Melirik Serat Rami

Serat kapas yang berserat pendek mendominasi  Melirik Serat Rami


Serat kapas yang berserat pendek mendominasi 90% kebutuhan industri pemintalan lokal. Pasokan serat kapas itu memang masih mencukupi, tapi 6-8 tahun ke depan seiring menuanya pohon randu sebagai penghasil serat kapas, sanggup dipastikan kontinuitas serat kapas ke industri sanggup tersendat.


Subsitusi kalau kondisi itu terjadi yakni serat rami Boehmeria nivea. Salah satu negara yang serius menanam rami untuk kebutuhan industri pemintalan lokal yakni China. Luas penanaman rami di negeri Tirai Bambu itu mencapai 500.000 hektar. Produsen rami lain yakni Filipina dan Brasil. Rami berkembang pesat di ketiga negara itu alasannya industri pemintalan menggunakan materi baku berserat panjang, mirip rami.


Di Indonesia, industri pemintalan mengandalkan mesin untuk serat pendek. Jadi, kalau menggunakan rami, seratnya perlu dipotong menjadi pendek. Panjang serat rami sanggup sepanjang 50 cm dengan rata-rata panjang 12-15 cm. Bila dipaksakan, kondisi itu mengakibatkan ongkos produksi naik. Itu dihindari industri pemintalan lokal. Padahal, serat rami mempunyai sejumlah kelebihan mirip berserat halus (dyener) kolam kapas, tingkat elastisitas tinggi, lebih sejuk kalau dipakai, tahan kusut, dan warna lebih kilap pada pakaian.


Budidaya rami juga tak sulit. Tanaman ini dipanen setiap 2 bulan, sedangkan kapas 4 bulan sekali. Beberapa klon rami yang sudah beredar mirip pujon 10 yang mempunyai rendemen tinggi, 3-3,5% dari biomassa, dyener mirip kapas, jumlah anakan banyak, tinggi mencapai 2-2,5 m, cocok ditanam pada ketinggian 700-1.000 m dpl dengan air cukup.


Jenis lain yakni Jatim yang berdaun lebih lebar sehingga proses fotosintesis lebih bagus. Kondisi tersebut mengakibatkan vegetasi flora juga lebih prima. Sosok flora lebih tegak sehingga lebih efisien. Rendemen sama dengan klon pujon.


Belum ada Komentar untuk "Melirik Serat Rami"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel