Tinta Cumi-cumi Berkhasiat Antitumor
Irawan Hadi di Jember, Jawa Timur sangat menggemari masakan cumi-cumi semenjak lama. “Saya paling suka dibuatkan balado cumi-cumi,” ujar laki-laki 44 tahun itu. Sayang, setiap kali sang istri memasak, beliau kerapkali mengingatkan untuk membuang tinta cumi-cumi yang membikin warna sajian tersebut kehitaman.
Padahal, riset dari Hiroki University di Jepang memaparkan jikalau tinta pada cumi-cumi, termasuk sotong bisa mengaktifkan sel-sel darah putih untuk melawan sel-sel tumor.
Uji menggunakan 15 tikus yang diinduksi tumor ganas lantas disuntikan tinta cumi-cumi, mengatakan kemampuan mereka bertahan hidup yang lebih panjang ketimbang 15 tikus lain (kontrol) yang mati berselang 3 pekan. Diduga kandungan vitamin A pada tinta cumi-cumi berguna melawan tumor ganas tersebut.
Atas dasar itu pula Randi Dwi dan 2 rekan ketika melakukan Program Kreativitas Mahasiswa di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada 2011, menciptakan brownies cumi-cumi antikanker. Bahan utama antikanker yang digunakan yaitu tinta cumi-cumi.
Cumi-cumi memang mempunyai seabrek khasiat. Cumi-cumi yang mengandung aneka mineral seperti tembaga, seng, dan yodium itu bahkan semenjak usang digunakan untuk merawat kecantikan kulit wanita serta meningkatkan hemoglobin darah.
“Saya terbiasa menggunakan tulang lunak cumi-cumi untuk mengatasi flek-flek hitam di wajah,” ujar Mailinda di Jambi. Flek hitam yang menjadi momok kaum hawa itu muncul akhir menumpuknya pigmen melanin di kulit karena aneka macam sebab, menyerupai paparan sinar matahari serta imbas obat.
Perempuan 35 tahun itu akan mengeringkan terlebih dahulu tulang cumi-cumi yang mengandung kitin dan kitosan lantas menumbuk halus. “Saat digunakan sebelum tidur, campurkan dengan sedikit air kemudian dioleskan ke wajah,” ujarnya. Senyawa kitin dan kitosan memang bersifat absorben sehingga bisa menyerap penumpukan pigmen melanin di jaringan epidermis yang menjadikan flek di wajah.
Belum ada Komentar untuk "Tinta Cumi-cumi Berkhasiat Antitumor"
Posting Komentar