Bekatul Solusi Serat Makanan

Bekatul mempunyai khasiat penting bagi badan sebagai salah satu sumber serat Bekatul Solusi Serat Makanan


Bekatul mempunyai khasiat penting bagi badan sebagai salah satu sumber serat. Bagaimana penjelasannya?


Apa itu serat makanan?


Serat kuliner atau diatery fiber merupakan komponen di tumbuhan yang tidak tercerna secara enzimatik menjadi bagian-bagian yang sanggup diserap di susukan pencernaan. Serat terdiri atas banyak sekali komponen pembentuk terutama karbohidrat kompleks. Serat kuliner dibagi menjadi dua kelompok, yaitu serat larut atau soluble fiber (pektin dan getah) dan serat tak larut atau insoluble fiber (lignin dan selulosa). Mayoritas tumbuhan mengandung kedua serat itu.


Seberapa penting serat makanan?


Serat kuliner mempunyai banyak keistimewaan untuk menunjang metabolisme badan yang ujung-ujungnya berdampak besar bagi kesehatan.


1. Menurunkan Kolesterol


Penyakit jantung koroner menjadi penyebab utama kematian di Asia (Singapura, Malaysia, China, India, Filipina, dan Indonesia). Riset National Heart, Lung and Blood Institute, di Amerika Serikat, terdapat hubungan aktual antara konsentrasi kolesterol darah dengan penyakit jantung koroner. Diet serat larut, mirip dilaporkan Food Facts Asia (1999), menurunkan kadar kolesterol darah dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Karena bisa menjerat lemak dalam usus, serat sanggup membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah sampai 5% atau lebih.


Dalam susukan pencernaan, serat larut mengikat asam empedu (produk simpulan kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, makin tinggi konsumsi serat larut (tidak sanggup dicerna, tetapi larut dalam air panas), maka semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.


2. Mencegah Kanker


Penyakit lain yang terkait dengan serat ialah kanker usus besar atau kolorektal, salah satu bentuk kanker yang sekarang menjadi pembunuh nomor tiga terbesar di negara-negara Asia. Sejumlah penelitian menunjukkan, diet rendah lemak dan tinggi serat bisa mengurangi risiko kanker ini. Penelitian oleh Cancer Research Center ihwal tugas serat terhadap kanker kolorektal memperlihatkan hasil relatif konsisten, yakni terdapat penurunan risiko dengan konsumsi serat lebih tinggi.


Studi lain dari 13 studi perkara kanker kolorektal juga disimpulkan, kuliner kaya serat berkorelasi terbalik dengan risiko kanker kolon dan kanker rektal. Diduga, risiko kanker kolorektal pada masyarakat Amerika Serikat sanggup berkurang sekitar 31% jikalau asupan serat kuliner dinaikkan sekitar 13 g per hari.


Selain ikut menjaga fungsi kolon secara normal, peningkatan asupan serat juga memperbaiki fungsi kolon. Risiko kanker kolon pun menjadi rendah. Hasil riset lain yang dipublikasi di Majalah Gastroenterology menyebutkan konsumsi serat dalam jumlah paling tinggi sanggup menurunkan sekitar 60% dari risiko mengidap penyakit kanker perut daripada kelompok yang mengkonsumsi sedikit serat.


3. Mencegah Sembelit


Konsumsi serat makanan, khususnya serat tak larut (tak sanggup dicerna dan tak larut air panas) menghasilkan kotoran yang lembek. Sehingga diharapkan kontraksi otot rendah untuk mengeluarkan feses dengan lancar. Dengan begitu mengurangi risiko konstipasi (sulit buang air besar). Diet tinggi serat juga dimaksudkan untuk merangsang gerakan peristaltik usus supaya defekasi (pembuangan tinja) sanggup berjalan normal.


Diet tinggi serat dianjurkan bagi penderita obstipasi (sembelit berat) dan divertikular. Tentu perlu diikuti dengan minum air minimal 2-2,5 liter sehari, untuk mendukung lancarnya proses defekasi. Serat tidak hanya untuk mengatasi dilema konstipasi. Karena dalam susukan pencernaan sifatnya menjadi mirip spons, serat kuliner pun mengoptimalkan fungsi sistem pencernaan. Di sepanjang kolon serat bertindak sebagai permukaan yang absorptif, yang akan menyerap cairan.


Serat buah dan sayuran mengikat air dalam jumlah berlainan? Serat bekatul mengikat 2-6 gram air per gram bobot kering, serat wortel dan serat apel menyerap air 30 kali beratnya sendiri. Serat biji-bijian mengikat lebih banyak air daripada buah dan sayuran. Sebaliknya, kekurangan serat akan menimbulkan tinja mengeras dan perlu kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya. Hal inilah yang sering menimbulkan konstipasi. Bila itu berlangsung terus-menerus, otot pun menjadi lelah dan melemah sehingga muncul penyakit divertikulosis.


Sementara itu kombinasi serat larut dan serat tak larut berperan penting dalam memelihara populasi basil dalam usus besar. Serat dalam usus besar menjadi sumber energi bagi bakteri. Fermentasi serat dalam usus besar meningkatkan pertumbuhan basil penghasil asam laktat. Asam itu membantu mencegah akumulasi zat racun dan basil patogen (penyebab penyakit).


Secara umum, serat larut air mengoptimalkan masa transit isi perut (waktu perjalanan isi perut dari ekspresi sampai anus). Pada orang dengan teladan makan tinggi serat (100-170 gram/hari), kuliner perlu waktu transit 30 jam. Sebaliknya, orang Eropa dan Amerika dengan sajian rendah serat (20 gram/hari), waktu transit lebih dari 48 jam. Makin usang masa transit, makin tinggi risiko terkena kanker usus. Sebaliknya, serat juga mencegah diare (waktu transit tidak normal, kurang dari 24 jam), dengan cara memperlambat waktu transit.


4. Mengontrol Kadar Gula Darah


Serat sanggup membantu mengobati diabetes alasannya ialah serat kuliner memperlambat absorpsi glukosa dari usus kecil. Artinya, serat kuliner juga menurunkan kadar glukosa darah.


5. Menjaga Bobot Tubuh


Serat mengambil ruang di dalam perut sehingga kehadirannya menciptakan kita membatasi kuliner yang masuk. Tak hanya itu, pencernaan kuliner serat membutuhkan waktu yang lebih panjang. Dengan sendirinya menciptakan orang tidak geragas gerigis alias rakus mencari santapan berikutnya alasannya ialah rasa kenyang yang ditimbulkan kuliner berserat lebih tahan lama.


Di mana sumber serat kuliner Itu?


Sayuran dan buah-buahan ialah sumber serat kuliner yang paling gampang dijumpai. Sayuran bisa dikonsumsi mentah atau telah diproses melalui perebusan. Berbagai riset memperlihatkan sayuran rebus mempunyai kadar serat kuliner paling tinggi mencapai 6,40%, disusul sayuran kukus (6,24%), sayuran masak santan (5,98%), dan sayuran mentah (5,97%). Nah, di negara-negara maju mirip Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, oat bran (mirip bekatul) terkenal sebagai kuliner penurun kolesterol. Dalam buku The 8nd Week Cholesterol Cure, Robert E. Kowalski menuturkan banyak sekali penelitian dari pemanfaatan oat bran itu.


Mengapa perlu bekatul?


Bekatul merupakan produk samping dari penggilingan padi yang secara tradisional sudah dimanfaatkan sebagai pangan sumber gizi di masyarakat secara turun-temurun. Melalui proses distabilisasi Bekatul yang bisa mengandung 33-40 % serat kuliner dari semula 12-15% yang sangat mempunyai kegunaan bagi tubuh. Keistimewaan lain, Bekatul diketahui mempunyai sifat tidak mendatangkan alergi, gampang dicerna, bebas gluten, dan kaya karbohidrat kompleks. Keunggulan-keunggulan itu menimbulkan Bekatul sebagai salah satu produk ikutan beras yang mempunyai kegunaan untuk pangan alternatif.


Industri roti dan camilan cantik bisa memanfaatkan Bekatul sebagai substitusi tepung terigu sehingga bisa menghasilkan produk roti dan camilan cantik yang sehat alasannya ialah kaya serat. Industri yang bergerak dalam bidang pangan kesehatan (health foods) ketika ini banyak memperlihatkan banyak sekali jenis kuliner serta minuman yang kaya gizi tertentu, termasuk minuman kaya serat. Pola makan modern yang kurang seimbang akan semakin menyuburkan kehadiran health foods sebagai perhiasan alternatif.


Belum ada Komentar untuk "Bekatul Solusi Serat Makanan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel