Petik Sayuran Hidroponik Di Malang

 sampai panen sayuran hidroponik di satu lokasi Petik Sayuran Hidroponik Di Malang


Petik apel, jeruk, jambu, buah naga, sampai panen sayuran hidroponik di satu lokasi? Datanglah ke Kusuma Agrowisata di Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur.


Kusuma Agrowisata yang berdiri semenjak 1991 itu memanjakan pengunjung yang sudah jauh tiba ke lokasi yang berada di ketinggian 1.000 meter dpl itu dengan atraksi menarik: memetik buah dan sayuran sendiri.


Salah satu daya tarik utama daerah wisata yang mempunyai sejumlah kemudahan menyerupai hotel dan outbond itu memang memetik sayuran hidroponik bebas pestisida. Saat ini Kusuma Agrowisata mempunyai 21 greenhouse hidroponik dengan luas setiap rumah beling itu 72 m2 dan tinggi bangunan sekitar 3 meter.


Di dalamnya beraneka sayuran mulai aneka sawi, baby kailan, sampai petsay dibudidaya dengan cara menanam di atas styrifoam yang posisinya sempurna di atas kolam penampung. Di dalam kolam fiber itu terdapat larutan nutrisi hidroponik. Menurut Muhammad Abdurochim, pengawas agrowisata sayuran hidroponik, benih-benih sayuran itu awalnya disemai terlebih dahulu selama 2-3 hari. Sesudah berkecambah 3-4 hari pascatanam, ia dipindahkan ke media rockwool.


 sampai panen sayuran hidroponik di satu lokasi Petik Sayuran Hidroponik Di MalangSelama di media rockwool, kecambah sayuran tersebut dibiarkan mengikuti keadaan selama 5 hari sebelum lalu dibesarkan lebih lanjut secara hidroponik atas kolam nutrisi dengan penyangga styrifoam. Jarak tanam antarsayuran di styrifoam sekitar 10 cm.


Teknik hidroponik yang diaplikasi Kusuma Agrowisata dikenal sebagai teknik DFT (Deep Flow Technique). Prinsip kerjanya menggunakan papan styrifoam yang mengapung di atas larutan nutrisi yang tersirkulasi dengan proteksi aerasi. Pada teknik DFT nutrisi AB mix hanya diberikan sekali setiap satu siklus budidaya.


Dari 21 greenhouse sayuran itu Kusuma Agrowisata sanggup memanen 100-an sayuran hidroponik setiap pekan. Hasil produksi itu selain dijual kepada wisatawan, juga sudah mengisi aneka gerai swalayan di Malang, Surabaya, sampai ke Bali. Rata-rata harga sayuran hidroponik itu mencapai Rp20.000/kg. Harga itu lebih mahal dibandingkan di pasar tradisional. Meski demikian, nilai jual itu tidak mahal mengingat konsumsi sayuran hidroponik tersebut lebih menyehatkan alasannya yakni bebas residu pestisida.


Belum ada Komentar untuk "Petik Sayuran Hidroponik Di Malang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel