Gampang Badmood? Redakan Dengan Buah Mengkudu
Sriyanti (45 tahun) paham betapa Maya (21 tahun), putri sulungnya lekas murka dan ngambek. “Anak wanita saya itu praktis badmood dan emosi. Kami sudah pernah membawanya hingga ke psikolog,” ujarnya.
Asalkan wajar, bergotong-royong kondisi itu tidak masalah. Namun sang bunda kerapkali menjumpai Maya murka tidak keruan.
Sang psikolog menerka itu lisan dari emosi Maya yang tidak stabil sebagai salah satu imbas depresi. “Depresi terjadi alasannya ialah dampak lingkungan atau kondisi badan menyerupai dampak hormon,” ujar Sriyanti menggandakan ucapan sang psikolog.
Kondisi Maya berangsur-angsur membaik sehabis Sriyanti rutin memperlihatkan air parutan mengkudu setiap 2 hari. Sejawat Sriyanti yang menganjurkan sehabis mendengar kesulitan ibu 3 anak itu. “Mengkudu katanya anggun memperbaiki mood (suasana hati, red),” ujar Sriyanti.
Sejawat Sriyanti memperkirakan Maya kekurangan hormon serotonin di tubuh. Serotonin berperan mengatur emosi. Bila kadar serotonin di badan sedikit memang menjadikan depresi. Di otak, hormon serotonin berperan sebagai neurotransmitter yang memperlihatkan efek, salah satunya timbul rasa nyaman. Bahkan kombinasi serotonin dengan hormon lain menyerupai melatonin berkhasiat menjaga aneka kegiatan badan menyerupai tidur, pengaturan suhu tubuh, pengaturan suasana hati hingga sikap seksual.
Apakah mengkudu mempunyai serotonin? Sejatinya mengkudu mempunyai zat yang bisa merangsang asupan serotonin di tubuh, yakni skopoletin. Morinda citrifolia merupakan salah satu sumber sklopoletin alami. Riset Yufrialdi dari Universitas Andalas memperlihatkan mengkudu cukup berlimpah sklopoletin. Penelitian dengan mengekstrak 5 kg buah mengkudu itu berhasil memperoleh 16,5 mg skopoletin berupa serbuk putih, tidak berbau dan mempunyai titik leleh pada temperatur 173-175 derajat Celcius.
Belum ada Komentar untuk "Gampang Badmood? Redakan Dengan Buah Mengkudu"
Posting Komentar