8 Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Jarak Pagar Yang Baik dan Benar

Panduan Lengkap Cara dan Teknik  Budidaya Tanaman Jarak Pagar Yang Baik dan Benar


Jarak pagar atau Jatropha curcas merupakan tumbuhan penghasil minyak lampu. Tanaman yang berasal dan Meksiko, Amerlka Tengah. Konon, Jatropha curcas dibawa ke Indonesia dan ditanam paksa pada pemerintahan Jepang sebab akan dijadikan BBM oleh tentara Jepang.


Klasifikasi jarak pagar

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Euphorbiaies

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas


A. Morfologi Jarak Pagar


Jarak pagar berbentuk pohon kecil atau berukar besar dengan tinggi mencapa 5 meter dan bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu, berbentuk silindris, dan bergetah. Tanaman ini bisa hidup hingga berumur 50 tahun. Diperbanyak dengan biji dan setek. Dari biji yang berkecambah akan tumbuh 5 akar, yakni sebuah akar tunggang dan 4 akar cabang. Sementara itu, bibit yang berasal dari setek tidak mempunyai akar tunggang.


Daun jarak pagar berupa daun tunggal, berwarna hijau muda hingga hijau tua, permukaan bawah lebih pucat daripada cuilan atasnya. Bentuk daun agak menjari (5-7 lekukan) dengan panjang dan lebar 6—15 cm yang tersusun secara selang-seling. Panjang tangkai daun sekitar 4—15 cm.


Bunga berwarna kuning kehijauan, berupa bunga beragam berbentuk malai. Berumah satu dan bunga uniseksual. Kadang-kadang, ditemukan bunga hermafrodit Jumlah bunga betina 4—5 kali lebih banyak daripada bunga jantan. Bunga betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan yang muncul di ujung batang atau ketiak daun sebagai bunga terminal. Proses perkawinan dilakukan olen serangga (ngegat dan kupu-kupu).


Buah berbentuk buah kendaga, oval, berupa buah kotak, berdiameter 2—4 cm. Berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jikalau sudah matang. Pembentukan buah membutuhkan waktu selama 90 hari dari pembungaan hingga matang. Buah Jatropha curcas matang tidak serentak. Di satu rangkaian akan terdapat bunga, buah muda, serta buah yang sudah kering. Buah jarak pagar terbagi menjadi tiga ruang yang masing-masing ruang berisi 3—4 biji.


Biji berbentuk lingkaran lonjong, berwarna cokelat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, total 1 cm dan berat 0,4— 0,6 gram/biji. Jarak pagar merupakan spesies diploid dengan 2n = 22 kromosom. Panen pertama bisa dilakukan pada ketika tumbuhan sudah berumur 6-8 bulan sesudah tanarn dengan produktivitas 0,5 —1,0 ton biji kering per hektar per tahun. Selanjutnya akan meningkat secara sedikit demi sedikit dan akan stabil sekitar 5 ton pada tahun kelima sesudah tanam.


B. Budidaya Tanaman Jarak pagar


Karena manfaat minyak jarak yang sanggup dijadikan biodiesel, biokerosin dan biominyak bakar atau bisa dikatakan sanggup menggantikan minyak bumi dari energi fosil menyerupai solar, minyak tanah, dan juga minyak bakar. Kini banyak orang yang mencoba menanam atau budidaya jarak pagar. Berikut ialah cara budidaya jarak pagar :


a. Syarat Tumbuh Tanaman Jarak Pagar

Jarak pagar akan tumbuh dan berproduksi optimal jikalau ditanam di lahan kering dataran rendah yang beriklim kering dengan ketinggian 0—500 meter dpl, curah hujan 300—1,000 mm per tahun, dan temperatur lebih dari 20 derajat Celcius. Jarak pagar sanggup tumbuh di lahan marginal yang miskin hara, tetapi berdrainase dan aerasi baik. Produksi optimal akan diperoleh dari tumbuhan yang ditanam di lahan subur. Jenis tanah yang baik bagi tumbuhan jarak pagar ialah yang mengandung pasir 60—90% dan pH tanah 5,5—6,5. Produksi optimal juga bisa tercapai jikalau tumbuhan dipupuk dengan takaran yang sesuai dan tersedia air pada ekspresi dominan kemarau.


b. Pembibitan Tanaman Jarak Pagar

Tanaman jarak sanggup diperbanyak melalui biji ataupun stek batang. Biji dan batang stek sebaiknya diambil dari tumbuhan yang telah berumur sudah lebih dari 5 tahun, pertumbuhannya baik, serta bebas dari serangan hama dan penyakit dan juga tumbuhan induk mempunyai produktivitas biji kering di atas 2 kg/tanaman atau setara dengan 5 ton biji kering per hektar per tahun.


Calon bibit yang berasal dari biji dan stek batang tersebut juga harus melalui penyeleksian seperti:

Biji



  • Benin terbaik diambil dari produksi buah ketika panen besar pada ekspresi dominan hujan.

  • Buah yang dipilih harus matang dan segar, buah yang muda, buah matang yang sudah kering dan buah yang sudah jatuh ke tanah sebaiknya tidak digunakan untuk benih.


Setek



  • Setek diambil dan cabang tumbuhan yang berpucuk dan sudah berkayu (berumur 1 tahun), ditandai dengan warna batang yang hijau keabuan.

  • Pilih batang yang berkayu, tetapi tidak terlalu tua, ditandai dengan masih terdapat empulur berwarna putih.

  • Sebaiknya tidak menentukan batang muda, berwarna hijau. dan tidak berkayu sebab akan gampang busuk.

  • Panjang setek 15—30 cm dengan bentuk batang yang lurus.


Selain dengan melaksanakan pembibitan dari biji dan juga stek batang, anda juga sanggup memperbanyak bibit dengan cara kultur jaringan dan juga setek pucuk.


c. Tempat Pembibitan

Pembibitan sanggup dilakukan di dalam plastik polybag, bedengan, persemaian, atau menanamnya eksklusif di lahan budidaya.

Pembibitan dari Biji



  • Keringkan buah jarak yang berwarna kuning dengan cara dianginkan di tempat yang teduh.

  • Kupas buah yang sudah kering secara hati-hati Sebaiknya dilakukan secara manual (dengan tangan) atau menggunakan alat sederhana.

  • Pilih biji jarak yang daya kecambahnya baik, yaitu biji yang mengeluarkan minyak jikalau ditekan dengar jari. Biji yang retak, tergores, atau terinfeksi jamur sebaiknya tidak digunakan sebagai benih. Luasan lahan 1 hektar membutuhkan benih sebanyak 5—6 Kg biji segar.

  • Rendam biji yang terpilih dalam air selama 12 jam (semalam).

  • Pada pagi harinya, ambil biji-biji jarak yang karam untuk disemaikan.

  • Siapkan polybag berisi tanah yang dicampur dengan kompos atau pupuk sangkar dan pasir. Komposisi tanah, kompos/pupuk kandang, dan pasir yaitu 1:1:1 Jika di tempat budidaya jarak pagar itu banyak tersedia sekam padi, sebaiknya pasir diganti dengan sekam padi.

  • Masukkan pupuk hayati cendawan mikoriza arbuskula (CMA) sebanyak 10 gram dengan kedalaman 15 cm.

  • Tempatkan CMA di empat lokasi dalam polybag.

  • Masukkan 1—2 buah biji Jatropha curcas ke dalam polybag sedalam 5—6 cm. Bagian radikula (akar lembaga) terletak di bawah.

  • Letakkan polybag di tempat yang teduh atau tempat pembibitan diberi naungan atap jerami, daun kelapa, daun tebu (klaras), atau menggunakan paranet.

  • Siram bibit jarak setiap tiga hari sekali.

  • Setelah 2 bulan di tempat yang teduh, Jatropha curcas dipindahkan ke tempat terbuka (sinar matahari penuh) semoga tumbuhan sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan luar sambil menunggu ketika tanam di lahan tanam

  • Setelah 3 bulan (pada awal ekspresi dominan hujan), bibit diseleksi sehingga diperoleh bibit yang sehat untuk ditanam di lahan tanam.


Pembibitan dari Setek Batang



  • Potong cabang tumbuhan yang akan dijadikan setek menggunakan pisau yang tajam.

  • Letakkan setek di tempat yang teduh. Usahakan setek bangun dengan cara disandarkan ke pohon atau benda lain semoga getah mengalir ke bawah. Batang setek sebaiknya tidak ditumpuk di tanah sebab gampang busuk.

  • Isi polibag dengan tanah yang dicampur dengan kompos atau pupuk sangkar dan pasir atau sekam padi dengan komposis tanah, kompos/pupuk kandang, dan pasir/sekam padi ialah 1:1 1.

  • Masukkan pupuk hayati CMA (10 gram) sedalam 20 cm di empat lokasi tanah yang ada di dalam polybag.

  • Masukkan setek secara tegak ke dalam tanah sedalam 10—15 cm sempurna di cuilan tengah.

  • Letakkan polibag di tempat yang teduh atau tempat pembibitan yang diberi naungan atap jerami, daun kelapa, daun tebu, atau paranet

  • Siram setek tiga hari sekali. Lakukan pengendalian gulma sebulan sekali.

  • Pindahkan bibit yang telah berumur dua bulan ke tempat yang terkena sinar matahari eksklusif semoga bibit sanggup beradaptasi.

  • Lakukan penyeleksian terhadap tumbuhan yang prima dan pindahkan bibit ke lahan jikalau curah hujan telah cukup (umur tiga bulan atau pada awal ekspresi dominan hujan).


Selain menggunakan polybag pembibitan juga sanggup dilakukan dengan menggunakan kolam semai.


d. Persiapan Lahan Tanam

Pertumbuhan awal tumbuhan di lahan tanam sangat menentukan pertumbuhan selanjutnya. Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bibit pada fase awal sehingga tumbuhan bisa tumbuh berpengaruh menghadapi cekaman lingkungan.


Jarak dan ukuran lubang tanam ditentukan oleh kemiringan tanah, ketersediaan air dan kesuburan tanah. Umumnya, jarak lubang tanam yaitu 200 x 200 cm dengan ukuran lubang tanam 30 x 30 x 30 cm. Pembuatan lubang tanam di tanah yang tidak subur, jaraknya bisa dipersempit. Bibit yang diperlukan untuk pertanaman satu hektar dan jarak tanam 200 x 200 cm ialah 2.500 tanaman. Namun, harus menyediakan cadangan sebagai materi sulam sebanyak 10 persen.


Jika jarak pagar ditanam di tanah yang subur dan menerima irigasi, jarak tanam yang direkomendasikan 300 x 300 cm ditambah dengan satu tumbuhan yang ditanam di antara empat pohon jarak, sehingga akan terdapat populasi tumbuhan sejumlah 2.050 pohon per hektar.


Penanaman jarak pagar ini sanggup dilakukan menggunakan sistem tumpang sari atau dikatakan ditanam dengan tumbuhan lainnya menyerupai kacang, jagung atau yang lainnya.


e. Pengolahan Lahan Tanam

Lokasi penanaman harus di tempat yang terbuka dan sanggup mendapatkan sinar matahari eksklusif penuh sepanjang hari, sebab Jatropha curcas termasuk tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari penuh. Penanaman dilakukan sesudah lubang tanam dibiarkan selama 2—3 ahad tada awal ekspresi dominan hujan.


Di tempat endemik rayap sebaiknya diberi perlakuan dengan cara menambahkan dedaunan kering setebal 5 cm ke dasar lubang tanam dan menyemprotnya dengan pestisida antirayap (termitisida).


Campurkan tanah dengan pupuk sangkar dan pupuk kimia, kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam. Pupuk sangkar atau kompos yang digunakan sebanyak 1-2 kg/lubang tanam. Sedangkan pupuk kimia yang digunakan sebanyak 20 gram urea, 50 gram SP-36, dan 10 gram KCl per lubang tanam. Tujuan derma pupuk sangkar dan pupuk kimia semoga akar tumbuhan yang gres tumbuh dan masih lemah akan menerima media yang baik.


Jika media pembibitan sudah ditambah dengan CMA, pupuk yang digunakan untuk setiap lubang tanam ialah pupuk Mixed Plus atau Mixed G sebanyak 400 gram dan urea sebanyak 15-20 gram, tanpa menggunakan pupuk sangkar atau kompos.


f. Penanaman



  • Potong polibag di bagien bawah dan buat irisan hingga ke ujung.

  • Keluarkan bibit dari polibag dengan hati-fhati semoga perakarannya tidak rusak atau putus.

  • Masukkan bibit ke dalam lubang tanam sedalam 20-25 cm.

  • Kemudian timbun dengan tanah galian, kemudian padatkan, dan buat permukaannya agak cembung.


g. Pemeliharaan Tanaman Jarak Pagar

Pengendalian Gulma

Gulma harus dikendalikan secara periodik hingga tumbuhan berumur empat bulan. Pengendalian secara intensif sebaiknya

dilakukan di sekitar tumbuhan dengan jarak satu meter dari batang tanaman. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara mencabut atau membersihkannya menggunakan cangkul.


Drainase dan Aerasi

Jarak pagar peka terhadap drainase jelek Karena itu, dilahan penanaman jarak harus dibentuk kanal drainase (parit) yang sanggup melalukan pedoman permukaan. Saluran drainase harus bersih. Jika ada sampah (sisa tumbuhan atau plastik) yang menumpuk di dalam kanal drainase harus segera dibuang Apabila dibiarkan, pada ekspresi dominan hujan lahan akan terendam air dan bisa mengganggu pertumbuhan jarak.


Pemangkasan

Pemangkasan pertama (pemangkasan pucuk) dilakukan sesudah tumbuhan mencapai tinggi satu meter atau tumbuhan sudah berumur satu tahun. Pemangkasan pucuk ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan cabang. Setiap tahun, cabang yang muncul di cuilan pangkal batang harus dipangkas.


Pemangkasan yang dilakukan secara teratur akan membentuk tajuk ideal menyerupai payung perlakuan ini sanggup meningkatkan produktivitas tumbuhan jarak. Dengan tajuk tumbuhan yang sepert payung ini, sinar matahari akan menyebar merata dan proses pemanenan akan lebih gampang sebab pohon tidak terlalu tinggi. Cabang hasil pangkasan sanggup digunakan sebagai materi setek.


Pemupukan

Jatropha curcas sebaiknya dipupuk dengan pupuk hara fosfat yang lebih tinggi daripada jenis pupuk lainnya (nitrogen dan kalium). Dosis pupuk kimia untuk tumbuhan jarak per hektar ialah 150 kg SP-36, 50 kg urea, dan 30 kg KCl. Disarankan untuk menambahkan 2,5—5 ton pupuk sangkar atau 1—2 kg per tanaman.


h. Pemanenan Jarak Pagar

Pada panen pertama, produktivitas Jatropha curcas hanya 0,5—1 ton biji kering per hektar per tahun. Selanjutnya akan meningkat secara sedikit demi sedikit hingga mencapai 5 ton pada tahun kelima sesudah tanam. Produktivitas tumbuhan Jatropha curcas sangat bermacam-macam antar-lokasi sebab dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh dan cara tanam.


Buah Jatropha curcas yang akan digunakan sebagai materi bakar hayati dipanen sekaligus antara buah yang sudah kuning dan buah yang sudah mengering (kulit biji mengeras dan berwarna hitam). Pemanenan buah Jatropha curcas sebaiknya dilakukan dengan cara memetiknya menggunakan galah yang diberi kantong di cuilan ujungnya. Proses pematangan buah Jatropha curcas tidak serentax sehingga pengawasan panen harus ketat semoga buah yang masih hijau tidak ikut terpanen.


Demikian artikel pembahasan tentang”8 Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Jarak Pagar Yang Baik dan Benar“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "8 Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Jarak Pagar Yang Baik dan Benar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel