12 Panduan Lengkap Cara Budidaya Oyong (Gambas) Agar Hasil Panen Melimpah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Oyong (Gambas) Organik Agar Hasil Panen Melimpah


Gambas atau Oyong merupakan salah satu jenis tumbuhan sayuran yang berasal dari suku Curcubitaceae atau suku labu-labuan. Tanaman dengan nama ilmiah Luffa acutangula merupakan tumbuhan yang tumbuh merambat.


Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Cucurbitales

Famili: Cucurbitaceae

Genus: Luffa

Spesies: Luffa acutangula


Dalam 100 gram oyong terdapat sekitar 1.09 g protein, 17 mg calcium, 1.6 mg iron, 5.6 lU vitamin A, serta 7 mg vitamin C. Karena kandungan tersebut, oyong dipercaya sanggup menurunkan kadar gula dalam darah, sanggup membatu menyembuhkan asma, dan masih banyak lagi yang lainnya.


Karena kandungan serta manfaat oyong, banyak orang sekarang yang membudidayakan oyong atau gambas ini, berikut yaitu Cara Budidaya Oyong atau Gambas :


a. Syarat Tumbuh

Oyong sanggup tumbuh dimana saja, namun tumbuhan oyong membutuhkan tempat dengan iklim yang panas, mempunyai ketersediaan air yang cukup sepanjang musim, mempunyai suhu sekitar 18°C hingga 24°C, serta mempunyai kelembaban sekitar 50% hingga 60%.


Tanah yang baik untuk menanam gambas atau oyong ini yaitu tanah yanhg subur, gembur, mengandung banyak humus, mempunyai aerasi dan drainase yang baik, serta mempunyai pH atau derahat keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 6,8. Jenis tanah yang baik untuk menanam tumbuhan oyong yaitu tanah liat berpasir menyerupai tanah aluvial, latosol dan padsolik merah kuning.


b. Persiapan Benih Oyong

Benih oyong sanggup diperoleh dari buah oyong yang telah bau tanah berwarna cokelat, kering dan bijinya berwarna hitam. Biji dikeluarkan dari buah kemudian di biji dikeringkan hingga kadar airnya menjadi 8% saja setelah kering biji disimpan dalam tempat yang rapat dengan diberi bubuk sekam. Jika tidak mau ribet anda sanggup membeli benih bibit oyong yang berkualitas di toko pertanian.


c. Persiapan Lahan Tanam

Lahan tanam yang akan dipakai untuk budidaya oyong diolah terlebih dahulu. Bersihkan lahan dari gulma ataua tumbuhan pengganggu lainnya. Setelah bersih, lakukan penggemburan pada tanah lahan dengan cara di cangkul atau di bajak. Kemudian buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 80 cm hingga 100 cm dengan tinggi dan panjang bedengan sanggup diadaptasi dengan kondisi lahan tanam. Jarak antar bedengan yaitu sekitar 2 hingga 2,5 meter.


Apabila derajat keasaman atau pH tanah kurang dari 5,5 maka segera lakukan pengapuran memakai dolomit atau kapur pertanian pada ketika 7 hingga 10 hari sebelum melaksanakan pemupukan dasar.


d. Pemupukan Dasar

Pemupukan dasar dilakukan dengan memakai pupuk sangkar atau pupuk kompos, Urea, TSP, dan KCl. Apabila memakai Urea, TSP, dan KCl maka gunakan dengan perbandingan sekitar 1 : 2 : 1. Lakukan pemupukan dasar secara merata pada bedengan, selanjutnya ratakan dengan tanah atau tutup cuilan atasnya dengan tanah. Diamkan selama sekitar 7 hingga 10 hari, sebelum dilakukan pemasangan mulsa.


e. Penanaman Gambas atau Oyong

Bedengan yang telah siap selanjutnya dipasang mulsa plastik biar gulma tidak tumbuh dan juga kelembaban tanah tetap terjaga. Setelah dipasang mulsa plastik, buatlah lubang tanam sebanyak 1 hingga 2 baris dalam satu bedengan, apabila hanya satu baris, maka bedengan dibentuk dibagian tengah bedengan yang telah diberi mulsa dengan jarak antar lubang tanam sekitar 70 cm hingga 80 cm, apabila 2 baris maka beri jarak antar lubang dalam satu baris sekitar  70 cm hingga 80 cm dan jarak antar baris sanggup diadaptasi yang penting jangan terlalu dekat.


Benih yang telah disiapkan sanggup pribadi ditanam dalam lahan tanam atau melalui persemaian terlebih dahulu. Benih yang akan ditanam sebaiknya di kecambahkan dahulu biar nantinya tumbuhan oyong sanggup tumbuh bersamaan, caranya kulit benih pada cuilan tunas tumbuh diretakkan memakai gunting kuku atau yang lainnya. Setelah itu rendam dalam air hangat kuku selama sekitar 10 jam dengan komplemen sedikit ZPT. Tiriskan kemudian bungkus dengan kain yang lembab. Jika sudah berkecambah, tanamlah benih tersebut pada lahan tanam, setiap lubang tanam di beri 1 benih dengan posisi tunas akar berada pada cuilan bawah dan tutup kembali dengan tanah tipis saja. Jika tanah pada lahan kering maka lakukan penyiranaman hingga tanah basah. Bila perlu taburkan nematisida di sekitar benih yang ditanam untuk menghindari serangan hama.


f. Pemasangan Ajir atau Lanjaran

Karena tabnaman oyong merambat, maka perlu dilakukan pemasangan ajir atau lanjaran. Pemasangan lanjaran ini biasa dilakukan ketika setelah penanaman selesai.


g. Penyulaman Tanaman

Setelah tumbuhan oyong berumur seminggu setelah tanam, lakukan pengontrolan. Jika ada tumbuhan yang mati atau tidak tumbuh dengan baik maka segera lakukan penyulaman atau mengganti tumbuhan tersebut dengan tumbuhan yang baru.


h. Penyiraman Tanaman

Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan tumbuhan jangan hingga tumbuhan kekeringan atau kekurangan air, sebab apabila kekuranagan air maka bunga dan buah oyong sanggup jadi rontok dan apabila tumbuh maka mempunyai bentuk buah yang tidak normal.


i. Penyiangan Lahan

Lakukan penyiangan atau pengendalian gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman.


j. Pemupukan Susulan Tanaman

Pemupukan susulan pertama dilakukan pada ketika tumbuhan gambas atau oyong telah berumur sekitar 10 hari setelah tanam kemudian pemupukan berikutnya dilakukan setiap seminggu sekali. Biasanya pemupukan tersebut dilakukan dengan memakai pupuk NPK, ZA,TSP dan KCl dengan takaran yang diberikan sesuai dengan anjuran.


k. Hama Penyakit Yang Sering Menyerang

Hama dan penyakit yang sering menyerang tumbuhan gambas atau oyong antara lain oteng-oteng, pengerek daun, ulat grayak, ulat tanah, bekicot, jangktik , lalat buah, bercak daun, layu fusarium dan antraknosa. Semua hama dan penyakit tersebut sanggup diatasi dengan melaksanakan penyemprotan insektisida dan juga fungisida dengan takaran sesuai anjuran.


l. Pemanenan Oyong atau Gambas

Gambas atau Oyong ini sanggup mulai dipanen setelah berumur sekitar 40 hingga 70 hari setelah tanam. Setelah pemanenan pertama, sanggup terus dilakukan pemanenan secara berulang yaitu setiap 2 hari sekali.


Demikian artikel pembahasan tentang”12 Panduan Lengkap Cara Budidaya Oyong (Gambas) Agar Hasil Panen Melimpah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "12 Panduan Lengkap Cara Budidaya Oyong (Gambas) Agar Hasil Panen Melimpah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel