Kisah Hoki Rumpun Keladi
Ahli feng shui di Singapura pernah berujar kepada bebeja.com untuk menanam keladi alias caladium agar sanggup menyerap energi lebih kuat, terutama saat menjalankan perjuangan bisnis. Letakkan tanaman tersebut di depan rumah, agar energi itu tertangkap.
Benarkah? Sejak lama, keladi diyakini menjadi tanaman hoki alias membawa keberuntungan. Aura keberuntungan itu tidak hanya keluar dari komposisi daun, tapi juga dari bentuk dan warna daun. Daun keladi bersosok hati, lancip, dan bulat, sama-sama memperlihatkan imbas pada kesejukan dan kekuatan diri. Bahkan semakin tebal daun, semakin berpengaruh ia menyerap chi atau energi positif.
Warna keladi ibarat hijau, merah, putih, jingga, dan kombinasi warna lain mempunyai makna. Warna hijau berarti berpengetahuan. Merah melambangkan semangat. Kombinasi warna hijau dan merah memperlihatkan imbas istimewa: hidup seimbang. Bila ingin rumahtangga harmonis? Pilihlah keladi putih keperakan. Tanaman keladi juga menjadi simbol cinta ibu kepada anak di India.
Di Kalimantan Selatan, anggota keluarga talas-talasan tersebut mempunyai arti penting bagi suku Dayak Pagan. Serumpun keladi yang digantung di atas pintu rumah, menjadi tanda rumah itu terbebas utang. Itu ibarat angka 8 berdasarkan feng shui, bebas utang dan menciptakan perjuangan bisnis moncer.
Sejatinya, keladi merupakan makanan leluhur insan paling tua. Jauh sebelum insan mengenal biji-bijian. Bila memanfaatkan biji gandum dan padi semenjak 7.000 tahun lampau, caladium sudah disantap semenjak 15.000 tahun silam. Sebelum makan biji, insan makan umbi-umbian, termasuk umbi keladi.
Begitu besar kiprah caladium, di Florida, Amerika Serikat, di Lake Placid menjadi nirwana caladium. Di sana sekitar 40 jenis caladium tumbuh sehat dan memamerkan warna-warni keindahan daun. Hamparan caladium itu mencapai luas lebih dari 500 ha. Bahkan saban tahun diadakan pameran caladium. Tak hanya kontes, pameran semenjak 1990 itu menyuguhkan aneka kreasi dari caladium.
Andai Pemerintah Tiongkok mempelajari riset Dr Madaus, boleh jadi penduduk Tiongkok kini tak lebih dari 1-miliar orang. Dokter Nazi Jerman pada masa Perang Dunia ke-2 itu mendapati jus Caladium seguinum yang diminum selama sepekan sanggup melorotkan libido kaum Adam yang berujung mandul.
Madaus, atas perintah pemimpin Nazi, Adolf Hitler, ditugaskan menciptakan obat antifertilitas untuk kaum Yahudi. Tak hanya eksperimen oral, dokter di Kamp Auschwitz, Austria, itu juga menyuntikkan ekstrak keladi pada pembuluh darah sekelompok tawanan. Hasilnya? Terjadi antifertilitas pada organ reproduksi. Penelitian lain sesudahnya oleh Purdue University’s School of Veterinary Medicine di Amerika Serikat, memperlihatkan hasil serupa dengan mekaia binatang percobaan anjing dan kucing.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Hoki Rumpun Keladi"
Posting Komentar