Bebeja SIAL Interfood 2016 (3): Garam Bambu Dari Korea Selatan

abu keputihan di anjungan Korea Selatan pada Sail Interfood  Bebeja SIAL Interfood 2016 (3): Garam Bambu Dari Korea Selatan“Rasanya ibarat mengulum gula batu, tapi ini asin,” ujar Handoko dari Bintaro, Tangerang, Provinsi Banten kepada Bebeja.com. Pria 28 tahun tersebut tertarik merasakan 2-3 butir garam bambu alias jukyeom abu-abu keputihan di anjungan Korea Selatan pada Sail Interfood 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Selatan.


Garam bambu itu pertamakali dikembangkan oleh pengobat serta biarawan di negeri Ginseng sekitar 1.000 tahun silam. Garam berbentuk kristal padat tersebut diyakini mempunyai khasiat obat untuk menyembuhkan aneka penyakit ibarat kanker. Keyakinan itu masih berlaku hingga dikala ini.


Garam bambu tersebut diproses dengan cara memanggang garam maritim yang berasal dari wilayah maritim di utara Korea. Garam itu lantas ditaruh dalam bilah bambu berumur 3 tahun dengan ujung bambu ditutup tanah liat dikala proses pemanggangan. Proses itu memakan waktu 10 jam pada suhu tinggi hingga 800-850 derajat Celcius.


abu keputihan di anjungan Korea Selatan pada Sail Interfood  Bebeja SIAL Interfood 2016 (3): Garam Bambu Dari Korea SelatanSuhu tinggi itu menyentuh titik leleh garam sehingga begitu garam mendingin, dia akan mengeras ibarat kristal. Proses pemanggangan garam yang mengkristal itu sanggup diulang 3-9 kali. Semakin banyak garam dipanggang, khasiat garam bambu tersebut semakin baiklah karena mineral dari seluruh materi kian lekat menyatu.


Kondisi itu besar lengan berkuasa pada harga jual garam bambu. Garam bambu yang dipanggang 9 kali sanggup menembus harga Rp1,5-juta per 250 gram. Pantas kalau garam bambu dari Korea disebut garam termahal di dunia.


Umumnya, garam bambu yang dipanggang 9 kali mempunyai warna lebih gelap, cenderung abu-abu keputihan. Berbeda dibandingkan garam bambu yang dipanggang 3-4 kali, dijumpai lebih banyak didominasi putih. Sebab proses pemanggangan sangat krusial terhadap khasiat, kemasan produk garam bambu wajib mencantumkan jumlah pemanggangan tersebut supaya konsumen mafhum.


Belum ada Komentar untuk "Bebeja SIAL Interfood 2016 (3): Garam Bambu Dari Korea Selatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel