Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pisang Yang Baik Dan Benar

Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pisang Yang Baik Dan Benar


Tanaman pisang tidak lepas dari serangan hama ataupun penyakit. Oleh alasannya ialah itu, pertanaman pisang harus selalu dikontrol biar serangan hama ataupun penyakit sanggup dicegah dan diberantas sedini mungkin. Adapun hama dan penyakit yang sering menyerang tumbuhan pisang ialah sebagai berikut.


Hama


1. Penggulung Daun (Erionota thrax. L)

Hama penggulung daun ialah ulat berwarna hijau yang diselumbungi lapisan lilin berwarna putih. Daun pisang terjangkit akan  tampak rusak, penuh dengan selubung-selubung dan sobek-sobek bahkan sanggup mengakibatkan daun pisang tinggal tulang induk daun saja.


Pengendalian sanggup dilakukan dengan cara mengumpulkan ulat, kemudian dibunuh atau memanfaatkan musuh alami Ooencyrtus sp., ataujuga dengan menyemprotkan insektisida sistemik, ibarat Perfekthion 400 EC sesuai takaran .


2. Lalat buah (Dacus musae atau D. dorsalis Tryon)

Hama ini menyerang dengan cara menusuk-nusuk kulit bakal buah. Akibatnya, kulit buah pisang menjadi totol-totol cokelat atau hitam atau berbintik-bintik kombinasi dari warna-warni tersebut.


Pengendalian hama lalat buah sanggup dilakukan dengan cara diinfus pada batang tumbuhan yang sedang berbunga atau disemprot insektisida sistemik ibarat Perfekthion 400 EC pada konsentrasi

yang dianjurkan.


3. Kudis atau burik atau Kudis (Scab Nacoleia octasema Meyrick)

Serangga hama ini menyerang bunga dan buah pisang yang masih muda, sehingga mengakibatkan burik atau kudis pada pecahan kulit buah.


Pengendalian hama burik sanggup dilakukan dengan disemprot atau diinfus insektisida Perfekthion 400 EC atau Decis 2,5 EC pada konsentrasi yang dianjurkan dan pembungkusan buah dengan kantong plastik.


4. Nematoda akar (Radopholus similis, Meloidogyne spp dan Pratylenchus spp)

Nematoda akar mengakibatkan luka-luka dan bengkak-bengkak pada akar, sehingga sanggup mengganggu proses metabolisme tanaman. Tingkat serangan yang berat sanggup mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan menjadi kerdil.


Pengendalian nematoda sanggup dilakukan dengan memakai nematisida, contohnya Rugby 10 G yang disebar merata di sekeliling batang pada ketika tanam.


5. Penggerek batang (Odoiporns longicollis)

Hama ini bertubuh kecil dan bersayap yang menyerang dengan cara menggerek batang pisang sehingga berlubang-lubang kecil. Infeksi batang tersebut mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan kerdil, daun-daunnya layu, bahkan batangnya gampang roboh.


Pengendalian hama ini sanggup dilakukan dengan cara sanitasi dan menaburkan insektisida Furadan 3G pada ketika tanam.


Penyakit


1. Layu Fusarium

Penyebab penyakit layu fusarium atau anyir batang cokelat ialah cendawan Fusarium oxysporum Schlecht. f. sp. cubense (E.F Sm.) Snyd. et Hans atau sering disebut Fusarium cubense E.F Sm.

Pengendalian penyakit Fusarium sanggup dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.



  • Menanam varietas yang tahan (resisten), contohnya pisang cavendish.

  • Menggunakan materi tumbuhan atau bibit yang sehat dan bebas penyakit.

  • Memperbaiki drainase tanah dan menjaga kebersihan kebun (sanitasi).

  • Membuang dan memusnahkan tumbuhan yang sakit biar tidak menjadi sumber infeksi.

  • Menjaga luka mekanis pada akar sewaktu pemeliharaan tanaman.

  • Pergiliran (rotasi) tumbuhan selama 1 – 3 tahun dengan penanaman padi atau tebu.

  • Mengendalikan nematoda akar dengan nematisida


2. Layu Bakteri

Penyebab penyakit layu basil (lendir) ialah basil Pseudomonas solanacearum E.F Smith sinonim dengan P.celebensis Gaum, Phytomonas musae (Gaum), dan Bacillus musae.

Pengendalian terhadap penyakit layu basil sanggup melaksanakan dengan cara-cara sebagai berikut.



  • Menggunakan atau menanam bibit pisang yang sehat.

  • Mengadakan pengeringan lahan atau perbaikan drainase tanah.

  • Membongkar dan memusnahkan rumpun pisang yang terjangkit penyakit.

  • Menjaga kebersihan kebun dan pemeliharaan tumbuhan secara intensify terutama pemupukan berimbang.

  • Melakukan pergiliran (rotasi) tumbuhan dengan menanam tumbuhan pupuk hijau selama beberapa tahun.

  • Perlakuan bibit sebelum tanam dengan cara direndam dalam larutan bakterisida ibarat Agrimycin atau Agrept pada konsentrasi yang dianjurkan.


3. Bercak Cercospora 

Penyebab penyakit ini ialah cendawan Mycosphaerella musicola Mulder atau sinonim dengan Cercospora mnsae Zimm.

Pengendalian terhadap penyakit ini sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.



  • Melakukan pencucian kebun dari daun-daun yang sakit untuk dimusnahkan.

  • Menanam varietas pisang yang tahan terhadap penyakit Sigatoka, ibarat pisang raja dan tanduk.

  • Memelihara tumbuhan secara intensif, terutama pengaturan drainase tanah yang baik, pemupukan berimbang, dan mengatur jarak tanam yang ideal.

  • Melakukan penyemprotan fungisida yang mangkus ibarat Dithane M-45 sesuai takaran yang dianjurkan.


4. Antraknosa

Penyebab penyakit antraknosa ialah cendawan Colletotrichum musae (Berk, et Curt.) Arx. sinonim dengan Gloeosporium musamm Cke. et Mass.

Pengendalian penyakit Antraknosa sanggup dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.



  • Menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tumbuhan serta memotong atau memangkas daun-daun yang mengering. Melakukan panen secara hati-hati biar buah tidak luka, memar. atau rusak.

  • Melakukan penanganan pascapanen yang baik, mulai dari pengangkutan hingga penyimpanan di gudang.

  • Penyemprotan fungisida yang mangkus dan sangkil, contohnya dengan Benlate pada konsentrasi yang dianjurkan.


5. Kerdil Pisang

Penyebab penyakit ini ialah virus yang disebut Bunchy Top Virus (BTV) atau Musa Virus 1 (Magee) Smith.

Pengendalian terhadap virus kerdil pisang sanggup dilakukan dengan cara:



  • Membongkar dan memusnahkan tumbuhan yang terjangkit virus.

  • Mengendalikan kutu daun (vektor) P. nigronervosa dengan semprotan insektisida yang mangkus dan sangkil.

  • Melakukan pengamatan tumbuhan secara kontinu.


6. Bercak Daun Cordana

Penyebab penyakit ini ialah cendawan Cordana musae (Zimm) Hohn. atau sering disebut Scolecotrichum musae Zimm.

Pengendalian penyakit bercak daun Cordana sanggup dilakukan dengan cara:



  • Tidak menanam pisang di bawah naungan yang lebat atau terlalu teduh.

  • Membuang atau memotong pecahan tumbuhan yang sakit.

  • Melakukan penyemprotan fungisida yang mangkus ibarat Dithaae M-45 atau Antracol 70 WP pada konsentrasi yang dianjurkan.


7. Burik atau speckle oleh beberapa jenis cendawan ibarat Cladosporium musae, Periconielia musae, dan Veronaea musae yang mengakibatkan bercak-bercak kecil berwarna cokelat hingga hitam pada daun.


8. Karat daun pisang oleh cendawan Uredo musae Cummins yang mengakibatkan bercak-bercak berwarna cokelat pada sisi bawah daun.


9. Busuk buah oleh beberapa cendawan ibarat Botryodiplodia theobromae Pat, Ceratocystis paradoxa, dan Fusarium sp. yang menyerang buah pisang semenjak diperam hingga siap dikonsumsi.


Demikian artikel pembahasan tentang”Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pisang Yang Baik Dan Benar“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pisang Yang Baik Dan Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel