Media Tanam Cabai Rawit Di Pot
Perempuan alumnus Universitas Gadjah Mada itu belakangan mulai menanam cabe rawit yang biasanya dibeli. Ia berhitung saban ahad perlu mengeluarkan dana hingga Rp30.000 untuk membeli cabe rawit. “Sebulan dapat Rp120.000. Sebab itu saya menentukan menanam sendiri,” kata ibu 2 putri itu.
Hasanah menggunakan benih cabe rawit bibit unggul nirmala yang dibelinya di toko saprotan pertanian. Setelah disemai menggunakan media kompos bercampur arang sekam, ia lantas menanamnya di pot berukuran 30 cm sehabis bibit berdaun 4. “Produksinya cukup banyak sebab media tanam yang saya pakai saya olah dulu,” ungkapnya senang. Panen cabe dilakukan Hasanah sehabis 80 hari dengan rata-rata produksi per flora mencapai 60 buah.
1. Media tanam terdiri atas adonan pupuk sangkar kambing, kompos, dan sekam dengan perbandingan 1:2:1. Pupuk sangkar diaduk rata dan dijemur selama 2-3 hari hingga benar-benar kering untuk mencegah cendawan.
2. Sebelum dimasukkan ke pot, pada media setiap pot ditaburkan masing-masing satu sendok pupuk beragam NPK 15:15:15 dan pupuk fosfat. Aduk rata dan masukkan ke dalam pot. Tinggi media sekitar ¾ tinggi pot dengan belahan dasar pot diberi pecahan genting semoga sirkulasi udara dan air lancar. Tinggi pecahan genting sekitar 2 ruas jari.
3. Setiap 2 minggu, masing-masing pot diberi satu sendok pupuk beragam NPK 15:15:15 dan pupuk fosfat. Pemberian dengan cara melarutkan kedua pupuk itu dengan 0,5 liter air lantas dikocorkan.
4. Penyiraman pada flora dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Penyiraman penting untuk membantu pembentukan buah sekaligus mencegah media tanam kering karena pupuk fosfat umumnya menyebabkan media tanam menjadi kering.
Belum ada Komentar untuk "Media Tanam Cabai Rawit Di Pot"
Posting Komentar