Sterilisasi Jamur Shiitake

Sterilisasi baglog pada budidaya jamur shiitake sangat penting untuk mencegah kontaminasi Sterilisasi Jamur Shiitake


Sterilisasi baglog pada budidaya jamur shiitake sangat penting untuk mencegah kontaminasi. Berapa waktu yang pas untuk sterilisasi baglog itu? Apakah selama 3 jam ibarat lazim diterapkan pekebun jamur shiitake?


Sejatinya, usang sterilisasi tergantung alat yang dipakai. Bila model alat sterilisasi ibarat dandang, menimbulkan banyak uap air dan tekanan yang lepas ke udara. Hal tersebut bisa berakibat waktu sterilisasi lebih usang dibanding, contohnya kalau menggunakan alat sterilisasi autoclave dan boiler.


Alat sterilisasi paling baik terbuat dari materi plat baja, aluminium, atau drum bekas. Bahan-bahan tersebut harus tahan panas, tidak bocor, dan bisa menampung beban baglog. Bila drum menjadi pilihan, pakai drum bekas oli yang tebal. Supaya sanggup menampung lebih banyak baglog, drum bisa disambung dengan separuh drum lain sehingga total tinggi drum ialah 1,5 kali.


Saat penyambungan perlu dipastikan pengelasan yang dilakukan benar-benar baik sehingga bisa mencegah kebocoran uap ketika tekanan di dalam drum tinggi. Selanjutnya, pastikan epilog yang digunakan diberi katup kuat dengan keliling diberi baut sebagai pengunci. Analoginya ibarat epilog filter udara pada mobil. Pada katup juga dilengkapi alat pengukur tekanan, termometer, dan kanal pembuang kalau tekanan berlebihan biar alat sterilisasi tidak meledak di ketika tekanan berlebihan.


Pada alat sterilisasi, tekanan berbeda menghasilkan suhu berbeda. Pada tekanan udara biasa, 0,95 bar, suhu paling tinggi ialah 98 derajat Celcius.


Ketinggian daerah pada ketika sterilisasi dilakukan juga berpengaruh. pada ketinggian daerah di bawah 100 m dpl, sterilisasi menggunakan tekanan sebesar 1,5 kafetaria dan suhu 120 derajat Celcius. Pada umumnya waktu sterilisasi terbaik ialah pada pukul 10.00-20.00 atau berlangsung selama 10 jam.


Yang perlu diingat ketika sterilisasi ialah penyusunan baglog. Upayakan baglog tersusun rapi dan tidak terlalu rapat. Kondisi terlalu rapat menimbulkan panas di dalam alat sterilisasi tidak merata dan berujung pemborosan materi bakar. Dengan kondisi ideal sterilisasi cukup dilakukan sekali dengan tingkat kontaminasi rendah. Namun kalau alat tidak bekerja baik, sterilisasi bisa berlangsung 2 kali. Hal itu tentunya menciptakan biaya produksi membengkak.


Selain memastikan sanitasi lingkungan ketika sterilisasi baik, pekebun juga mesti paham tanda-tanda kontaminasi kalau itu terjadi. Kontaminasi ditandai dengan munculnya warna selain warna putih miselia di bab bawah dan samping baglog dalam waktu kurang dari sepekan pascasterilisasi. Jumlah baglog terkotori biasanya terus bertambah hingga pekan ke-5.


Ciri kontaminasi pada baglog oleh cendawan Trichoderma menimbulkan warna baglog hijau. Kontaminasi lain oleh Aspergilus niger menciptakan baglog hitam dan muncul amis tak sedap. Bila sudah begitu, bakar segera baglog terkotori itu biar tidak menyebar ke baglog lain yang sehat.


Belum ada Komentar untuk "Sterilisasi Jamur Shiitake"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel