Cermat Pilih Bentuk Herbal
Pernahkan mengamati aneka macam bentuk sediaan herbal? Bentuk sediaan herbal beraneka menyerupai abu kering, kapsul bubuk, dan ekstrak air.
Mana yang sanggup dipilih? Sejatinya, sediaan herbal yang sekarang dikemas modern lebih menarik bagi konsumen alasannya yakni simpel dan higienis. Namun apakah sediaan modern tersebut mengikuti cara tradisional dalam pembuatannya?
Cara pembuatan berbeda menghasilkan kualitas produk yang berbeda pula. Kecuali untuk kategori herbal terstandar dan fitofarmaka yang diproduksi oleh pabrik jamu dengan standar mutu ketat. (Alm) Dr Ir Ahkam Subroto MAppSc, peneliti utama di LIPI pernah menjelaskan pola khasiat tanaman obat. Ahkam menuturkan tanaman muira puama Ptychopetalum olacoides asal dari Hutan Amazon di Amerika Selatan, secara tradisional terkenal sebagai afrodisiak lelaki.
Senyawa penting afrodisiak itu rupanya larut dalam alkohol. Sebab itu muira puama gres efektif sebagai afrodisiak sehabis menjadi sediaan kapsul berisi ekstrak alkohol, bukan ekstrak air atau bubuk. Padahal aneka macam sediaan muira puama menyerupai tablet, kapsul bubuk, serta kapsul ekstrak air beredar di pasar. Kondisi itu yang menciptakan konsumen (yang meminum kapsul bubuk, red) menyimpulkan: muira puama tidak efektif sebagai afrodisiak.
Banyak herbal di tanahair justru efektif tugas senyawa aktifnya dalam bentuk kapsul ekstrak air, bukan ekstrak alkohol atau abu kering (tanpa ekstraksi). Dengan ekstrak air, senyawa aktif gampang terlepas dari lambung. Ekstrak air sanggup dibentuk dalam bentuk ekstrak kering atau adonan ekstrak kental menggunakan materi pengering, dan keduanya diizinkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Bagaimana cara mengenali ekstrak air yang dipakai? Secara sederhana isi kapsul ekstrak air akan segera larut dalam air. Bagian yang tidak larut merupakan materi pengisi kapsul menyerupai amilum atau sejenisnya. Berbeda dengan isi kapsul abu tanpa ekstraksi yang sulit larut di air dingin, misalnya.
Sebetulnya, kapsul mengandung senyawa aktif relatif sama dengan dekoktum (air rebusan), jika herbal tersebut direbus. Khasiatnya relatif sama. Namun bentuk kapsul lebih irit dan tidak merepotkan. Contoh, segelas air rebusan kunyit 200 ml mempunyai kandungan ekstrak air setara 2 kapsul ekstrak air kunyit (2 x 500 mg). Mereka yang mempunyai gangguan fungsi hati dan ginjal, tentunya lebih afdol mengonsumsi kapsul ketimbang abu sehingga kerja hati dan ginjal tidak berat.
Kelebihan lain kapsul yakni sempurna takaran dan mempunyai masa simpan relatif lama, minimal 3 tahun, serta lebih higienis. Bagi kalangan tertentu, meminum jamu identik rebusan simplisia yang pahit. Mereka menganggap minum kapsul kurang mantap dan menyalahi mekanisme secara tradisional. Di sanalah faktor sugesti berperan alasannya yakni sebagian besar herbalis percaya 50% kesembuhan pasien tiba dari sugesti ketika si pasien meminum obatnya.
Belum ada Komentar untuk "Cermat Pilih Bentuk Herbal"
Posting Komentar