Peluang Tepung Singkong Modifikasi (Mocaf)

Tepung terigu masih merupakan komoditas pangan strategis di tanahair Peluang Tepung Singkong Modifikasi (Mocaf)


Tepung terigu masih merupakan komoditas pangan strategis di tanahair, selain beras. Tepung terigu merupakan materi baku dari aneka olahan pangan menyerupai roti, mi, kue, dan lainnya.


Gandum yang merupakan sumber tepung terigu sulit dikembangkan secara luas di Indonesia. Hal itu alasannya yaitu flora gandum memerlukan kondisi agroklimat dengan kelembapan tinggi yang notebene terdapat di negara subtropis. Kondisi tersebut memaksa Indonesia mengimpor tepung terigu dari Amerika Serikat dan Australia.


Saban tahun konsumsi tepung terigu nasional terus meningkat. Data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) memperlihatkan, konsumsi terigu sepanjang 2012 mencapai 5,04-juta ton. Dari volume itu, 4,12-juta ton mengandalkan impor. Data APTINDO juga menyebutkan terdapat 21 pabrik tepung terigu di tanahair dan seluruhnya masih mengandalkan tepung terigu impor.


Sejatinya, peluang untuk mencari subsitusi tepung terigu terbuka lebar. Apalagi harga tepung terigu cenderung melambung. Pada 2007, harga tepung terigu mencapai Rp 3.500/kg. Selama kurun 2008-2011, kisaran harga Rp8.500-Rp.10.000/kg. Kondisi itu berefek terhadap industri pangan berbasis tepung terigu. Oleh alasannya yaitu itu subsitusi menggunakan umbi lokal perlu terus digenjot.


Sebagai gambaran, andai menggunakan tepung singkong modifikasi sebagai subsitusi sebesar 10%, maka diharapkan sekitar 350.000 ton/tahun tepung mocaf-sebutan lain tepung singkong modifikasi. Volume itu jika dikonversikan terhadap materi baku tepung, yakni ubi kayu, diharapkan sekitar 1,6-juta ton yang setara budidaya di lahan 132.000 ha (asumsi produksi nasional ubi kayu 11 ton/ha). Data Badan Pusat Statistik pada 2008 memperlihatkan produksi nasional ubi kayu mencapai 19,8-juta ton.


Sejatinya, umbi-umbian bentuk tepung gampang diolah menjadi banyak sekali produk untuk diversifikasi pangan. Namun tepung umbi-umbian tersebut tidak memiliki gluten menyerupai tepung terigu, sehingga produk pangan olahannya sulit mengembang, bertekstur keras, serta beraroma khas umbi. Namun, melalui modifikasi pengolahan ubi kayu termodifikasi, kelemahan itu sanggup hilang.


Tepung singkong modifikasi merupakan tepung ubi kayu yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu secara fermentasi. Mikroba yang tumbuh menyebabkan perubahan karakteristik tepung yang diproduksi, terutama tekstur lebih mengembang dan beraroma khas tepung sehingga menutupi aroma dan citarasa ubi kayu yang cenderung tidak disukai konsumen.


Tepung terigu masih merupakan komoditas pangan strategis di tanahair Peluang Tepung Singkong Modifikasi (Mocaf)Mocaf yang merupakan abreviasi dari Modified Cassava Flour itu sanggup mengganti kebutuhan tepung gandum. Sebagai referensi untuk menciptakan 1 kg mi, mocaf sanggup mensubstitusi 50% tepung terigu. Bahkan untuk menciptakan kue, tepung mocaf sanggup total menggantikan tepung terigu.


Mocaf juga memiliki sejumlah keunggulan menyerupai beraroma dan bercitarasa menyerupai tepung terigu. Sudah begitu harga tepung mocaf relatif lebih murah. Tepung mocaf juga menghasilkan produk olahan pangan dengan karakteristik produk tidak jauh berbeda dengan menggunakan tepung terigu.


Tepung mocaf sekarang banyak dikembangkan di banyak sekali tempat menyerupai di Trenggalek, Jawa Timur dan Sumatra Barat. Sumatera Barat bahkan serius bersiap diri untuk menjadi pusat tepung singkong modifikasi terbesar di tanahair. Itu tak lepas dari  melimpahnya materi baku tepung mocaf, yakni ubi kayu.


Belum ada Komentar untuk "Peluang Tepung Singkong Modifikasi (Mocaf)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel