Rangsang Anggrek Phalaenopsis


Anggrek phalaenopsis yang daunnya keriput masih sanggup menghasilkan anakan atau keiki. Caranya dengan menghambat pertumbuhan tangkai bunga yang gres keluar, kira-kira sepanjang 25 cm.


Cara menghambatnya dengan menutup rapat tangkai tersebut menggunakan kantong plastik. Seandainya tangkai bunga tidak terbentuk, segera berpindah dengan mengorbankan sehelai sehingga terlihat mata ketiaknya. Selama masih terdapat buku, niscaya ada mata tunas. Selanjutnya mata ketiak diberi hormon.


Bila tangkai tersedia, setelah beberapa waktu penutupan dengan plastik, tangkai bunga akan menjadi keras dan berwarna gelap. Saat itu berikan segera hormon sitokinin atau hormon pemacu tumbuhan yang dijual di toko saprotan pertanian.


Alternatif lain hormon ialah menggunakan air kelapa muda yang manis. Air kelapa mengandung banyak hormon tumbuh menyerupai sitokinin dan auksin. Bila air kelapa dipakai, buatlah adonan air kelapa 400 ml dengan 600 ml air.


Larutan yang dibentuk homogen dengan cara mengocok itu lalu dioleskan atau disemprotkan sedikit pada buku atau tangkai bunga anggrek yang seludangnya telah dikupas. Perlakuan itu dilakukan setiap pagi, hingga terjadi pembengkakkan pada mata tunas. Supaya larutan tahan usang disimpan, sehabis digunakan taruhlah di lemari pendingin.


Bila helaian daun terbentuk, pacu pula pembentukkan akar anggrek dengan menyemprotkan vitamin B1 atau menambahkan pupuk daun dengan kandungan nitrogen tinggi. Vitamin B1 (tablet) dibagi empat bagian. Satu bab dilarutkan dalam 1 liter air dan digunakan untuk menyemprotkan. Penyemprotan dilakukan setiap 4-5 hari. Bila akar anggrek sudah terbentuk dengan panjang minimal 1 cm, pisahkan keiki tersebut ke dalam media tanam anggrek.


Belum ada Komentar untuk "Rangsang Anggrek Phalaenopsis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel