Lirik Budidaya Kerapu Cantik

Segelintir pembudidaya ikan bahari konsumsi di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur semenjak medio 2014 melirik budidaya kerapu cantik. Pembesaran kerapu tersebut dilakukan menggunakan keramba jaring apung (KJA).

Setiap petak KJA berukuran 3 m x 3 m dengan tinggi 3 m sanggup ditebar 300-350 bibit kerapu cantik. Dengan pakan ikan rucah selama 8 bulan, kerapu itu siap dipanen ketika bobotnya mencapai rata-rata 500 gram/ekor.

Belakangan pembudidaya kerapu manis di desa itu melonjak menjadi puluhan peternak, bahkan menyebar ke desa lain menyerupai Desa Gundil, Desa Sumber Waru (Kecamatan Banyuputih), serta Desa Karang Tekok (Kecamatan Panarukan).

Adalah Unit Pengelola Teknis Pengembangan Budidaya Laut (UPT PBL) Situbondo yang menyodorkan si kerapu manis itu sebagai upaya meminimalisir penangkapan kerapu yang serampangan menggunakan materi peledak sampai racun.

Upaya itu berbuah manis karena kerapu manis tergolong adaptif dengan sejumlah keunggulan lain menyerupai relatif tahan penyakit dan gampang serta murah ongkos pemeliharaannya. Harganya pun tergolong tinggi. Pasar Surabaya sampai Bali membeli sampai harga Rp150.000/kg. Nilai itu sanggup terdongkrak ketika kondisi barang kosong.

Kerapu manis merupakan persilangan betina ikan kerapu macan dan jantan ikan kerapu batik. Epinephelus sp itu memiliki sifat menguntungkan sebagai ikan bahari budidaya. Riset Galang Damar dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga pada 2017 menunjukkan dengan parameter kualitas air di perairan Situbondo menyerupai suhu 25-27 derajat Celcius dan pH 7-7,6, sudah membikin kerapu manis hidup nyaman. Ujungnya, tingkat kegagalan budidaya pun rendah.

Bagikan Artikel ini