Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (2): Kentang French Fries Jala Ipam
Kentang atlantik selama ini menjadi andalan industri untuk kentang french fries serta olahan lain, keripik dan chip kentang. Sayang, produksi kentang atlantik nasional belum bisa mencukupi kebutuhan industri tersebut sehingga mengandalkan kentang atlantik impor.
Alternatif untuk memperoleh jenis kentang gres dengan tingkat produksi tinggi dan alhasil tetap memenuhi spesifikasi menyerupai kentang atlantik, terwujud sesudah Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) IPB merilis kentang french fries jala ipam.
Kentang yang mempunyai produktivitas tinggi, berkisar 21,7-24,2 ton per hektar itu dipamerkan di stan IPB pada 10th Agrinex Expo 2016.
Karakteristik kentang french fries jala ipam memenuhi syarat sebagai kentang industri. Kentang yang mempunyai abad budidaya 90-105 hari itu gampang dipotong-potong tipis, tahan lama, dan lekas cokelat ketika dimasak. Karakter kentang yang merupakan seleksi klon unggul IPB 73 itu sangat disukai industri kentang french fries.
Kentang riset Prof Dr Suharsono dan tim itu berumbi lonjong, berkulit kuning dengan corak kulit menjala, dan berdaging umbi putih. Keunggulan lain dari kentang yang adaptif tumbuh di dataran tinggi sampai 1.200-1.400 m dpl itu yaitu berkadar pati tinggi (16,75%) dan mempunyai kandungan gula rendah (0,29%). Kadar gula rendah itu menciptakan kentang french fries jala ipam cocok dikonsumsi penderita diabetes alias penyakit gula.
Belum ada Komentar untuk "Bebeja 10th Agrinex Expo 2016 (2): Kentang French Fries Jala Ipam"
Posting Komentar