Herbal Jepang Kampo

Obat tradisional Jepang disebut kampo (baca: kanpo). Merunut sejarah, kampo berawal dari pengobatan tradisional Tiongkok yang dikembangkan dengan cara berbeda di Jepang.

Perjalanan medis tradisional Jepang tersebut dimulai dengan mengadopsi Hanuibang, mengacu kepada pengetahuan medis di Asia yang berkembang sekitar masa ke-5. Perjalanan pengobatan Tiongkok di Jepang diprakarsai oleh Ji Chong yang mengunjungi Jepang dengan membawa sekitar 160 resep pengobatan tradisional, termasuk pengobatan akupuntur.

Seiring berkembangnya pengetahuan mengenai pengobatan Tiongkok dari zaman Dinasti Song itu, para pengobat tradisional di Jepang menerbitkan rujukan pengobatan sendiri dengan menambahkan pengalaman empiris menurut seleksi terhadap cara pengobatan Tiongkok mulai dari Dinasti Song dan Dinasti Han. Istilah kampo merupakan klarifikasi dari kata Kan yang merefleksikan zaman Dinasti Han, dan Po yang bermakna metode.

Tashiro Sanki yang menulis buku Pengobatan Berdasarkan Diagnosis Gejala menjelaskan, pengobatan Jepang tetap menitikberatkan pada konsep keseimbangan ibarat Yin dan Yang atau kelemahan dan kekuatan, Qi (darah), panas dan dingin. Melalui kampo tersebut, pengobatan yang dilakukan bersifat lahir dan batin, sebab kampo mempunyai filosofi bahwa gangguan kesehatan terjadi sebab ketidakharmonisan proses pada tubuh.

Prinsip itu tidak berbeda dengan filosofi pengobatan tradisional Cina yang menjelaskan biang kerok penyakit ialah terganggunya keseimbangan Yin dan Yang. Yang menarik lagi, pada ketika ini kampo sudah masuk kegiatan kesehatan nasional di Jepang.

Bagikan Artikel ini