Selamat Datang Ayam Elba (Arab Baru)

Sambutlah darah gres ayam kampung petelur Selamat Datang Ayam Elba (Arab Baru)


Sambutlah darah gres ayam kampung petelur: ayam elba yang unggul produktivitas dan konsumsi pakan rendah. Ayam elba sosoknya seolah-olah ayam kampung biasa.


Sebutan elba menempel sebagai penghargaan kepada Lala Setyawan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang membawa 60 telur ayam kampung dari Jeddah, Arab Saudi, pada 2010 sehabis simpulan menunaikan ibadah haji.


Menurut Lala,”El abreviasi dari Lala dan ba abreviasi dari Badian, dusun daerah aku tinggal,” ujar Lala Setyawan yang membagikan telur-telur itu ke beberapa peternak.


Sayang, lebih banyak didominasi DOC elba mati dan tersisa 3 ekor tetasan, rekan peternak lain di Kabupaten Temanggung, adalah Tiong. Dari situ cikal bakal ayam elba berkembang di Kabupaten Temanggung dan Lala lantas membubuhi sebutan arab pada ayam elba alasannya asalnya dari Arab.


Menurut Sahrul Kholis, rekan bebeja.com ayam elba mempunyai 2 keunggulan penting. “Produktivitas telur tinggi, dari 1.000 ekor dapat dihasilkan 800 telur/hari,” kata Sahrul.


Volume produksi itu jauh lebih tinggi dibandingkan ayam arab petelur yang lebih dulu mencuat pamornya. Dari 1.000 ekor ayam arab produksi telur berkisar 400-500 telur/hari. Belum lagi kebutuhan pakan per ekor yang rendah, berkisar 70 gram/ekor/hari; ayam arab 80-85 gr/ekor/hari.


Belum ada Komentar untuk "Selamat Datang Ayam Elba (Arab Baru)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel