Gairah Bisnis Kalkun

Bila Anda ke Yogyakarta, cobalah untuk pesiar masakan ke bilangan Kyai HA. Dahlan. Di sana, tidak seberapa jauh dari sebuah bank pelat merah, terdapat warung dengan sajian khas, daging kalkun. Warung Kalkun Jogja itu menyediakan aneka sajian menyerupai sop kalkun, kalkun goreng, rica-rica kalkun, sampai brongkos kalkun.

Warung itu hanya salah satu penyedia sajian daging kalkun. Menurut Anom, peternak kalkun di Yogyakarta, ketika ini terdapat 6-7 warung serupa di kota Gudeg itu.

Dari penelusuran bebeja.com, setiap warung itu butuh 4-5 kalkun berbobot 5-6 kg saban 2-3 hari. Pada tamat pekan, volume itu sanggup meningkat sampai 1,5 kali lipat. Dari seekor kalkun sanggup diperoleh sekitar 30 potong daging kalkun.

Para penikmat masakan sangat garang menyantap daging kalkun. Ada sensasi, selain terbiasa menyantap daging ayam dan itik. Herina di Bandung, Jawa Barat menuturkan, minimal saban bulan bersama keluarga akan merasakan aneka sajian kalkun di warung makan di Jalan Dago. Menurut penyuka kalkun goreng mentega itu, citarasa daging kalkun gurih menciptakan ketagihan. Untuk setiap menu, Herina membayar Rp18.000-Rp23.000/porsi.

Kondisi itu tidak hanya terjadi di Yogyakarta dan Bandung, tapi juga di Jakarta, Lampung, dan Surabaya. Bayangkan, daging kalkun memberi citarasa khas: tekstur daging menyerupai daging sapi, lebih gurih, rendah lemak dan kolesterol. Iming-iming masakan sehat turut melejitkan bisnis daging kalkun tersebut.

Pasar besar itu berimbas kepada peternak kalkun yang masih sedikit. Anom yang memelihara 60 kalkun, contohnya menyebutkan undangan untuk sekitar Yogyakarta mencapai 80 ekor/pekan atau setara 400 kg. Dari jumlah itu paling banter gres terpenuhi 25%. Itu sepengetahuan Anom yang mengandalkan pasokan dari 40-an peternak dengan rata-rata populasi kalkun 10-20 ekor.

Di Lampung, Bambang Cahyo Murat kesulitan memenuhi undangan yang naik 20-30% dibandingkan tahun sebelumnya. Peternak dengan populasi 1.200 kalkun bermacam-macam umur itu memasok ke pasar di Jakarta sampai Surabaya. Murat menjual kalkun berumur 3-5 bulan, berbobot 800 gram-1 kg/ekor seharga Rp65.000-Rp80.000/kg. Pada umur tersebut, daging kalkun gurih dan empuk.

Sejatinya, kalkun sudah usang dikenal di tanahair. Semula anggota ordo Galliformes itu kondang sebagai unggas hias, bukan untuk konsumsi. Kalau pun dikonsumsi, terbatas di kalangan ekspatriat untuk merayakan Thanksgiving Day. Jenis kalkun yang beredar yaitu kalkun white holland atau kalkun putih, kalkun bronze, dan kalkun cokelat.

Indra, pehobi kalkun di Jawa Tengah menjelaskan kalkun tidak rewel soal pakan. Pada umur 1-60 hari, kalkun cukup diberi pakan konsentrat. Berikutnya, di atas umur 2 tahun komposisi pakan yaitu 60% konsentrat dan 40% pakan hijauan.

Untuk menghasilkan 1 kg daging kalkun perlu 3 kg pakan. Seekor induk betina berumur 7-8 bulan sanggup menghasilkan 12 telur yang kalau ditetaskan menghasilkan 6 piyik kalkun. Dalam setahun induk betina sanggup 2-3 kali bertelur.

Bagikan Artikel ini