Teknik Budidaya Lada Dengan Tiang Panjat Agar Cepat Berbuah Dan Panen

Teknik Dan Cara Budidaya Lada Dengan Tiang Panjat Agar Cepat Berbuah Dan Panen


Lada atau yang sering disebut dengan Merica atau Sahang merupakan tumbuhan yang kaya akan kandungan kimia menyerupai minyak lada, pati dan juga minyak lemak. Pada umumnya lada dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, ada dua jenis lada yaitu lada hitam dan lada putih. Lada mempunyai sifat agak pahit, pedas, hangat dan antipiretik. Lada mempunyai nama latin Piper Albi Linn.


Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Piperales

Famili: Piperaceae

Genus: Piper

Spesies: P. nigrum


Rasa lada hampir sama dengan cabai dan juga harganya makin tinggi, disamping itu lada juga mempunyai banyak khasiat untuk tubuh, untuk itu banyak orang yang mulai membudidayakan lada untuk meningkatkan nilai ekonomi, walaupun bahwasanya lada telah dibudidaya semenjak jaman dahulu. Berikut adalah tahap budidaya lada:


Syarat Tumbuh

Lada sanggup tumbuh dengan baik pada kawasan dengan ketinggian sekitar 300-1.100 mdpl, mempunyai curah hujan sekitar 2.000-3.000 mm/tahun, mempunyai suhu udara sekitar 20°C-30°C dan kelembaban udara sekitar 50-90% serta kawasan tersebut menerima cukup sinar matahari yaitu sekitar 10 jam per hari. Lahan tanam yang akan dipakai menanam lada harus mempunyai tanah yang subur dan kaya materi organik, tanah yang baik untuk menanam lada yaitu jenis tanah padsolik,latosol, utisol dan lateritik dengan pH tanah sekitar 5,5 sampai 7.


Budidaya Lada


a. Pembibitan Lada

Bibit yang dipakai harus berkualitas biar lada yang dihasilkan pun berkualitas. Bibit yang dipakai yaitu bibit stek atau sulur yang diperoleh dari tumbuhan induk yang sehat, terbebas dari hama penyakit dengan produktivitas tinggi selama 10 bulan sampai 3 tahun. Kebutuhan bibit untuk per hektar lahan yaitu sekitar 2000 bibit.


b. Pengolahan Lahan Tanam

Lahan yang akan dipakai untuk menanam lada selanjutnya di olah. Pengolahan lahan dimulai dengan penggemburan tanah dengan cara dicangkuli sedalam 20cm sampai 30 cm. Lalu jikalau pH tanah tidak sesuai dengan pH pada syarat tumbuh, lakukan pengapuran memakai kapur pertanian lalu diamkan selama 3 sampai 4 minggu. Setelah itu, haluskan dan ratakan tanah kembali dengan cangkul. Buatlah lubang tanam berbentuk limas dengan ukuran atas 40×35 cm, bawah 40×15 cm dan kedalaman sekitar 50 cm dengan jarak antar lubang tanam yaitu 2×2 meter, pisahkan tanah galian luabang tanam antara tanah atas dan tanah bawah. Lalu diamkan lubang tanam sekitar 10-15 hari.


c. Penanaman Lada

Setelah pengolahan lahan jawaban dan lubang tanam telah siap maka selanjutnya lakukan penanaman, penanaman biasanya secara monokultur tetapi juga sanggup ditanam dengan tumbuhan lain atau tumpang sari.

Bibit ditanam menghadapkan belahan yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan belahan yang tidak ditumbuhi akar lekat menghadap keatas. Lalu beri pupuk sangkar sekitar 0,75-100 gram/lubang tanam. Jika bibit sudah dimasukkan dalam lubang tanam dan diberi pupuk sangkar selanjutnya tutup kembali lubang tanam dengan tanah tanah galian belahan atas yang telah dicampur pupuk NPK dengan takaran 20 gram/lubang tanam. Untuk tanah kurang subur sanggup ditambah dengan 10 gr urea, 7 gr SP36 dan 5 gr KCl/lubang tanam. Selanjutnya lakukan penyiraman. Waktu penanaman yang baik yaitu pada pagi atau sore hari yaitu pada ekspresi dominan penghujan atau peralihan dari ekspresi dominan kemarau ke ekspresi dominan hujan.


d. Pemeliharaan Tanaman



  • Pengikatan Sulur Pada tiang panjat atau Tajar

    Setelah tumbuhan lada tumbuh dan mempunyai banyak sulur selanjutnya sulur diikatkan atau dipanjatkan pada tiang panjat atau tajar memakai tali. Ikatkan dengan cara dipilin dan dilipat sehingga gampang lepas apabila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah menempel pada tiang panjat. Tajar yang dipakai sebaiknya dari materi kayu dengan ukuran panjang tajar sekitar 2,5-3 m, pangkal tajar diruncingkan dan belahan ujung dibentuk cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar.

  • Penyiangan dan Pembumbunan

    Lakukan Penyiangan bersamaan dengan pembubunan yaitu setiap 2-3 bulan sekali.

  • Perempalan

    Lakukan Perempalan atau pemangkasan pada batang, dahan, ranting yang tidak produktif atau terjangkit hama dan penyakit.

  • Pemupukan Susulan

    Lakukan pemupukan susulan secara rutin yaitu setiap 3 – 4 ahad sekali.

  • Pengairan dan Penyiraman

    Pengairan dan penyiraman pada ekspresi dominan kemarau sanggup dilakukan sekali sehari yaitu pada sore hari dan apabila pada ekspresi dominan hujan tidak perlu dialkukan namun pastikan tumbuhan atau lahan tidak tergenang.

  • Pemberian mulsa alami

    Lakukan derma mulsa alami berupa dedaunan tumbuhan tahunan ataupun alang-alang ketika tumbuhan telah berumur 3-5 bulan.


e. Hama Dan Penyakit

Hama dan penyakit yang sering menyerang tumbuhan lada yaitu hama penggerek batang, hama bunga, hama buah, penyakit wangi pangkal batang (disebabkan oleh jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis) dan penyakit kuning. Semua itu sanggup ditangani memakai pestisida yang sempurna dan penanganan yang sempurna pula.


f. Pemanenan Lada

Lada mulai sanggup dipanen sehabis berumur sekitar 3 tahun sehabis tanam. Lada yang siap panen mempunyai ciri-ciri yaitu tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang berwarna kuning atau merah yang berarti telah masak. Pemanenan dilakukan dengan cara mematahkan persendian tangkai buah yang ada di ketiak dahan dari buah belahan bawah sampai buah belahan atas.


Demikian artikel pembahasan tentang”Teknik Budidaya Lada Dengan Tiang Panjat Agar Cepat Berbuah Dan Panen“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Teknik Budidaya Lada Dengan Tiang Panjat Agar Cepat Berbuah Dan Panen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel