Salak Pondoh Dari Kabupaten Bungo
Sejumlah pekebun di desa-desa di Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Jambi sudah usang membudidayakan salak pondoh dari Sleman, Yogyakarta. Citarasanya: serupa salak pondoh dari Sleman. Kecamatan Pelepat Ilir seluas 410 Km2 memang cocok untuk budidaya salak karena di sana tumbuh salak alam. Contoh di Desa Batu Kerbau, lahan salak alam mencapai 20-an hektar.
Mitos salak pondoh hanya cocok dibudidaya di Sleman mulai bergeser. Faktanya sejumlah pekebun di sejumlah tempat sanggup memproduksi salak pondoh menyerupai di Banjarnegara, Tasikmalaya, serta Sumedang dan Kuningan. Bahkan Pulau Sumatera juga sanggup memproduksi salak pondoh menyerupai tampak di Kabupaten Bungo. Salak-salak pondoh itu berasal dari bibit cangkokan. Tiga tahun pascatanam, salak pondoh yang anggun sebab berkadar tanin rendah itu mulai berbuah.
Produksi salak pondoh di Kecamatan Pelepat Ilir tergolong cukup lumayan. Tanaman sampaumur sanggup menghasilkan 4-5 kg/rumpun/tahun. Produktivitas salak pondoh di Sleman rata-rata mencapai 7-10 kg/rumpun/tahun. Harga salak pondoh di Kecamatan Pelepat Ilir biasanya mengikuti harga salak di Pulau Jawa. Harga rata-rata di tingkat pekebun Rp5.000-Rp10.000, tergantung kualitas.
Menjaga kualitas memang menjadi faktor dari sukses mengebunkan salak pondoh. Itu sanggup diperoleh dengan menerapkan perawatan yang sesuai. Setiap rumpun idealnya memiliki 15-17 pelepah. Itu mutlak diperhatikan semoga sinar matahari leluasa diterima tanaman. Dengan begitu fotosintesis optimal sehingga rasa buah salak akan manis. Bila rumpun rimbun dan sulit ditembus sinar matahari, menyebabkan buah kurang manis.
Belum ada Komentar untuk "Salak Pondoh Dari Kabupaten Bungo"
Posting Komentar