Panduan Lengkap Cara Budidaya Sarang Burung Walet Bagi Pemula Agar Sukses

Panduan Lengkap Cara Budidaya Sarang Burung Walet Bagi Pemula Agar Sukses – Burung walet (Collocalia vestita) yaitu burung yang mempunyai sayap berbentuk meruncing, mempunyai ekor panjang, berwarna hitam dengan pecahan bawah badan berwarna coklat. Burung walet ini banyak hidup di pantai serta kawasan permukiman, menghuni gua atau ruang besar, mereka bersarang secara berkelompok dengan sarang yang dibentuk dari air liur.


Sarang walet dipercaya mempunyai khasiat yang luar biasa untuk kesehatan dan banyak diperdagangkan orang untuk dibentuk sup atau materi obat-obatan, selain itu harganya juga sangat mahal. Untuk itu, tak jarang orang banyak memburu sarang walet tersebut yang pada umumnya sarang itu berada ditempat yang sulit dijangkau ibarat gua yang sangat tinggi.


Cara Budidaya Sarang Burung Walet


Persiapan Sarana Budidaya Sarang Burung Walet


Gedung yang akan dijadikan sebagai sangkar burung walet harus mempunyai suhu, kelembaban dan penerangan alami ibarat dengan habitat aslinya yaitu di gua. Suhu alami guaberkisar antara 24-26°C dan kelembaban sekitar 80-95%.


Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan melapisi plafon dengan sekam setebal 2 cm, kemudian menciptakan jalan masuk air atau bak dalam gedung, gunakan pula ventilasi dari pipa bentuk “L” yang jaraknya sekitar 5 m untuk satu lubang dan berdiameter 4 cm, kemudian menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak digunakan dan juga lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Karena suasana gelap lebih disenangi walet.


Pembibitan Burung Walet


Pilih indukan yang baik dan berkualitas biar bibit yang diperoleh juga berkualitas. Indukan wallet sanggup dipilih dari burung sriti dan mau bersarang didalam gedung. Untuk menciptakan burung sriti masuk kedalam gedung, gunakan kaset rekaman bunyi wallet dan sriti,hal ini bisa dilakukan pada pukul 16.00 sampai 18.00 disaat burung akan mencari makan. Setelah itu siapkan telur wallet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti, untuk mendapat telur bisa diperoleh dari pemilik gedung wallet yang sedang melaksanakan proses panen cara buang telur.


Panen bisa dilakukan sehabis burung walet menciptakan sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini bisa dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.


Memilih Telur Walet


Telur yang baik akan terlihat segar dan dihentikan menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai kantung udara yang relatif kecil, stabil dan tidak bergeser dari tempatnya, kemudian letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah.Jika ingin memilih kualitas telur sanggup dilakukan dengan peneropongan.


Adapun ciri telur yang dipanen mempunyai 3 warna yaitu pertama berwarna merah muda dan telur ini gres keluar dari kloaka jikalau induk sudah berumur 0-5 hari, yang kedua akan berubah warna menjadi putih kemerahan sehabis berumur 6-10 hari, dan yang ketiga akan menjadi warna putih kehitaman jikalau sudah masuk umur sekitar 10-15 hari. Bentuk telur wallet bundar panjang dan berukuran 2,014 × 1,353 cm dengan berat 1,97 gram.


Penetasan Telur Walet


Cara menetaskan telur walet pada sarang sriti


Pada ketika ekspresi dominan bertelur burung sriti tiba, telur sriti diganti dengan telur walet. Pengambilan telur harus dengan sendok plastik atau kertas tisu untuk menghindari kerusakan dan pencemaran telur yang bisa menyebabkan burung sriti tidak mau mengeraminya. Penggantian telur dilakukan pada siang hari ketika burung sriti keluar gedung mencari makan. Selanjutnya, telur-telur walet tersebut akan dierami oleh burung sriti dan sehabis menetas akan diasuh sampai burung walet bisa terbang dan juga mencari makan.


Menetaskan telur walet pada mesin penetas


Suhu mesin penetas sekitar 40°C dengan kelembaban 70%. Untuk mendapat kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di pecahan bawah rak telur. Diusahakan biar air dalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan bertindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio.


Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang.Embrio mati tandanya sanggup terlihat pada pecahan tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat ibarat sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin dihentikan dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13–15 hari telur akan menetas.


Perawatan Ternak Sarang Walet


Berikan anak burung walet pakan berupa telur semut kroto sebanyak 3 kali sehari, dalam waktu 3 hari anak burung wallet masih membutuhkan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga dihentikan dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah 3 hari turunkan temperatursekitar 2° setiap harinya dengan cara membuka lubang udara mesin. Jika sudah berumur sekitar 10 hari, anak walet akan sanggup tumbuh dan memilki bulu.


Setelah itu, anak burung walet bisa dipindahkan ke dalam kotak yang dilengkapi dengan alat pemanas dan diletakkan ditengah atau pojok kotak. Selanjutnya, jikalau sudah berumur 43 hari, anak walet yang sudah siap terbang bisa dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian diletakan dalam rak yang tingginya sekitar 2m dari lantai untuk proses pelepasan. Karena dengan ketinggian ini, anak walet akan sanggup terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.


Pakan Burung Walet


Burung walet yaitu jenis burung liar yang mencari makan sendiri, burung wallet biasa memakan serangga kecil yang berada di kawasan pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai atau perairan. Untuk mendapat sarang walet yang memuaskan, maka harus disediakan persediaan makanan aksesori terlebih disaat ekspresi dominan kemarau.


Hama dan Penyakit Sarang Burung Walet


Hama dan penyakit yang berakibat fatal bagi sarang burung wallet ibarat tikus, semut, kecoa dan cicak. Seluruh hama ini jikalau dibiarkan sanggup memakan habis anak sarang burung wallet. Untuk menghindari hama ini semua, harus benar-benar diperhatikan biar tidak masuk dan berkeliaran didalam gedung sarang burung wallet.


Panen Sarang Walet


Lakukan pemanenan sarang burung wallet dengan melihat kondisi pada burung dan gedungnya, biar pada ketika proses pemetikan tidak berakibat fatal, serta mendapat hasil yang bermutu baik. Adapun cara melaksanakan proses pemanenan dengan baik yaitu:


Panen rampasan yang dilaksanakan sehabis sarang siap digunakan untuk bertelur, namun pasangan walet itu belum sempat bertelur. Dengan cara ini akan mendapat keuntungan ibarat jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung cantik dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Namun untuk kelemahan menggunakan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet alasannya tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah alasannya dipicu untuk terus menerus menciptakan sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya juga merosot menjadi kecil dan tipis alasannya produksi air liur tidak bisa mengimbangi pemacuan waktu untuk menciptakan sarang dan bertelur.


Panen buang telur yaitu pemanenan yang dilakukan dengan cara dilakukan jikalau burung telah menciptakan sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Keuntungan menggunakan cara ini yaitu dalam setahun sanggup dilakukan panen sampai 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik alasannya tepat dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.


Panen penetasan yaitu pemanenan yang bisa dilakukan ketika belum dewasa walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah alasannya sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan manfaatnya yaitu burung walet bisa berkembang biak dengan hening dan kondusif sehingga populasi burung bisa meningkat.


Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Sarang Burung Walet Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa




Belum ada Komentar untuk "Panduan Lengkap Cara Budidaya Sarang Burung Walet Bagi Pemula Agar Sukses"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel