Anjangsana Bebeja Ke PT East West Indonesia
PT East West Indonesia (EWINDO), produsen benih hortikultura terbesar di tanahair dikala ini menginjak usia ke-25 tahun. Terkait itu bebeja.com berkesempatan berkunjung untuk melihat eksklusif produksi dan aplikasi teknologi untuk menghasilkan benih unggul dari perusahaan bermerek dagang Cap Panah Merah itu.
Benih unggul Cap Panah Merah memang berproduksi optimal di segala kondisi agroklimat. Itu tak lepas dari riset berkesinambungan selama 25 tahun yang didukung 100% pemulia lokal dalam menyebarkan benih di research station dataran rendah (Purwakarta), menengah (Wanayasa), dan tinggi (Lembang).
Seluruh research station itu memang dibangun untuk menyebarkan varietas sesuai kebutuhan pasar dan sanggup menyesuaikan diri maksimal sehingga produktivitas flora tinggi sesuai impian petani. “Kami berusaha mengakomondasi semua petani yang melaksanakan budidaya di dataran rendah, menengah, dan tinggi,” ujar Fatkhu Rokhman, Senior Breeding Manager EWINDO.
Penelitian di dataran rendah di Purwakarta (50 m dpl) di lahan seluas 16,5 hektar, terutama fokus menghasilkan benih dari kelompok Solanaceae (tomat, cabai, dan terung) dan Cucurbitaceae (mentimun). Jenis lain yang turut dikembangkan yaitu melon, paria, oyong, labu, semangka, kacang panjang, sampai aneka sayuran daun ibarat bayam dan kangkung.
Di dataran menengah (650 m dpl) seluas 6,7 hektar, EWINDO meriset benih sayuran unggul ibarat tomat, cabai, mentimun, kacang-kacangan, sawi, serta buncis tegak dan rambat. “Di lokasi dataran tinggi (1.100 m dpl) seluas 6,6 hektar dilakukan penelitian untuk varietas tomat, cabai, buncis, timun jepang, bawang, kubis, brokoli, dan sawi” ujar Fatkhu.
Upaya itu memang bisa menghadirkan benih berkualitas tinggi. Kualitas tinggi itu ditunjukkan antara lain dengan ketahanan terhadap aneka penyakit, terutama akhir virus. “Saat ini penyakit paling mayoritas yaitu virus Gemini yang menciptakan flora menguning dan kerdil,” ujar Fatkhu. Virus dengan vektor hama whitefly itu menjadi momok petani semenjak 2000 sebab merusak buah. “Benih tahan virus Gemini akan menjadi benih unggul yang disukai petani,” tutur Fatkhu.
Selain fokus terhadap pengembangan varietas tahan penyakit (virus, bakteri, dan cendawan), Fatkhu menuturkan ke depan akan mengarah kepada kualitas buah mulai dari bentuk, warna, kemanisan, tekstur, serta ketahanan dalam penyimpanan dan pengiriman. “Nilai gizi suatu varietas yang bermanfaat untuk kesehatan ibarat vitamin A, B, C, D, E, betakaroten atau likopen (pada tomat) akan menjadi perhatian kami,” kata Fatkhu.
Agar semua itu terwujud, upaya menghasilkan varietas unggul dilakukan dalam greenhouse. Setiap greenhouse sebagai kawasan pemuliaan bisa melindungi flora dari hama dan cekaman lingkungan ibarat suhu, panas, hujan, dan kelembapan. “Di setiap research station paling besar digunakan untuk perbanyakan dan melaksanakan kawin silang,” ujar Fatkhu.
Lebih jauh Fatkhu menjelaskan, salah satu kunci sukses dari acara kawin silang yaitu ketersediaan sumber plasma nutfah. Sebab itu EWINDO sudah mengoleksi ribuan plasma nutfah yang diperoleh dari lokal maupun mancanegara. Plasma nutfah itu disimpan di dalam seed storage khusus. EWINDO memang berkomitmen untuk memproduksi varietas gres sesuai impian petani: produktivitas tinggi, tahan penyakit, dan disukai pasar.
Belum ada Komentar untuk "Anjangsana Bebeja Ke PT East West Indonesia"
Posting Komentar