  • Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dalam konsentrasi yang dianjurkan.


6. Lalat Kacang


a. Ciri-ciri Hama

Lalat kacang Ophiomyaphaseoli atau Agromyzaphaseoli jantan mem- punyai badan dengan panjang 1,9 mm, sedangkan lalat betina 2,2 mm. Sebagian besar tubuhnya berwarna hitam mengkilap, kecuali sayap, antena, dan kakinya berwarna cokelat muda. Telur diletakkan pada daun muda. Larva lalat berwarna putih krem, tidak berkaki, dan kepingan kepalanya meruncing. Larva ini menggerek daun.


b. Gejala Serangan

Serangan lalat kacang ini mengakibatkan daun tumbuhan muda berbintik putih, kemudian menjadi kuning dengan titik cokelat di tengahnya. Akibatnya, tumbuhan akan layu, kering dan kemudian mati. Pada tumbuhan dewasa, serangan ini mengakibatkan pertumbuhannya terhambat.


c. Pengendalian

Hama lalat kacang yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Penerapan pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan selain tumbuhan kacang- kacangan.

  • Penggunaan obor untuk menarik perhatian ngengat, sehingga jika ngengat mendekati obor, akan mati terbakar.

  • Penanaman yang dilakukan serempak dengan selisih waktu kurang dan 30 hari.

  • Penyemprotan dengan insektisida sesuai dengan takaran yang dianjurkan.


7. Lalat Pucuk


a. Ciri-ciri Hama

Lalat Melanagromyza dolichostigma de Meij, meletakkan telurnya pada permukaan daun kepingan bawah. Larva memakan dan menggerek batang. Pupa terbentuk di dalam batang erat kepingan pucuk.


b. Gejala Serangan

Larva lalat pucuk akan menggerek batang hingga menjadi rusak dan hanya tersisa lapisan kulitnya saja. Serangan lebih lanjut mengakibatkan pucuk-pucuk tumbuhan menjadi layu dan kering.


c. Pengendalian

Lalat pucuk yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Pemotongan dan pembakaran pucuk tumbuhan yang terserang.

  • Pengendalian secara kimia dilakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan anjuran.


8. Kumbang Tanah Kuning


a. Ciri-ciri Hama

Kumbang tanah kuning atau Longitarsus suturellinus Csiki menyerang daun, keping biji, dan batang tumbuhan yang masih muda.


b. Gejala Serangan

Kumbang tanah kuning menyerang tumbuhan dengan meninggalkan lubang-lubang bekas gigitan pada daun, keping biji, dan batang yang masih muda.


c. Pengendalian

Kumbang tanah kuning yang menyerang sanggup dikendalikan secara kimia dengan penggunaan insektisida yang sesuai dengan anjuran.


9. Hama Gudang


a. Ciri-ciri Hama

Hama gudang atau Callosobruchus sp. ini akan sangat gampang ditemukan di gudang-gudang penyimpanan biji kacang-kacangan. Hama berukuran badan relatif kecil dan berwarna cokelat kehitam-hitaman.


b. Gejala Serangan

Hama gudang akan merusak biji yang telah disimpan dalam gudang penyimpanan, sehingga biji berlubang-lubang kecil. Karena demikian banyaknya hama yang menyerang biji-bijian tersebut, maka gudang akan penuh dengan kotoran hama.


c. Pengendalian

Hama gudang yang menyerang biji kacang-kacangan di dalam gudang penyimpanan sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Penyimpanan biji dalam wadah tertutup rapat atau hampa udara.

  • Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dengan anjuran.


10. Ulat Polong atau Buah


a. Ciri-ciri Hama

Ngengat ulat polong atau buah (Heliothis ermigera Hbn.) berwarna sawo matang kekuning-kuningan. Telurnya berwarna kuning dan diletakkan secara tunggal pada pucuk tumbuhan atau di sekitar bunga. Adapun larva berwarna merah bau tanah hingga hitam pada stadium kecil, kemudian menjadi hijau, kuning kecokelatan, hingga merah bau tanah pada stadium dewasa.


b. Gejala Serangan

Fase larva ulat polong atau buah ini, akan melubangi polong kedelai hingga rusak dan kadang membusuk.


c. Pengendalian

Larva ulat polong atau buah yang menyerang sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Penerapan pergiliran tanaman, penanaman secara serempak, dan pemusnahan ulat.

  • Secara kimia, dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang sesuai dengan anjuran.


Penyakit


1. Bercak Daun Cercospora


a. Penyebab Penyakit

Penyakit bercak daun cercospora disebabkan oleh cendawan Cercospora canescens. Cendawan ini mempunyai konidium menyerupai jarum atau gada terbalik, hialin tidak berwarna, berujung runcing, dan terdiri atas banyak sekat.


b. Gejala Serangan

Serangan penyakit bercak daun cercospora ini akan menjadikan bercak bundar pada kedua permukaan daun. Bercak tersebut berdiameter 1 mm- 5 mm dengan halo kuning di sekitarnya. Bercak sanggup mencapai tangkai daun dan batang.


c. Pengendalian

Penyakit bercak daun cercospora sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Penerapan pergiliran tanaman.

  • Penggunaan fungisida yang sesuai dengan anjuran.


2. Penyakit Kudis (Scab)


a. Penyebab Penyakit

Penyakit kudis disebabkan oleh cendawan Elsinoe glycines Jenkins atau Elsinoe iwatae.


b. Gejala Serangan

Serangan penyakit kudis mengakibatkan timbulnya bercak kecil berwarna cokelat pada permukaan bawah daun, yang kemudian menjalar ke tangkai daun dan batang. Pada serangan berat, biji akan menjadi keriput.


c. Pengendalian

Penyakit kudis sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Penanaman dengan varietas tahan penyakit ini.

  • Pembakaran tumbuhan yang terjangkit berat.

  • Pengendalian secara kimia dilakukan dengan menyemprotkan fungisida yang sesuai dengan takaran yang sesuai.


3. Embun Tepung (Powdery Mildew)


a. Penyebab Penyakit

Penyakit embun tepung ini disebabkan oleh cendawan Oidium sp.


b. Gejala Serangan

Serangan penyakit embun tepung mengakibatkan permukaan daun, batang, dan polong buah tertutup tepung yang berwarna putih. Pada serangan berat, daun akan menjadi kering dan mati.


c. Pengendalian

Penyakit embun tepung sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Penanaman dengan varietas yang tahan terhadap penyakit ini.

  • Pembakaran tumbuhan yang terjangkit berat.

  • Penyemprotan dengan fungisida.


4. Bercak Sclerotium


a. Penyebab Penyakit

Penyakit bercak sclerotium disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii.


b. Gejala Serangan

Serangan penyakit bercak sclerotium mengakibatkan terjadinya bercak- bercak bundar yang berwarna cokelat, kuning, atau putih pada daun, yang kemudian akan menjalar ke kepingan batang.


c. Pengendalian

Penyakit bercak daun sclerotium sanggup dikendalikan dengan cara sebagai berikut.



  • Pembakaran tumbuhan yang sakit dan penerapan rotasi tanaman.

  • Pengendalian secara kimia dengan penggunaan fungisida


5. Mosaik Kuning


a. Penyebab Penyakit

Penyakit mosaik kuning disebabkan oleh Mungbean Yellow Mosaik Virus (MYMV). Penularan terjadi secara mekanis, melalui benih, serta vektor Bemisia tabaci Genn.


b. Gejala Serangan

Serangan penyakit mosaik kuning mengakibatkan daun muda yang diserang bertitik kuning diselingi tempat berwarna hijau. Titik tersebut kemudian menjelma bercak kekuningan. Serangan berat mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, cabang berkurang, bunga sedikit, pembentukan dan pematangan polong terhambat.


c. Pengendalian

Penyakit mosaik kuning sanggup dikendalikan dengan cara berikut.



  • Penanaman dengan varietas tahan penyakit virus mosaik kuning ini.

  • Pembakaran tumbuhan yang terserang.

  • Penyemprotan dengan insektisida yang efektif untuk mengendalikan.


Demikian artikel pembahasan tentang”15 Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Hijau dan Cara Pengendaliannya“, biar bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "15 Jenis Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Hijau dan Cara Pengendaliannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel