Beternak Lintah Untuk Terapi Kesehatan
Terapi kesehatan menggunakan jasa lintah sekarang gampang dijumpai di beberapa daerah ibarat Sukabumi dan Depok, Jawa Barat. Terapis lintah mengklaim bila anggota sub kelas Hirudinea itu mujarab membantu mengatasi aneka penyakit ibarat stroke.
Terapi lintah untuk stroke dilakukan dengan meletakkan 2-4 lintah pada titik yang terdeteksi mengalami penyumbatan darah (mengacu titik-titik akupuntur, red). Lama terapi selama 1-3 jam. Selama itu, lintah akan menyedot darah sekitar 15 ml atau hingga lintah melepaskan diri.
Lintah mengisap darah sekaligus mengeluarkan liur yang mengandung zat hirudin. Hirudin bersifat antikoagulan alias pengencer darah yang akan membuka sekaligus lancarkan fatwa darah tersumbat. Dewi Kurnia, warga Beji, Depok yang menjalani terapi lintah untuk stroke ringan menuturkan, sesudah 2-3 kali terapi ia mulai mencicipi perubahan di badan ibarat tidak terasa kaku.
Sejatinya, lintah, terutama yang hidup di perairan tawar sudah digunakan sebagai pengobatan semenjak ratusan tahun. Di Eropa, penderita sakit sendi akan menempelkan lintah Hirundo medicinalis selama sepekan semoga rasa sakit sendi hilang melalui proses plebotomi alias pengeluaran darah.
Di India, pengobatan menggunakan lintah terkenal disebut leech theraphy healing. Lintah dianggap bisa mengobati hipertensi, asam urat, kolesterol, epilepsi, migrain, vertigo, varises, wasir, hingga jantung. Seluruh penyakit itu masih bekerjasama dengan sistem peredaran darah di tubuh.
Lintah memang tidak sulit diperoleh. Meski begitu, peluang beternak lintah cukup menjanjikan semata-mata menjamin ketersediaan lintah untuk pengobatan. Caranya beternaknya pun gampang dengan mengumpulkan lintah remaja dari sungai atau rawa.
Berikutnya, taruh lintah di kolam, akuarium, atau kolam fiber. Dasar kolam atau akuarium perlu diberi lumpur, bebatuan, pasir, roster, atau genting untuk lintah bermain dan menempelkan kokonnya. Ketinggian air diatur kira-kira sejengkal jari orang dewasa. Untuk ukuran populasi per m3 area (volume) sanggup memuat hingga 1.000 lintah. Lintah akan berbiak sendiri dan menempelkan kokon pada akar eceng gondok juga ditaruh di kolam atau akuarium.
Pakan lintah pun gampang diperoleh. Cukup memberi belut setiap 2 minggu. Cara memberinya dengan menjepit belut menggunakan kawat ram, lantas memasukkannya ke kolam atau akuarium. Belut berbobot 250 gram cukup untuk pakan 100-an lintah. Biasanya berselang 1,5 bulan lintah akan bertelur yang terbungkus kokon. Telur akan menetas sekitar 1,5 pekan berikutnya.
Sebuah kokon berisi 12-20 anak lintah. Pisahkan segera induk ke kolam lain semoga tidak menyantap anaknya. Berikan anak lintah pakan pelet setiap 2 pekan selama 2-3 bulan. Lintah siap pakai untuk terapi diambil sesudah dipelihara 4 bulan. Harganya? Seekor sekitar Rp3.000-Rp3.500.
Belum ada Komentar untuk "Beternak Lintah Untuk Terapi Kesehatan"
Posting Komentar