Konstruksi Lumbung Padi Tradisional

Hasil panen padi Oryza sativa tersebut ditumpuk rapi dalam ikatan-ikatan di dalam leuit alias lumbung padi di Kasepuhan sopan santun Ciptagelar di kaki Gunung Halimun, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ruang lumbung berukuran 2,5 m x 2 m itu mulai sesak oleh tumpukan padi yang ditumpuk meninggi. Padi-padi itu ditaruh sebagai persediaan konsumsi.


Berapa waktu padi tersebut bertahan di lumbung? Yang terang sampai bilangan tahunan, bahkan belasan tahun. Kualitasnya? Tetap terjaga menyerupai pertama kali disimpan. Kondisi tersebut memang tak lepas dari konstruksi lumbung padi yang dirancang sedemikian rupa sehingga bisa menyimpan padi dengan baik.


Atap lumbung padi dibikin meruncing supaya gampang menggelontorkan air hujan dan menjadi tameng bagi sinar surya. Bentuk lumbung pun panggung. Itu bukan tanpa alasan. Konstruksi tersebut untuk menjaga sirkulasi udara lancar, menghindari percikan air hujan, serta menghindari serangan hama menyerupai tikus.


Dinding lumbung juga terbuat dari kayu yang dilapisi anyaman bambu. Dinding tersebut juga memperlancar sirkulasi udara di dalam ruangan lumbung. Pantas saja umur simpan padi yang rata-rata berkadar air 10-12% tersebut tahan lama.


Belum ada Komentar untuk "Konstruksi Lumbung Padi Tradisional"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel