Ayam Arab: Ayam Petelur Unggul

Ayam arab sedikit berbeda corak bulu dibandingkan ayam kampung biasa Ayam Arab: Ayam Petelur Unggul


Ayam arab sedikit berbeda corak bulu dibandingkan ayam kampung biasa. Coraknya lebih banyak didominasi burik hitam putih. Meskipun menyandang nama ayam arab, bahwasanya dia yaitu ayam silver brakel kriel dari Belgia.


Dari beberapa ekor yang didatangkan kolektor ayam di Temanggung, Jawa Tengah, pada 1989, berikutnya ayam arab-sebutan yang mengacu pada corak kepala putih menyerupai kerudung-tersebut diternak dan menyebar di tangan peternak setempat.


Ayam arab disukai karena produksinya mencapai 60-70%, lebih tinggi dibandingkan ayam kampung biasa 30-40%. Kelebihan lainnya ayam arab tidak mempunyai sifat mengeram. Ayam arab betina mulai bertelur pada umur 5 bulan dengan puncak produksi di atas umur 8 bulan.


Dalam setahun ayam arab dapat menghasilkan 260-270 telur/tahun. Volume itu cukup tinggi mengingat ayam ras petelur rata-rata produksinya 230-240 telur/tahun. Sudah begitu, hasil produksi telur ayam arab dijual per butir alasannya yaitu sosok telur kolam telur ayam kampung: putih mengkilap, bukan dijual per kg menyerupai ayam ras petelur (kerabang telur kecokelatan, red).


Telur ayam arab istimewa alasannya yaitu ukuran kuning telur lebih besar dan berwarna kemerahan. Meski demikian ayam arab masih menyimpan kelemahan, yakni berdaging agak kehitaman sehingga perlu upaya untuk menjual apkirnya sehabis dipelihara selama 2-2,2 tahun. Namun bahwasanya hal tersebut bukan duduk masalah alasannya yaitu harga jual telurnya dapat menutupi. Harap mafhum persentase harga telur ayam arab 30-40% lebih tinggi daripada harga telur ayam ras.


Belum ada Komentar untuk "Ayam Arab: Ayam Petelur Unggul"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel