Nanoteknologi Produk Herbal

Segelas minuman kunyit berwarna kekuningan itu disodorkan Dr Sri Yuliani kepada  Nanoteknologi Produk HerbalSegelas minuman kunyit berwarna kekuningan itu disodorkan Dr Sri Yuliani kepada Bebeja.com di Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Gedung Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi di Jakarta Pusat pada 9-12 Agustus 2014.


Minuman herbal itu istimewa sebab merupakan salah satu fokus riset dari peneliti nanoteknologi di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) selama bertahun-tahun. “Tidak hanya di herbal, penerapan nanoteknologi juga sanggup dilakukan pada produk pangan,” kata Sri.


Minuman itu berwarna kekuningan karena mengandung kurkumin, senyawa turunan fenolik yang telah diriset di Korea Selatan sebagai obat kanker. Nah proses pembuatannya memang tidak ibarat menciptakan ekstrak herbal umumnya, melainkan menggunakan nanoteknologi. Nanoteknologi merupakan teknik manipulasi atau rekayasa ukuran sampai 1-100 nanometer untuk tujuan tertentu antara lain lebih ringan, lebih kuat, lebih cepat, dan tahan lama.


Segelas minuman kunyit berwarna kekuningan itu disodorkan Dr Sri Yuliani kepada  Nanoteknologi Produk HerbalMenurut Sri dengan nanoteknologi yang pertamakali diperkenalkan oleh Richard P Feynam, peraih Nobel Fisika pada 1956, kurkumin tersebut akan bekerja lebih efektif dan efisien untuk diserap sesuai kebutuhan tubuh. Itu artinya tidak ada senyawa aktif pada herbal yang terbuang sia-sia karena tidak habis diserap tubuh.


Belum ada Komentar untuk "Nanoteknologi Produk Herbal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel